Soal, Jawaban, dan Materi Sekolah dari SD sampai Universitas

Kamus Daftar Istilah Kimia

20.30 Posted by Harri Pranata , No comments
Bingung cari istilah-istilah yang terdapat dalam pelajaran kimia??
Jangan takut, kak Harri punya Kamus Daftar Istilah Kimia yang akan menuntun kamu.
Enjoy. 
 
Adenosin Nukleosida yang terdiri atas gugus adenin dan ribosa
Adsorben Zat penyerap
Adsorpsi Penyerapan secara fisika, dengan mengikat molekul yang diserap pada permukaan adsorben
Aerob Keadaan yang kontak langsung dengan udara atau oksigen
Aerosol Cair Koloid dengan fasa terdispersi cair dan medium pendispersinya gas
Aerosol Padat Koloid yang disusun oleh fasa terdispersi padat dengan medium pendispersinya berupa gas
Affinitas Elektron Energi yang dibebaskan oleh sebuah atom untuk menerima elektron
Air Substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen, bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kpa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C), merupakan suatu pelarut universal
Aki Salah satu aplikasi sel volta yang tersusun atas elektroda Pb dan PbO, dalam larutan asam sulfat yang berfungsi sebagai elektrolit
Aldolase Fruktosa Difosfat Enzim yang mengkatalisis penguraian fruktosa 1,6-bifosfat membentuk senyawa gliseraldehida 3-fosfat dan dihidroksiaseton fosfat melalui reaksi kondensasi aldol
Aldosa Polihidroksi dengan gugus aldehid
Alkalosis Kelebihan oksigen pada sistem respirasi yang mengakibatkan penurunan kadar CO2, yang memberi dampak pada kenaikan pH darah
Alkana Senyawa karbon yang memiliki ikatan tunggal
Alkanal Aldehida
Alkanol Senyawa monohidroksi turunan alkana
Alkanon Senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsi karbonil diantara alkil
Alkena Senyawa karbon yang memiliki ikatan rangkap dua
Alkil Alkanoat Senyawa turunan asam karboksilat hasil reaksi dengan alkohol
Alkohol Primer Senyawa alkohol yang gugus hidroksilnya terikat pada atom C primer
Alkohol Sekunder Senyawa alkohol yang gugus hidroksilnya terikat pada atom C sekunder
Alkohol Tersier Senyawa alkohol yang gugus hidroksilnya terikat pada atom C tersier
Alkoksi Alkana Senyawa yang memiliki gugus fungsi alkoksi yang mengikat gugus alkil atau aril
Alkuna Suatu hidrokarbon dengan minimal satu ikatan rangkap tiga
Amfoterik Sifat suatu molekul yang dapat berperilaku sebagai asam yang dapat mendonasikan proton pada basa kuat, atau dapat juga berperilaku sebagai basa yang dapat menerima proton dari asam kuat
Amilase Enzim penghidrolisis pati
Amilopektin Polisakarida yang terdiri dari molekul D-Glukopiranosa yang berikatan α (1 4) glikosidik dan juga mengandung ikatan silang α (1 6) glikosidik
Amilosa Polisakarida tak bercabang terdiri dari molekul D-Glukopiranosa yang berikatan α (1 4) glikosidik dalam struktur rantai lurus
Anhidrat Keadaan senyawa yang kehilangan molekul air
Anoda Elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi
Apoenzim Yaitu bagian enzim yang tersusun dari protein, yang akan rusak bila suhu terlampau panas
Ar Berat atom relatif yang menggunakan berat atom C sebagai pembanding
Asam Zat yang memiliki sifat-sifat yang spesifik, misalnya memiliki rasa asam, dapat merusak permukaan logam juga lantai marmer atau sering juga disebut dengan korosif
Asam Alkanoat Asam organik yang memiliki gugs fungsi karboksilat
Asam Amino Gugus fungsional karboksilat (COOH) dan amina (NH2) yang terikat pada satu atom karbon (C䀉²) yang sama
Asam Cuka Asam asetat
Asam Konyugasi Molekul yang dapat mendonorkan protonnya, sehingga berperan sebagai asam
Asam Lemak Asam alkanoat atau asam karboksilat berderajat tinggi (memiliki rantai C lebih dari 6)
Asam Lemak Jenuh Asam lemak yang hanya memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon penyusunnya
Asam Lemak Tidak jenuh asam lemak yang hanya memiliki minimal memiliki satu ikatan rangkap di antara atom-atom karbon penyusunnya
Asam Nukleat Polinukleotida
Asetilena Alkuna yang paling sederhana
Aseton Senyawa alkanon paling sederhana
Asidosis Peningkatan jumlah CO2 dalam darah, sehingga jumlah H2CO3 semakin besar dan terjadi penurunan pH
Atom Bagian terkecil dari sebuah unsure
ATP Adenosine triphosphate, suatu nukleotida yang dikenal di dunia biokimia sebagai zat yang paling bertanggung jawab dalam perpindahan energi intraseluler
Aturan Aufbau Aturan ini menyatakan bahwa elektron-elektron dalam suatu atom akan mengisi orbital yang memiliki energi paling rendah dilanjutkan ke orbital yang lebih tinggi
Aturan Hund Aturan ini menyatakan bahwa elektron dalam mengisi orbital tidak membentuk pasangan terlebih dahulu
Aturan Pauli Aturan ini menyatakan bahwa dua elektron didalam sebuah atom tidak mungkin memiliki ke empat bilangan kuantum yang sama
Autokatalis Katalisator yang terbentuk dengan sendirinya dalam suatu reaksi

Basa Zat yang memiliki sifat-sifat yang spesifik, seperti licin jika mengenai kulit dan terasa getir serta dapat merubah kertas lakmus biru menjadi merah
Basa Konyugasi Molekul yang menerima proton dan berperan sebagai basa
Batere Sel kering yang merupakan salah satu sel volta yang tidak dapat diisi kembali
Benzena Senyawa heksatriena yang memiliki ikatan rangkap terkonjugasi
Bilangan Avogadro Bilangan yang sebanding dengan 6,023 x 1023 partikel
Bilangan Kuantum Azimut Bilangan yang menentukan bentuk dan posisi orbital sebagai kebolehjadian menemukan tempat kedudukan elektron dan merupakan sub tingkat energi
Bilangan Kuantum Magnetik Bilangan yang menentukan bagaimana orientasi sudut orbital dalam ruang
Bilangan Kuantum Spin Bilangan yang menggambarkan ciri dari elektron yang berotasi terhadap sumbunya dan menghasilkan dua arah spin yang berbeda
Bilangan Kuantum Utama Bilangan ini menentukan tingkat energi satu elektron yang menempati sebuah ruang tertentu dalam atom, hal ini juga menjelaskan kedudukan elektron terhadap inti atom
Bilangan Oksidasi Sebuah bilangan yang ada dalam sebuah unsur dan menyatakan tingkat oksidasi dari unsur tersebut
Biomolekul Molekul yang menyokong aktivitas kehidupan yang tersusun atas atom-atom: karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur dan phospor.
Buih Koloid yang dibentuk oleh fasa terdispersi gas dan medium pendispersinya cair
Busa Padat Koloid yang fasa terdispersinya gas dan medium pendispersinya padat

C Asimetri Atom C yang mengikat atom atau molekul yang berbeda
Cincin Piranosa Bentuk siklik dari monosakarida dengan lima karbon dan satu oksigennya
CMC Carboxymethyl cellulose
Coulomb Satuan muatan listrik
Deaminasi Proses penghilangan gugus amino dari suatu molekul
Defisiensi Vitamin Kekurangan vitamin
Dehidrogenase Enzim yang mengkatalissi reaksi dehidrogenasi
Dehidrohalogenasi Reaksi yang menyebabkan hilangannya hidrogen dan halogen dari suatu molekul
Dekarboksilasi Reaksi pelepasan molekul CO2
Denaturasi Protein Proses pemecahan atau perusakan ikatan-ikatan kimia yang lemah dalam protein akibat perlakuan tertentu yang menyebabkan rusaknya struktur kuartener, tersier bahkan struktur sekunder protein
Derajat Disosiasi Perbandingan antara banyaknya zat yang terurai dengan jumlah zat awalnya
Deret Actinida Deret yang seluruh unsurnya memiliki kemiripan sifat dengan actinium
Deret Lantanida Deret yang seluruh unsurnya memiliki kemiripan yang sama dan menyerupai unsur lantanium.
Dialisis Pemurnian medium pendispersi dari elektrolit, dengan cara penyaringan koloid dengan menggunakan kertas perkamen atau membran yang ditempatkan di dalam air yang mengalir
Dicer Enzim pemotong RNA
Disakarida Sakarida yang tersusun dari dua cincin monosakarida
Disosiasi Peristiwa penguraian zat secara spontan menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana
DNA Deoxyribonucleic Acid, material genetik yang menyimpan cetak biru seluruh aktivitas sel
DNA Polimerase Enzim yang mengkatalisis replikasi DNA
D-Ribosa Gula pentosa penyusun RNA
Efek Tyndall Penghamburan cahaya oleh partikel-partikel yang terdapat dalam sistem koloid sehingga berkas cahaya dapat dilihat jelas walapupun partikelnya tidak tampak 

Ektoenzim Enzim yang bekerja di luar sel
Elektroforesa Proses pemisahan koloid yang bermuatan dengan bantuan arus listrik
Elektrokimia Cabang ilmu yang mempelajari hubungan energi listrik dengan reaksi kimia
Elektrolisis Air Penguraian molekul air menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirkan arus listrik
Elektron Partikel penyusun atom yang bemuatan negatif
Elektron Valensi Elektron pada orbital terluar
Elektronegatifitas Kemampuan suatu atom untuk menarik elektron
Elektroplating Proses pelapisan permukaan logam dengan logam lain
Emulsi Koloid yang dibentuk oleh fasa terdispersi cair didalam medium pendispersi cair
Emulsi Padat Koloid yang disusun oleh fasa terdispersi cair dalam medium pendispersi padat
Endoenzim Enzim yang bekerja di dalam sel
Energi Aktivasi Energi kinetik minimum yang harus dimiliki atau diberikan kepada partikel agar tumbukannya menghasilkan sebuah reaksi
Energi Bebas Gibbs Energi yang menyertai reaksi yang merupakan ukuran pasti kecenderungan reaksi
Energi Ikatan Energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan antar atom dari satu mol senyawa dalam bentuk gas dan dihasilkan atom-atom gas
Energi Ionisasi Energi terendah yang dibutuhkan sebuah atom untuk dapat melepaskan elektron valensinya
Enol Senyawa alkohol yang memiliki ikatan rangkap pada atom karbon yang mengikat gugus hidroksil
Enolase Enzim yang mengkatalisis proses dehidrasi molekul 2-fosfogliserat menjadi fosfoenol piruvat
Entalpi Kandungan energi suatu zat pada tekanan tetap
Entalpi Pelarutan Entalpi reaksi pelarutan dari satu mol senyawa kedalam pelarut dan menjadi larutan encer
Entalpi Pembakaran Entalpi reaksi pembakaran sempurna satu mol senyawa dengan oksigen
Entalpi Pembentukan Entalpi reaksi pembentukan satu mol senyawa dari unsur-unsurnya
Entalpi penguraian Entalpi reaksi penguraian dari satu mol senyawa menjadi unsur-unsurnya
Enzim Satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai katalis
Enzimologi Ilmu yang mempelajari tentang enzim
Essense Senyawa ester yang digunakan sebagai penambah aroma sintetis
Eter Lihat alkoksi alkana

Fermi Satuan yang setara dengan 10-5 Ã…
Formaldehida Senyawa paling sederhana dari aldehida
Fosfatase Enzim yang mengkatalisis reaksi pelepasan gugus fosfat dari suatu senyawa
Fosfofruktokinase Enzim yang mengkatalisis fosforilasi fruktosa 6-fosfat menjadi fruktosa 1,6-bifosfat
Fraksi Mol Bilangan yang menyatakan rasio jumlah mol zat terlarut dan pelarut dalam sebuah larutan

Garam Senyawa yang bersifat elektrolit, dibentuk dari sisa basa atau logam yang bermuatan positif dengan sisa asam yang bermuatan negative
Gaya Adhesi Gaya tarik-menarik antar molekul yang tidak sejenis
Gaya Kohesi Gaya tarik antar molekul sejenis
Gaya London Lihat gaya Van der Waals
Gel Lihat emulsi padat
Gaya Van Der Waals Gaya tarik menarik antar dipol dalam suatu zat yang disebabkan distorsi pada distribusi elektronnya sehingga terjadi dispersi muatan positif atau dispersi muatan negatifnya membentuk dipol yang bersifat temporer dalam setiap atom
Gerak Brown Pergerakan yang tidak teratur (zig-zag) dari partikel-partikel koloid
Glikogen Homopolimer dari glukosa yang bercabang, terdiri dari satuan glukosa yang berikatan a (1 4) dan ikatan silang a (16) glikosidik, mirip amilopektin
Glikogenesis Pelepasan insulin oleh pankreas akibat peningkatan kadar gula darah, sehingga hati mengubah glukosa menjadi glikogen dan asam piruvat, bersamaan dengan pengangkutan glukosa ke dalam otot.
Glikogenolisis Katabolisme glikogen menjadi glukosa
Glikogenosis Penyakit penimbunan glikogen akibat tidak adanya 1 atau beberapa enzim yang diperlukan untuk mengubah glikogen menjadi glukosa (untuk digunakan sebagai energi)
Glikol Dialkohol dengan dua gugus hidroksil saling bersebelahan
Glikolisis Reaksi pemecahan glukosa menghasilkan 2 ATP dan 2 molekul piruvat
Glikosfingolipid Lipid mengandung monosakarida yang terikat pada gugus OH gugus sfingosin melalui ikatan glikosida
Glikosida Senyawa asetal yang terbentuk dari proses penggantian gugus hidroksil (OH) dengan gugus alkoksi (OR)
Gliserol Senyawa alkohol yang memiliki 3 gugus hidroksil yang saling bersebelahan
Gliseroposfolipid Lipida yang dibangun oleh molekul asam lemak, posfat, gliserol, amino dan alkohol
Glukokinase Enzim yang mengkatalisis fosforilasi D-glukosa yang terdapat di dalam hati
Glukoneogenesis Reaksi pembentukan glukosa dari molekul non karbohidrat
Glukosa Suatu gula monosakarida, salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan dan merupakan salah satu hasil utama fotosintesis
Gugus Alkoksi Gugus -OR
Gugus Karbonil Gugus yang terdiri dari sebuah atom karbon sp2 yang dihubungkan kesebuah atom oksigen oleh satu ikatan sigma dan satu ikatan pi

Hasil Kali Kelarutan Lihat Ksp
Heksokinase Enzim yang mengkatalisis fosforilasi heksosa
Hibrid Resonansi Bentuk stabil yang dibentuk dari proses hibridisasi dan resonansi ikatan, sehingga memiliki tingkat energi minimum
Hibridisasi Proses perpindahan elektron dari tingkat orbital yang rendah ke yang lebih tinggi
Hidrasi Reaksi Penyisipan molekul air ke dalam suatu senyawa
Hidrolisis Reaksi penguraian zat oleh air
Hidrolisis Garam Lihat hidrolisis
Hukum Avogadro Pada tekanan dan suhu yang sama, gas-gas yang memiliki volume yang sama mengandung jumlah molekul yang sama pula
Hukum Faraday Hukum iini menjelaskan hubungan massa suatu zat yang berhasil diendapkan oleh energi listrik
Hukum Gay Lussac Lihat hukum perbandingan volume
Hukum Hess Hukum ini menyatakan bahwa entalpi reaksi (AH) hanya tergantung pada keadaan awal reaksi dan hasil reaksi dan tidak bergantung pada jalannya reaksi
Hukum Kekekalan Energi Hukum ini menyatakan bahwa dalam perubahan kimia atau fisika energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentu lainnya
Hukum Kekekalan Massa Hukum ini menyatakan bahwa dalam sebuah reaksi, massa zat-zat sebelum bereaksi sama dengan massa zat sesudah bereaksi
Hukum Laplace Hukum ini menyatakan bahwa jumlah kalor yang dilepaskan dalam pembentukan sebuah senyawa dari unsur-unsurnya sama dengan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menguraikan senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya
Hukum Lavoiser Lihat hukum kekekalan massa
Hukum Le Cathelier Hukum ini menyatakan jika suatu sistem berada dalam keadaan setimbang, dan kedalamnya diberikan sebuah aksi, maka sistem tersebut akan memberikan reaksi
Hukum Perbandingan Beganda Hukum ini menyatakan bahwa dapat terjadi dua macam unsur membentuk dua senyawa atau lebih, jika unsur pertama memiliki massa yang sama, maka unsur kedua dalam senyawa-senyawa tersebut memiliki perbandingan sebagai bilangan bulat dan sederhana
Hukum Perbandingan Tetap Perbandingan massa unsur-unsur penyusun sebuah senyawa adalah tetap
Hukum Perbandingan Volume Hukum ini menyatakan bahwa volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi, jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana
Hukum Proust Lihat hukum perbandingan tetap

IDDM Insulin-dependent diabetes mellitus, diabetes melitus akibat rusaknya sel beta penghasil insulin dalam pangkreas yang menyebabkan penderitanya sangat tergantung pada pasokan insulin dari luar
Ikatan Glikosida Ikatan yang menghubungkan dua monosakarida, terbentuk dengan cara kondensasi gugus hidroksil dari atom karbon pertama pada monosakarida pertama dengan salah satu atom karbon nomor 2, 4, atau 6 pada monosakarida kedua
Ikatan Hidrogen Ikatan yang terjadi akibat gaya tarik antar molekul antara dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan dengan H sebagai atom bermuatan parsial positif.
Ikatan Ion Ikatan yang terjadi karena adanya gaya listrik elektrostatik antara ion yang bermuatan positif (kation) dengan ion yang bermuatan negatif (anion)
Ikatan Kovalen Ikatan yang bentuk dengan cara penggunaan elektron secara bersama
Ikatan Logam Interaksi antar atom di dalam sebuah logam
Ikatan Peptida Ikatan yang terjadi antara gugus karboksilat dari satu asam amino dengan gugus amino dari molekul asam amino lainnya dengan melepas molekul air
Ilmu Kimia Ilmu yang mempelajari tentang materi terkait dengan struktur, susunan, sifat dan perubahan materi serta energi yang menyertainya
Isobar Unsur yang memiliki nomor massa yang sama, namun memiliki jumlah proton dan netron yang berbeda
Isomer Dua molekul yang memiliki kesamaan rumus molekul namun berbeda dalam penataan atom dalam molekulnya
Isoton Kondisi dimana dua unsur memiliki jumlah netron yang sama
Isotop Unsur yang memiliki jumlah elektron dan proton yang sama namun berbeda jumlah netronnya
IUPAC International Union of Pure and applied Chemistry

Jari-Jari Atom Jarak dari inti atom sampai dengan elektron pada kulit terluar
Jembatan Fosfo Diester Molekul yang menghubungkan unit-unit nukleotida membentuk DNA atau RNA

Ka Tetapan ionisasi asam
Kalorimeter Alat yang digunakan untuk mengukur kalor yang diserap atau dilepas suatu zat
Karbohidrat Hidrat suatu karbon: Cx(H2O)y , berupa polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton, turunan senyawa tersebut, dan berbagai bahan yang bila dihidrolisis menghasilkan senyawa tersebut
Katabolisme Proses pembongkaran molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana
Katalisator Zat yang berperan untuk menurunkan Energi aktifasi dalam suatu reaksi kimia
Katoda Elektroda tempat terjadinya reaksi reduksi
Kb Tetapan ionisasi basa
Kecepatan Reaksi Berkurangnya aatu bertambahnya konsentrasi zat A dalam selang waktu tertentu
Keseimbangan Kimia Reaksi dua arah dimana kecepatan pembentukan produk sama dengan kecepatan penguraian produk
Keton Lihat alkanon
Ketosa Polihidroksi dengan gugus keton
Ketosis Peristiwa peningkatan senyawa keton dalam darah, jaringan dan urin, secara abnormal
Km Konstanta michaelis
Koagulasi Pengumpalan
Kodon Kode urutan basa nitrogen tersusun dalam bentuk 'triplet', yang menyandikan asam amino tertentu atau kode berhenti
Koenzim Bagian enzim yang tidak tersusun dari protein, tetapi dari ion-ion logam atau molekul-molekul organik
Kolesterol Steroid yang memiliki 27 atom karbon dengan satu gugus hidroksi pada atom C3 pada cincin A.
Koloid Bagian dari campuran yang memiliki sifat khas karena memiliki ukuran partikel dengan diameter antara 1 -100 nm
Koloid Dispersi Koloid yang dihasilkan dari proses memperkecil partikel suspensi
Koloid Kondensasi Partikel koloid yang dibentuk dari partikel larutan
Koloid Liofil Koloid yang memiliki gaya tarik menarik antara partikel-partikel terdispersi dengan medium pendispersi cairan
Koloid Liofob Koloid yang memiliki gaya tarik menarik yang lemah antara
partikel-partikel terdispersi dengan medium pendispersi
cairan
Koloid Pelindung Koloid yang dapat melindung koloid lain agar tidak terkoagulasikan
Kondensasi Aldol Reaksi pembentukan senyawa yang mengandung gugus hidroksil dan gugus karbonil
Konjugasi Deretan ikatan rangkap yang dipisahkan oleh satu ikatan tunggal
Konsentrasi Besaran yang menyatakan perbandingan zat terlarut dengan pelarutnya
Korosi logam Proses oksidasi sebuah logam dengan udara atau elektrolit lainnya, dimana udara atau elektrolit akan mengami reduksi
Kp Tetapan keseimbangan (dalam fase gas)
Ksp Hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan tepat jenuh dan tiap konsentrasinya dipangkatkan dengan koofisien reaksinya

Larutan Campuran homogen (serba sama) antara dua zat atau lebih
Larutan Buffer Larutan yang terdiri dari garam dengan asam lemahnya atau garam dengan basa lemahnya
Larutan Elektrolit Larutan yang zat terlarutnya mengalami ionisasi, atau zat terlarutnya terurai menjadi ion positif dan negatif
Lipase Enzim yang mengkatalisis reaksi penguraian ester lipid menjadi asam lemak dan gliserol
Lipid Berasal dari kata lipos (bahasa yunani) yang berarti lemak
Lipolisis Reaksi hidrolisis triasilgliserol oleh lipase yang akan menghasilkan gliserol dan asam lemak

Massa Jumlah partikel yang dikandung setiap benda
Materi Segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa
Meta Posisi substituen dalam cincin benzene pada posisi 1,3
Metabolisme Reaksi kimia yang terjadi di dalam mahluk hidup, mulai dari mahluk bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, jamur, tumbuhan, hewan sampai manusia dengan tujuan memperoleh, mengubah, dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk kelangsungan hidupnya.
Mol Satuan yang sebanding dengan partikel sebanyak 6,023 x 1023 dalam setiap 1 satuannya
Molalitas Satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah mol zat yang terdapat didalam 1000 gram pelarut
Molaritas Satuan konsentrasi yang didefinisikan sebagai banyak mol zat terlarut dalam 1 liter (1000 ml) larutan
Molekul Bagian terkecil dari suatu senyawa
Monosakarida Sakarida sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi sakarida yang lebih kecil walaupun dalam suasana yang lunak sekalipun
Mr Berat molekul relatif yang menggunakan berat atom C sebagai pembanding
mRNA RNA kurir

NAD Nikotinamida adenin dinukleotida, koenzim yang memiliki gugus nikotinamida yang berfungsi sebagai pembawa atom hidrogen dan elektron dalam reaksi redoks intraseluler
NADP Nikotinamida adenin dinukleotida fosfat, fungsi lihat NAD
NADPH Merupakan bentuk tereduksi dari NADP
Netron Partikel penyusun inti yang tidak bermuatan
Normalitas Didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam satu liter larutan
Nukleosida Suatu N-glikosida, yang tersusun atas basa purina atau pirimidina yang terhubung pada atom karbon anomerik (C-1’) gula pentosa
Nukleotida Ester fosfat dari nukleosida

Oksidasi Reaksi dari suatu unsur atau senyawa yang mengikat oksigen
Oligosakarida Gabungan dari molekul-molekul monosakarida yang jumlahnya antara 2 (dua) sampai dengan 8 (delapan) molekul monosakarida
Orbital Sub tingkat energi
Orto Posisi substituen dalam cincin benzena pada posisi 1,2
Osmosa Lihat osmosis
Osmosis Proses merembesnya atau mengalirnya pelarut ke dalam larutan melalui selaput semipermiabel

Para Posisi substituen dalam cincin benzena pada posisi 1,4
Pati Merupakan campuran dari dua polisakarida berbeda, yaitu amilum dan amilopektin
Pelarut Bagian terbesar dalam larutan
Pelarut Universal Pelarut yang dapat berinteraksi dan melarutkan banyak senyawa kimia
Pemekatan Bertambahnya rasio konsentrasi zat terlarut didalam larutan akibat penambahan zat terlarut
Pengenceran Berkurangnya rasio zat terlarut didalam larutan akibat penambahan pelarut
Peptipasi Pemecahan partikel kasar menjadi partikel koloid yang dilakukan dengan penambahan molekul spesifik
Pereaksi Fehling Reagen yang digunakan untuk membedakan aldehida dan keton berdasarkan pembentukan endapan merah Cu2O
Pereaksi Tollens Reagen yang digunakan untuk membedakan aldehida dan keton berdasarkan pembentukan cermin perak
Persen Berat Satuan konsentrasi yang menyatakan banyaknya zat terlarut dalam 100 gram larutan
Persen Volume Satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah volume (ml) dari zat terlarut dalam 100 ml larutan
pH Meter Alat elektronik yang digunakan untuk mengukur pH
Pi Senyawa fosfat anorganik
pOH Derajat kebasaan
Polimerisasi Pembentukan rantai yang panjang dari molekul sederhana
Polisakarida Molekul yang tersusun dari rantai monosakarida, yang dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar secara fungsional, yaitu struktural polisakarida dan nutrien polisakarida. Sebagai komponen struktural, berperan sebagai pembangun komponen organel sel dan sebagai unsur pendukung intrasel
Polusi Pencemaran yang terjadi akibat perubahan komposisi penyusun lingkungan tertentu
Potensial Reduksi Beda potensial elektroda yang ukur menggunakan pembanding SHE
PPi Senyawa pirofosfat anorganik
Prostaglandin Lipid yang mengandung gugus hidroksil (OH) diposisi atom C nomor 11 dan atom C nomor 15, dan memiliki ikatan rangkap pada atom C no 13
Protein Senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida
Protein Kontraktil Dikenal sebagai protein motil, didalam sel dan organisme protein ini berperan untuk bergerak seperti aktin dan myosin
Protein Nutrient Sering disebut protein penyimpanan, merupakan protein yang sebagai cadangan makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
Protein Pengatur Protein yang membantu pengaturan aktifitas seluler atau fisiologis, contoh: hormon dan repressor.
Proton Partikel penyusun inti yang bermuatan positif
Protein Pertahanan Protein yang memiliki fungsi untuk membangun sistem pertahanan makhluk hidup dari berbagai bentuk serangan dari kuman atau organisme lain
Protein Struktural Protein yang berperan untuk menyangga atau membangun struktur biologi makhluk hidup
Protein Transport Protein yang dapat mengikat dan membawa molekul atau ion yang khas dari satu organ ke organ lainnya
PVC Poli(vinil klorida)

Reaksi Adisi Reaksi pemutusan ikatan rangkap dengan cara penambahan unsur baru
Reaksi Dehidrasi Reaksi penghilangan molekul H2O
Reaksi Eksoterm Reaksi yang diikuti dengan pelepasan energi atau menghasilkan energi,
Reaksi Endoterm Reaksi terjadi apabila kedalamnya diberikan energi atau reaksi membutuhkan energi
Reaksi Esterifikasi Reaksi pembentukan senyawa ester dari molekul asam karboksilat dan alkohol
Reaksi Hidrasi Reaksi adisi alkena menggunakan air (H2O) dengan menggunakan katalis asam
Reaksi Irreversibel Reaksi tidak dapat balik, reaksi yang hanya berlangsung
kearah pembentukan produk
Reaksi Metatesis Reaksi pertukaran ion dari dua buah elektrolit pembentuk garam
Reaksi Pembakaran Reaksi zat dengan oksigen
Reaksi Reversibel Reaksi dapat balik, reaksi yang dapat berjalan pada dua arah (pembentukan produk sekaligus penguraian kembali produk menjadi reaktan)
Redoks Reduksi oksidasi
Reduksi Peristiwa pengeluaran atau pelepasan oksigen dari senyawa yang mengandung oksigen
Reduksi Alkena Penambahan hidrogen dari gas hidrogen H2 menghasilkan suatu alkana
RNA Ribonucleic Acid, material genetik yang berperan dalam ekspresi gen yang diwujudkan dalam bentuk protein
RNAi RNA interference
rRNA RNA ribosomal
Rumus Empiris Rumus kimia yang mencirikan jenis atom dan rasio dari jumlah atom-atom penyusunnya
Rumus Kimia Lambang dari sebuah zat yang mencerminkan jenis zat dan jumlah atom-atomnya yang menyusun suatu zat
Rumus Molekul Lambang sebuah molekul yang memberikan informasi tentang jenis dan jumlah atom-atom secara akurat dari molekul tersebut

Sabun Garam natrium atau kalium dari asam karboksilat
SCE Saturated Calomel Electrode, elektroda air raksa
Sel Elektrolisa Sel elektrokimia yang membutuhkan energi agar terjadi reaksi kimia didalamnya
Sel Eukariotik Sel yang telah memiliki membran inti
Sel Leclanche Lihat batere
Sel Volta Sel elektrokimia yang menghasilkan energi ketika terjadi reaksi atau reaksi kimia menghasilkan energi listrik
Selaput Permeabel Selaput yang hanya dapat dilewati oleh partikel-partikel dengan ukuran tertentu
Senyawa Karbon Senyawa yang tersusun atas atom C sebagai atom utamanya
Sfingolipida Posfolipida yang memiliki ikatan amida antara asam lemak dengan sfingosin
SHE Standart hydrogen electrode, elektroda hidrogen standar
Sifat Kimia Sifat yang timbul akibat adanya perubahan materi yang relatif lebih kekal atau terbentuknya materi yang baru
Sikloalkana Senyawa alkana siklik
Sistem Dispersi Lihat koloid
sma Satuan massa font-family:Calibri;mso-bidi-font-family:Calibri;color:black'> atom, merupakan satuan yang sebanding dengan 1/12 berat atom 12C
Sol Koloid yang fasa terdispersinya berwujud padat dengan medium pendispersinya berwujud cair
Sol Padat Koloid yang memiliki fasa terdispersi dan medium pendispersinya zat padat
Stereoisomer Isomer akibat gugus yang sejajar (cis) atau yang berseberangan atau (trans)
Steroid Lipid yang memiliki sistem empat cincin yang tergabung. Cincin A, B dan C beranggotakan enam atom karbon, dan cincin D beranggotakan lima atom karbon.
Struktur Kekulé Struktur benzena dengan 3 ikatan rangkap yang saling terkonjugasi
Struktur Primer Protein Rantai polipeptida sebuah protein yang terdiri dari asam-asam amino yang dihubungkan satu sama lain secara kovalen melalui ikatan peptida membentuk rantai lurus dan panjang sebagai untaian polipeptida tunggal
Struktur Sekunder Protein Protein yang sudah mengalami interaksi intermolekul, melalui rantai samping asam amino.
Struktur Tersier Protein Struktur yang dibangun oleh struktur primer atau sekunder dan distabilkan oleh interakasi hidrofobik, hidrofilik, jembatan garam, ikatan hidrogen dan ikatan disulfida (antar atom S)
Struktur Kuartener Protein Hasil interaksi dari beberapa molekul protein tersier, setiap unit molekul tersier disebut dikenal dengan subunit
Substrat Reaktan dalam reaksi enzimatis

Tabel Periodik Tabel yang berisi nama-nama unsur yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya.
Termokimia Cabang ilmu yang mempelajari hubungan kalor dengan reaksi kimia
Termolabil Tidak tahan panas tinggi
Terpena Lipid yang memiliki jumlah atom karbon kelipatan 5, dan tersusun dari unit isoprena yang memiliki 4 atom karbon dan satu cabang pada C2
Tetrahedral Bentuk 3 dimensi dengan sudut 105
Tingkat Reaksi Kecepatan reaksi pada sistem homogen (satu fase) berbanding langsung dengan konsentrasi zat-zat yang bereaksi dipangkatkan dengan koefisien masing-masing zat yang bereaksi sesuai dengan persamaan reaksinya
TNT 2,4,6-Trinitro toluena, senyawa turunan benzena yang digunakan sebagi bahan peledak
Toksik Bersifat racun
Toluena Senyawa turunan benzena dengan gugus samping metil

Vitamin C Asam askorbat
Volatil Mudah menguap
Voltmeter Alat elektronik yang digunakan untuk mengukur beda potensial

Wax Lipid yang dibentuk oleh senyawa asam lemak jenuh dengan alkohol yang memiliki rantai atom karbon yang panjang

Zat Terlarut Bagian terkecil dalam larutan
Zwitter Ion Senyawa yang memiliki sekaligus gugus yang bersifat asam dan basa. Pada ph netral bermuatan positif (kation) maupun bermuatan negatif (anion), mudah larut dalam air karena bermuatan (air adalah pelarut polar) dan sukar larut dalam pelarut nonpolar

Kamus dan Daftar Istilah Biologi

10.31 Posted by Harri Pranata , , No comments
Daftar Istilah alias kamus Biologi ini yang telah dirangkum dari beberapa situs atau blog. Silahkan cari apa yang kamu inginkan. Ketik CTRL + F pada keyboard agar lebih mudah dalam mencari.

Abiotik : Benda mati.
Abisal : Pembagian bioma air laut dengan kedalaman daerah lebih dari 2000 meter.
Adaptasi : Penyesuaian diri suatu organisme terhadap lingkungan tempat hidupnya.
Aerobik : Bakteri (dan sel lain) yang melakukan pernafasan dengan menggunakan oksigen bebas.
Agen : Bibit penyakit.
Akinet : Sel yang mengalami penebalan dinding, ukurannya membesar dan didalamnya terdapat spora (endospora).
Alogami : Penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang sejenis.
Altituda : Letak suatu daerah bardasarkan tingginya dari permukaan air laut.
Amitosis : Proses pembelahan sel secara langsung tanpa melalui fase pembelahan sel tertentu.
Anaerobik : Bakteri (dan sel lain) yang melakukan pernafasan tanpa memerlukan oksigen bebas.
Anemogami : Penyerbukan yang diperantarai oleh angin.
Angiospermae : Tumbuhan biji terbuka.
Anteridiofor : Tangkai anteridium.
Anteridium : Organ pembentuk sel kelamin jantan (spermatozoid) pada tumbuhan paku atau lumut.
Antibodi : Zat yang dibentuk dalam darah untuk memusnahkan bakteri/kuman.
Antigen : Zat yang dapat merangsang pembentukan antibodi jika diinjeksikan ke dalam tubuh.
Antitoksin : Zat pelawan antigen (benda asing yang masuk tubuh).
Antropogami : Penyerbukan yang dibantu oleh manusia; disebut juga penyerbukan sengaja atau buatan.
Aplanospora : Spora yang tidak memiliki flagela.
Arkegonium : Bagian tubuh tumbuhan yang berfungsi untuk alat reproduksi; menghasilkan sel gamet betina (Ovum).
Autogami : Penyerbukan sendiri.
Autotrof : Organisme berklorofil yang mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik.
Avitaminosis : Penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin. 


Badan kutub (polar body) : Produk meiosis seluler haploid yang tidak fungsional, selain oosit.
Bakteri (bacterium) : Mikroorganisme bersel tunggal yang tidak memiliki inti sel sejati.
Basidiokarp : Tubuh buah yang merupakan tempat tumbuhnya basidium dalam Basidiomycota.
Basidiomycota : Jamur makroskopik.
Basil (bacillus) : Bakteri berbentuk batang.
Batial : Pembagian bioma air laut dengan kedalaman daerah 200 – 2000 meter.
Beri – beri : penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin B.
Bibit Unggul : Bibit hasil seleksi secara buatan yang mempunyai sifat – sifat sesuai dengan keinginan kita.
binomial nomenklatur : Penamaan jenis (spesies) dengan menggunakan dua nama.
Biodiversitas : Keanekaragaman hayati.
Biogenesis : Teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
Bioma : Sekelompok makhluk hidup yang menempati daerah luas di permukaan bumi.
Biosfer : Lapisan bumi yang dihuni oleh makhluk hidup.
Bioteknologi : teknologi yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk yang berharga bagi manusia.
Biotik : Makhluk hidup, benda hidup.
Blastokist (blastocyst) : Embrio mamalia saat memasuki dinding uterus.
Blastomer (blastomere) : Salah satu sel hasil pembuahan sel telur di tahap awal.
Blastula : Bola sel berongga yang dihasilkan dari pembelahan sel tahap awal pada perkembangan embrio.
BOD (Biological Oxygen Demand) : Kebutuhan oksigen secara biologis.
Brakte (bractea) : Salah satu bagian bunga, yaitu daun pelindung yang berfungsisebagai penarik perhatian serangga penyerbuk.
Bryophyta : Divisi lumut daun.


Cagar alam : Upaya pelestarian semua sumber daya alam yang ada untuk tidak dimanfaatkan agar terjaga kelestariannya.
Carolus Linnaeus : Tokoh yang mencetuskan system penamaan spesies dan penamaan berbagai macam tumbuhan.
Charles Darwin : Pelopor sistem klasifikasi berdasarkan filogeni.
Chlamydomonas : Contoh dari chlorophyta bersel tunggal yang dapat bergerak.
Chlorella : Contoh dari chlorophyta bersel tunggal tidak dapat bergerak.
Chlorophyta : Alga Hijau.
Chrysophyceae : Alga Cokelat-Keemasan.
Chrysophyta : Alga Keemasan.
Ciliata : Protista bersel satu yang permukaan tubuhnya memiliki banyak rambut getar (silia).
Ciri poligenik (polygenic trait) : Ciri fenotipe yang dipengaruhi beberapa gen.
Coniferophyta : Tumbuhan pembawa kerucut, karena alat reproduksinya berbentuk kerucut (strobilus).
Culex : Sejenis nyamuk rumah yang menyebarkan larva cacing Filaria penyebab penyakit kaki gajah.
Cyanobacteria : Alga Hijau-Biru.
Cyanophyta : Alga Biru.
Cycas rumphii : Pakis haji.


Degenerasi : Penyusutan (tidak tumbuh sempurna).
Dekomposer : Mikroorganisme yang berperan menguraikan zat – zat sisa organik.
Denitrifikasi : Proses pengubahan amonium menjadi nitrogen bebas di udara oleh bakteri.
Detritivor : Hewan pemakan hancuran/serpihan sisa bahan – bahan organik.
Deuteromycota : Jamur tak tentu.
Dihibrid : Dua sifat berbeda.
Dikotil : Dua kotiledon atau dua daun lembaga/kotil pada biji.
Diploid : Kromosom yang berpasangan.
Dislokator : Sel dinding, yaitu sel yang berasal dari hasil pembelahan sel generatif pada Gymnospermae.
Divisi : Merupakan tingkatan takson yang menghimpun beberapa kelas yang memiliki persamaan ciri – ciri.
DNA (Deoxyribonucleic acid) : Asam nukleat yang digunakan untuk menentukan hubungan kekerabatan makhluk hidup.
Dominan : sifat yang muncul pada suatu organisme.


Ekosistem : Suatu sistem yang di dalamnya terdapat interaksi antara komponen biotik dan abiotik.
Eksplan : Pertumbuhan tumbuhan di luar tubuh dengan media kultur.
Ekstensifikasi Pertanian : Usaha memperluas lahan pertanian sehingga hasil yang diperoleh makin meningkat.
Embrio : Individu baru hasil pembuahan.
Embriogeni : Penyuburan lingkungan perairan.
Emigran : Orang yang meninggalkan tanah airnya dan pergi ke Negara lain untuk menetap.
Endemik : Hanya berada di satu kawasan atau daerah.
Endosperma : Cadangan makanan.
Endospora : Spora yang terbentuk dalam sel induk sendiri.
Entomogami : Penyerbukan yang diperantai oleh serangga.
Epididimis : Anak testis.
Epiteka : Tutup sel pada diatom.
Eukariot : Organisme yang bermembran inti.
Eukariotik : Sel organisme yang bahan intinya diselubungi oleh membran inti.
Evolusi : Perubahan struktur alat tubuh organisme yang berlangsung sedikit demi sedikit dalam waktu yang lama.


Fasciola : Cacing hati.
Fenotipe : Sifat yang tampak.
Fertil : Subur.
Fertilisasi : Peleburan sel telur dengan spermatozoid (pembuahan).
Fetus : Janin yang sudah memperlihatkan bagian – bagian tubuh dengan jelas atau sempurna.
Fikoeritrin : Pigmen merah laut air yang terdapat pada kloropas Rhodophyta.
Fikosianin : Pigmen biru laut air yang terdapat pada kloropas Rhodophyta.
Filial : Anak keturunan / generasi.
Filogeni : Sejarah evolusi makhluk hidup.
Flagela : Tonjolan berbentuk cambuk pada sutu sel yang berguna untuk alat gerak.
Flagellata : Golongan hewan bersel satu yang bergerak dengan menggunakan bulu cambuk.
Formalin : Bahan pengawet organ tubuh, binatang, atau mayat.
Fosil : Sisa – sisa makhluk hidup yang sudah membatu.
Fotik : Daerah yang dapat ditembus cahaya dalam bioma air.
Fragmentasi : Cara perkembangbiakan suatu organisme dengan jalan memotong tubuh menjadi beberapa bagian dengan setiap potongan tubuhnya dapat tumbuh menjadi individu baru.


Galur murni : Keturunan yang masih memiliki sifat asli.
Gamet : Sel kelamin.
Gametangium : Gonad pada tumbuhan.
Gastrodermis : Lapisan kulit yang berfungsi sebagai usus.
Gastrovaskuler : Usus yang berfungsi sebagai pengedar makanan.
Gen : Faktor pembawa sifat keturunan dari suatu individu.
Generatif : Perkembangbiakan secara kawin.
Genotipe : Sifat yang tidak tampak dari luar.
Gizi : Zat makanan, komponen penyusun bahan makanan yang diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan serta manjaga kesehatan tubuh.
Gnetum gnemon : Melinjo.
Gonad : Sel induk pembentuk sel kelamin.
Guano : Pupuk yang berasal dari kotoran burung atau kelelewar yang mengandung fosforus tinggi.
Gymnospermae : Tumbuhan biji terbuka.
Genetika : Cabang biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat.


Habitat : Tempat hidup suatu organisme mulai dari lahir, berkembang biak, sampai mati.
Haploid : Kromosom yang tidak berpasangan.
Herbivora : Hewan pemakan tumbuh – tumbuhan.
Hermafrodit : Organ pembentuk sel kelamin jantan dan betina yang terdapat dalam satu tubuh.
Heterozigot : Pasangan gen yang tidak sama.
Hibrid : Hasil perkawinan antara dua individu yang mempunyai sifat beda.
Hibridisasi : Persilangan dari populasi yang berbeda.
Hidrofit : Tumbuhan yang hidup di dalam air.
Hidrogami : Penyerbukan yang diperantarai oleh air.
Hifa : Benang – benang jamur.
Higiene : Upaya pengelolaan kesehatan yang mengarah pada usaha kesehatan individu.
Higrofit : Tumbuhan drat yang hidup di tempat lembab.
Homologi : Sama bentuk dan struktur karena berasal dari asal – usul yang sama.
Homozigot : Pasangan gen yang sama.
Hospes : Inang.


Implantasi : Proses penempelan zigot pada dinding rahim.
Imunisasi : Upaya menambah kekebalan tubuh terhadap penyakit dengan serum / vaksin.
Indusium : Tonjolan daun yang melindungi sorus pada tumbuhan paku.
Insektisida : Obat pembunuh serangga.
Inseminasi : Kawin suntik.
Intensifikasi Pertanian : Usaha peningkatan cara bertani dari yang tradisional ke cara yang lebih modern sehingga dapat meningkatkan hasil yang diperoleh.
Interferon : Protein khusus yang dihasilkan tubuh yang dapat mencegah infeksi virus.
Intermediat : Sifat yang bersama – sama pada suatu organisme.
Inti sel (nucleus) : Bagian sel eukariot yang dilingkupi membran inti dan berisi kromosom.
Intron : Bagian gen yang tidak menyandi. Sebagian besar gen eukariot terdiri dari sekuens DNA intron dan ekson yang berselang seling.
Inversi (inversion) : Kondisi genetis ketika segmen kromosom mengalami rotasi 1800 dari orientasi linear aslinya.
Isogami : Bentuk dan ukuran sel kelamin jantan dan betina sama.


James Watson : Tokoh yang menemukan struktur DNA dan RNA.
Jamur : Organisme eukariotik dan tidak berklorofil.
Jantan : Alat sel kelamin yang menghasilkan sperma.
Jantung Koroner : Penyakit yang disebabkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah jantung.
Jaring – jaring makanan : Peristiwa memakan dan dimakan yang digambarkan dalam bentuk jaring – jaring yang saling berhubungan.
Junk Food : Makanan sampah yang tidak baik untuk dikonsumsi.


Kalaza : Bagian dasar bakal buah pada Angiospermae.
Kapsid : Selubung virus yang tersusun atas protein.
Kapsomer : Suatu unit protein penyusun kapsid.
Karnivora : Hewan pemakan daging.
Knidoblas : Sel – sel beracun pada ubur – ubur.
Kodominan : Persilangan monohibrid dominant tak penuh.
Konjugasi : Perkembangbiakan makhluk hidup yang belum jelas alat kelaminnya.
Konseptakel : Tempat anteridium / arkegonium pada Fucus.
Konservasi : Upaya pelestarian sumber daya alam.
Kopulasi : Penyimpanan sel sperma dari alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina.
Korion : Kantong embrio.
Kormus : Tumbuhan yang memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Korola : Mahkota bunga / tajuk bunga.
Kromonema : Benang kromosom.
Kromosom : Pembawa gen.


Labium : Bibir.
Lactobacillus bulgaricus : Bakteri untuk membuat yoghurt.
Ladybird : Sejenis kepik yang merupakan predator alami bagi serangga hama.
Larva : Tingkat kehidupan suatu hewan sesudah menetas dari telur.
Lembar fotosintesik : Pada bakteri terdapat pelipatan membran sel ke arah sitoplasma.
Letal : Dapat mengakibatkan kematian.
Limnetik : Daerah yang terbuka dan dapat ditembus cahaya matahari.
Lingkungan : Abiotik membentuk suatu kesatuan.
Lipida : Lemak.
Lisozim : Enzim penghancur pada virus.
Lokus : Letak suatu gen pada kromosom.
Lotik : Ekosistem yang airnya mengalir.
Lumbricus sp. : Cacing tanah.
Lumut Kerak : Hubungan simbiosis antara jamur dan alga.


Malakogami : Penyerbukan yang diperantai oleh siput.
Malnutrisi : Penyakit yang disebabkan kekurangan zat makanan tertentu.
Megaspora : Spora yang berukuran besar, terbentuk di dalam megasporangium.
Metagenesis : Pergiliran keturunan antara keturunan seksual dan aseksual.
Metamorfosis : Pergantian bentuk dan struktur hewan dalam siklus hidupnya dari bentuk larva menjadi bentuk dewasa.
Mikrofil : Tempat masuknya spermatozoid ke dalam bakal biji pada tumbuhan biji.
Mikrosporosit : Sel induk pembentuk spermatozoid.
Miselium : Kumpulan benang – benang hifa.
Mitosis : Pembelahan inti sel.
Monohibrid : Satu sifat beda.
Mortalitas : Angka kematian.
mRNA : Hasil dari pencetakan (transkripsi) DNA.


Natalitas : Angka kelahiran.
Navicula : Salah satu contoh dari kelas Bacillariophyceae (Diatom).
Nektar : Kelenjar madu.
Neurospora sitophila : Jamur oncom.
Nikotin : Racun yang terdapat dalam tembakau.
Nimfa : Anak serangga yang tidak melewati tingkat larva, mirip bentuk dewasanya.
Nitrosomonas : Bakteri yang memecah NH3 menjadi HNO2, air, dan energi.
Nostoc : Sejenis Alga Hijau-Biru yang tubuhnya berbentuk bola.
Nukleotida : Senyawa yang tersusun atas gula, fosfat, dan basa purin atau pirimidin.
Nukleus : Inti sel.
Nukula : Tempat arkegonium pada Chara.


Obelia : Cnidaria air laut, yang hidup secara berkoloni.
Onkosfera : Embrio cacing pita yang baru menetas.
Oogenesis : Proses pembentukan sel telur.
Oogonium : Sel induk telur.
Ookinet : Zigot yang terbentuk.
Ookista : Sel telur belum matang.
Ordo : Tingkatan takson yang menghimpun beberapa famili.
Ornitogami : Penyerbukan yang diperantai oleh burung.
Ostium : Pori – pori pada tubuh Porifera yang berfungsi sebagai jalan masuknya air.
Ovarium : Tempat pembentukan sel telur.
Ovipar : Bertelur.
Ovotestis : Organ pembentuk sel telur manjadi satu dengan organ pembentuk sel sperma.
Ovovivipar : Bertelur dan beranak.
Ovum : Sel telur.


Parental : Induk.
Pedikulum : Tangkai bunga.
Penyerbukan : Peristiwa melekatnya serbuk sari ke kepala putik.
Perigonium : Tenda bunga.
Polusi : Pencemaran.
Polutan : Bahan yang mengakibatkan polusi.
Populasi : Kumpulan individu sejenis di suatu daerah tertentu.
Predator : Hewan pemangsa hewan lain.
Proglotid : Ruas tubuh cacing pita tempat berlangsungnya fertilisasi.
Prokarion : Inti tanpa membran inti.
Protalium : Calon tumbuhan paku.
Protonema : Calon tumbuhan lumut.
Provirus : Calon virus, terdiri dari asam inti.

Rekombinasi : Kombinasi baru.
Replikasi : Proses penggandaan asam nukleat (DNA).
Reproduksi : Perkembangbiakan.
Reseptakulum : Dasar bunga
Ribosom : Organel yang berfungsi mensintesis protein.
Rizoid : Akar semu.
Rizom : Batang yang tinggal di dalam tanah.


Sanitasi : Upaya mengelola kebersihan lingkungan.
Saprofit : Cara hidup dengan menguraikan sampah / sisa – sisa zat organik.
Segregasi : Pembelahan.
Seleksi alam : Seleksi yang dilakukan alam terhadap organisme.
Selulase : Enzim pencerna serat tumbuhan.
Selulosa : Serat tumbuhan.
Sentromer : Bagian dari kromosom yang berfungsi untuk mengatur gerakan kromosom pada saat terjadi pembelahan sel.
Sinergid : Sel telur cadangan.
Sitokinesis : Proses pembelahan sitoplasma.
Sorus : Kumpulan kotak spora (sporongium).
Spermatozoid : Sel sperma pada tumbuhan.
Spesies : Jenis makhluk hidup.
Spora : Inti sel yang berubah fungsi manjadi alat perkembangbiakan.


Talus : Akar, batang dan daun belum dapat dibedakan dengan jelas.
Tar : Komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa sesudah dihilangkannya komponen nikotin dan cairan.
Teratogen : Bahan yang menyebabkan cacat embrio.
Transduksi : Peristiwa penggabungan DNA dari bakteri satu dengan bakteri lain dengan perantara virus.
Transgenik : Indivudu yang mendapat pindahan gen dari donor dan gen itu berekspresi padanya.
Translasi : Proses penerjemahan kode – kode untuk mensintesis protein.
Tropofil : Daun yang khusus berfungsi untuk fotosintesis.
Tubektomi : Pemandulan / sterilisasi pada perempuan.
Turba Fallopi : Saluran telur.


Ulangan : Banyaknya individu yang diberi perlakuan sama.
Urogenital : Gabungan antara saluran urine dal saluran kelamin.
Uterus : Rahim.


Vagina : Lubang kelamin wanita.
Vaksin : Patogen yang telah dilemahkan.
Vaksinasi : Tindakan untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit tertentu.
Variasi : Perbedaan kecil yang terdapat di antara individu sejenis.
Varietas ; Perbedaan besar dalam satu spesies.
Vas deferens : Saluran sperma.
Vasektomi : Pemandulan / sterilisasi pad laki – laki.
Vegetatif : Perkembangbiakan secara tidak kawin.
Virion : Satu unit lengkap virus yang dapat menginfeksi.
Vivipar : Beranak.


Weber : Garis yang membagi wilayah Indonesia berdasarkan penyebaran flora dan fauna.
Wendell Meredith Stanley : Tokoh yang berhasil mangisolasi dan mengkristalkan virus mosaik tembakau, dan ia menyimpulkan bahwa virus berbeda dengan bakteri.


Xerofit : Tumbuhan darat yang hidup di tempat kering.
Xilem : Jaringan pengankut yang menyangkut zat makanan dari akar ke seluruh tubuh.


Yolk : kuning telur.

Zoidiogami : Pernyebukan yang diperantai oleh hewan.
Zigospora : Hasil peleburan dua spora.
Zigot : Calon individu baru sebagai hasil peleburan sel kelamin jantan dan betina.

Soal Latihan Biologi Kelas 9 SMP

23.00 Posted by Harri Pranata , No comments
15 soal di bawah ini merupakan materi sistem ekskresi pada manusia. Bagi yang duduk di bangku kelas 9 tentu harus sudah mengerti dalam menjawab soal-soal berikut. Kalo belum bisa, ayo dibahas bersama guru atau temannya ya.
Selamat Menjawab

Gambar berikut ini untuk menjawab soal nomor 1-3.
1. Badan malpighi ditunjukkan oleh nomor . . .
a. 1
b. 2
c. 1 dan 2
d. 1,2,3, dan 4


2. Tubulus kontortus proksimal ditunjukkan oleh nomor . . .
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5


3. Proses augmentasi berlangsung pada bagian nomor . . .
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5


4. Urutan proses pembentukan urine adalah . . .
a. filtrasi-reabsorbsi-augmentasi
b. reabsorbsi-filtrasi-augmentasi
c. filtrasi-augmentasi-reabsorbsi
d. reabsorbsi-augmentasi-filtrasi


5. Reabsorbsi atau penyerapan kembali zat-zat yang masih berfungsi berlangsung di bagian . . .
a. glomerulus
b. tubulus kontortus distal
c. tubulus kontortus proksimal
d. simpai Bowman


6. Urutan jalannya urine adalah . . .
a. rongga ginjal-uretra-kantong kemih-ureter
b. rongga ginjal-ureter-uretra-kantong kemih
c. rongga ginjal-ureter-kantong kemih-uretra
d. rongga ginjal-kantong kemih-ureter-uretra


7. Zat yang tidak terdapat di dalam urine sehat adalah . . .
a. garam
b. urea
c. zat warna empedu
d. glukosa


Untuk nomor 8 – 10 perhatikan gambar penampang kulit berikut!
8. Kelenjar keringat ditunjukkan oleh nomor . . .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4


9. Lapisan malpighi ditunjukkan oleh nomor . . .
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6


10. Lapisan tanduk ditunjukkan oleh nomor . . .
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6


11. Bagian terpenting dari kulit kita yang mendukung proses ekskresi adalah . . .
a. kelenjar keringat
b. kelenjar minyak
c. lapisan tanduk
d. saraf


12. Selain sebagai alat ekskresi, hati memiliki fungsi yang lain, di antaranya adalah sebagai berikut, kecuali . . . .
a. tempat pembentukan trombin
b. tempat pembentukan glikogen
c. tempat pembongkaran sel darah merah
d. tempat pengubahan provitamin D menjadi vitamin D


13. Gangguan penyakit nefritis akut disebabkan karena adanya kerusakan ginjal dalam bagian tertentu. Bagian yang dimaksud adalah . . .
a. ureter
b. nefron
c. rongga ginjal
d. korteks ginjal


14. Lapisan kulit yang selalu mengalami pengelupasan adalah . . .
a. lapisan tanduk
b. dermis
c. epidermis
d. lapisan malpighi


15. Lapisan kulit yang dapat melindungi jaringan di bawahnya dari sinar matahari yang panas adalah lapisan ..
a. lemak
b. tanduk
c. malpighi
d. dermis

Contoh Soal Biologi SMP kelas 8

10.15 Posted by Harri Pranata , No comments
15 Soal di bawah ini mengulas tentang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
Semoga berhasil 

1. Arti pertumbuhan pada makhluk hidup adalah ….
a. bertambahnya luas penyebaran spesies
b. terjadi perubahan bentuk yang terus menerus
c. penambahan ukuran yang dapat diukur
d. proses menuju ke arah kedewasaan


2. Pupuk kompos berasal dari ….
a. kotoran hewan
b. daun-daun
c. kotoran hewan dan daun-daun
d. campuran sisa-sisa organik


3. Serangga di bawah ini yang mengalami metamorfosis sempurna, adalah ….
a. capung
b. laron
c. nyamuk
d. kutu buku


4. Serangga di bawah ini yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah ….
a. lalat
b. kupu-kupu
c. semut
d. belalang sembah


5. Tumbuhan di bawah ini yang mengalami metagenesis, adalah ….
a. paku-pakuan
b. gimnospermae
c. angiospermae
d. ganggang


6. Perkembangan adalah ….
a. bertambah besarnya makhluk hidup
b. menuju ke arah kedewasaan
c. tidak sejajar dengan pertumbuhan
d. bertambahnya sel-sel baru


7. Dampak pupuk buatan terhadap tanah adalah ….
a. tanah menjadi gembur karena diberi pupuk
b. tanah menjadi keras karena mikro organisme mati
c. tanah menjadi subur dan banyak mikroorganisme
d. bakteri pengurai menjadi banyak


8. Alat yang digunakan untuk mengukur
pertumbuhan batang disebut ….
a. termometer
b. higrometer
c. auksanometer
d. tensimeter


9. Faktor yang menghambat pertumbuhan tanaman adalah ….
a. fitohormon dan suhu
b. fitohormon
c. suhu dan kelembaban udara
d. cahaya


10. Hormon yang memengaruhi atau merangsang pertumbuhan akar disebut ….
a. rhizokalin
b. kaulokalin
c. anthokalin
d. filokolin


11. Urutan dari metamorfosis sempurna adalah ….
a. telur - larva - pupa - imago
b. telur - pupa - larva - imago
c. telur - larva - imago - pupa
d. telur - imago - larva - pupa


12. Salah satu jenis tumbuhan yang mampu tumbuh di tempat-tempat sumber air panas adalah ….
a. jamur
b. paku
c. ganggang tertentu
d. lumut


13. Di bawah ini yang bukan merupakan fungsi dari giberelin, adalah ….
a. merangsang pembelahan sel
b. merangsang aktivitas kambium
c. menyebabkan tanaman cepat berbunga
d. menyebabkan tanaman tumbuh raksasa


14. Asam traumalin merupakan hormon yang merangsang ….
a. penyembuhan luka
b. pertumbuhan batang
c. pertumbuhan akar
d. pertumbuhan daun


15. Di bawah ini merupakan bagian dari
sporogonium, kecuali ….
a. anteridium
b. kalipatra
c. operkulum
d. seta 


Jika kamu punya kumpulan soal atau materi yang ingin dishare kepada teman-teman di blog ini bisa kirim email ke :
pranatapartner@gmail.com 

Ditunggu yah...

50 Contoh Judul Skripsi Jurusan Farmasi

22.30 Posted by Harri Pranata , No comments
Bagi yang kuliah di jurusan farmasi mungkin beberapa judul skripsi maupun thesis di bawah ini dapat membantu kalian dalam memilih judul yang tepat untuk penelitian kalian :
  • UJI PENGARUH PRODUK LR TERHADAP AKTIVITAS ENZIM XANTIN OKSIDASE SECARA IN VITRO 
  • EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT GRHASIA, PAKEM YOGYAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI 05 
  • UJI AKTIVITAS INFUS DAUN SAMBUNG (BLUMEA BLASAMIFERA (L) DC) SEBAGAI ANTI DIARE PADA TIKUS JANTAN 
  • PENGARUH TEKANAN PENGEMPAAN PADA PELEPASAN NATRIUM DIKLOFENAK DARI SEDIAN TABLET LEPAS LEMBAT DENGAN MATRIKS METHOCEL KAM PROMIUM EP 
  • PENGARUH PENAMBAHAN TWEEN 80 TERHADAP SIFAT FISIK DAN DISOLUSI EFISIENSI (DEGO) TABLET AMPISILIN 
  • EFEK HEPATOPROEKTIF AIR PERASAN UMBI WORTEL (DAUCUS CAROTA L) PADA MENCIT JANTAN TERINDUKSI CCL4 
  • ISOLASI DAN IDENTIFIKASI FLAVONOID DAN ASAM FENOLAT DARI DAUN KEPEL (STELECHOCARPUS BURAHOL, HOOK F 2 TH) 
  • UJI DAYA ANTHELMINTIKA INFUSA DAUN KETEPENG CINA (CASSIA ALATA L) TERHADAP ASCARIDIA GALLI SCHRANK SECARA IN VITRO SERTA PROFIL KROMATOGRAFINYA 
  • MANAJEMEN PENGARSIPAN RESEP DI APOTIK SIDOWAYAH FARMA KLATEN 
  • MANAJEMEN PENGOLAHAN APOTIK RS DKT -05
  • PENGOLAHAN RESEP DI APOTIK RADEJAH BANTUL 
  • PELAYANAN RESEP BAGI PASIEN RAWAT INAP DI INSTALASI FARMASI RSUD KAB. MUNA SULAWESI TENGGARA
  • UJI TOKSISITAS AKUIT ANTESTERIN DALAM EKSTRAK ASETON DAUN KUPATONIUM INULI FOLIUM H.B.K PADA ARTEMIA SALINO LOARH 
  • SINTESIS P ETI BENZOFENON DARI ASAM P. ETIL BENZOAT DAN BEN ZEN 
  • ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MIU NOGLO BULIN G (lg G) AYAM ANTI PROTEIN SUB UNIT PIU SALMONELLA TYIHI
  • PENGARUH PROKLOK PERAZIN TERHADAP TRANSFOR AKTIF GLUKOSA PADA MEMBRAN USUS HALUS TIKUS IN SATU 
  • PENGARUH RADIASI SINAR GAMMA CO-GO TRHADAP ASAN AMINO BEBAS DAN DAYA SIMPAN UDANG (PENAELES MONODON FABRICIUSI) 
  • UJI SITOTOKSISITAS KUKUMIN DAN 4 PARA FLUO ROFENSI KURKUMIN TERHADAP SEL MIELOMA 
  • PENGARUH INFUS DAUN BARLONIA PRIRUTIS L TERHADAP KELARUTAN KALSIUM BATU GUNJAL SELAMA IN-VITRO 
  • PENETPAN KADAR VITAMIN BI DI DALAM KACANG KEDELAI SETA OLAHANYA – 91
  • ISOLASI DAN IDDENTIFIKASI PEKTIN DARI KULIT PISANG KEPOK 
  • UJI PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIMIKROBA SERBUK CACING PATAK TERHADAP SALMONELLO TYPHI 
  • PENGEMBAGAN FOMULASI SEDIAAN TABLET DEKSAMETASON SECARA KEMPA LANGSUNG DENGAN TEKNIK DISPERSI PADAT 
  • MIKROENKAPSULASI TEOFILIN DENGAN PROTEIN KEDELAI HITAM ( GLYCINEMAX ) SEBAGAI PENYALLIT MENGGUNAKAN METODE DENATURASI 
  • PENGARUH INFUSA DAUN KUMIS KUCING ( ORTHOSIPHOARISTATUS, BI. MIG) TERHADAP JUMLAH URINA TEKANAN DARAH KUCING TERANASTESI -03
  • UJI AKTIVITAS ANTIBAKTEI ESKTRAK ESTANOL DARI DUA METODE MASERASI KOTEKS KAYU MANIS JANGAN ( CINNAMOMUN BURMANNI NESS EX BI.) TERHADAP ESCHERICHIA COLI SERTA PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPISNYA 
  • PENGARUH VARIASI WAKKTU FERMENTASI TERHADAP KADAR ESTANOL HASIL FERMENTASI KULIT SINGKONG ( MANIHOT UTILLISSMA PAHL) 
  • PENGARUH METODE PENYARIAN TERHADAP PERBEDAAN HASIL ANALISIS KADAR TANIN DALAM DAUN JAMBU BIJI ( PSIDIUM GUAJAVA L. ) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK 
  • UJI KEPEKAAN BAKERI PATOGEN PADA URIN DARI LABORATORIUM KLINIK DAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH YOGYAKARTA TERHADAP ANTIBIOTIK 
  • TOKSIFITAS AKUT EKSTRAK CHOROFORM DAN EKSTRAK METHANOL BUAH LEUNEA ( SOLANEUM NINGRUM. L ) TERHADAP LARVA ATEMINA SALENA LEACH. 
  • PENINGKATAN KADAR POLISAKARIDA PADA TULANG JAMUR SITAKE DAN PENAMBAHAN VITAMIN B1 DAN MAGNESIUM SULFAT PADA MEDIA TANAM SERTA UJI IMUNOMODULATORNYA PADA SEL LIMFOSIT MENCIT 
  • UJI AKTIVITAS INVUS DAUN KEPEL SEBAGAI PENURUN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH 
  • UJI AKTIVITAS INFUS DAUN SIRIH (PIPER BETLE L ) TERHADAP PERTUMBUHAN CANDIDA ALBICANS
  • POLA PENGOBATAN PENYAKIT HEPERTENSI PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KOTA YOGYAKARTA SELAMA TAHUN 2004 -2006 – 06
  • UJI EFEK ANALGETIKA INFUS DAUN SENGGGANI (MELASTOMA OFFINE D-DON) PADA MENCIT PUTIH BETINA GALUR DDI – 05
  • PENATA LAKSANAAN TERAPI PASIEN KERACUNAN MAKANAN DI INSTALASI RAWAT INAP DI RSUD WATES DIY TAHUN 2000 
  • IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEM (DPR) DALAM PENGOBATAN DUNGUE HEMORAGIE FEVER (DHF) PADA PASIEN PEDIATI DI INSTALASI RAWAT INAP RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAA PERIODE FEBRUARI – APRIL 2006 – 06
  • UJI SITOTOKSIK AKUT BIJI PUCUNG [PANGIUM E DULE REINW] TERHADAP LAEVA ARTEMIA SALINA LEACH BESERTA PROFIL KLT FRAKSI PALING AKTIF 
  • PREFORMULASI SEDIAAN LEPAS LAMBAT SULFASOMIDIN DENGAN PUTIH TELUR AYAM BURAS MENGGUNAKAN METODE MIKROEN KAPSULASI 
  • ASETILASI ANILIN MENGGUNAKAN ASAM ASETAT GLASIAL DENGAN FARIASI JUMLAH ASAM KLORIDA DEKAT 
  • ISOLASI DAN IDENTIFIKASI PEKTIN DARAI KULIT PISANG KEPOK 
  • PEMERIKSAAN KANDUNGAN ALKLOID TROPANA PADA KULTUR KLAUS DAUN KECUBUNG (DATURA METEL L) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MURASHIGE SKOOG PADA VARIASI KADAR SUKROSA 
  • DAYA ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (MORINAGA PTERYNOSPERMAE GEARTH) TERHADAP MENCIT PUTIH BETINA 
  • OSILASI DAN IDENTIFIKASI JAMUR PATOGEN DARI BEBERAPA JAMU YANG TELAH DITARIK DARI PEREDARAN 
  • UJI ANTIPROLIFERATIF 4 DIMETI LAMINO ASETIL BENZILIDIN TERHADAP SEL HELA 
  • UJI ANTHELMINTIKA EKSTRAK BUAH PARE AYAM (MEMORDIKA CHARANTIA L) TERHADAP CACING ASSCARIDICA GALLI SCHRANK SECARA IN VITRO 
  • PENGARUH FORMULA BASIS CAMPURAN PEG 400 DAN PEG 4000 TERHADAP DAYA ANTI BAKTERI SALEP EKSTRAK ETANOLIK BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIFUM L) 
  • POLA PENGOBATAN PENYAKIT HEPATITIS VIRUS AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RSU PKU MUHAMMADIYAH YK PERIODE TAH JANUARI 02-DESEMBER 03 
  • ISOLASI DAN IDENTIFIKASI JAMUR PATOGEN DARI BEBERAPA JAMU YANG TELAH DITARIK DARI PEREDARAN 

100 Contoh Judul Skripsi Akuntansi Terbaru

08.30 Posted by Harri Pranata , No comments
Perlu mencari referensi untuk judul skripsi kamu? mungkin artikel 100 Contoh Judul Skripsi Akuntansi Terbaru dapat membantu kamu menemukan judul skripsi yang tepat.


  • PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII IPS SMA NEGERI 1 HAURGEULIS TAHUN AJARAN 2010/2011
  • PENGARUH RIGHT ISSUE TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2005-2009
  • PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG.
    (Suatu Kasus Kelas XI Akuntansi)
  • PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
    (Studi Kasus Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 106 Jakarta)
  • PENGARUH PENGEMBALIAN KREDIT TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PD BPR TANJUNGSARI ( Kajian Terhadap Profitabilitas Berdasarkan Gross Profit Margin )
  • PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
    : Studi Survey Verifikatif pada Siswa Kelas XII IPS SMA Pasundan Majalaya
  • ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN MODEL Z”-SCORE ALTMAN DALAM MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT UNILEVER INDONESIA, TBK
  • ANALISIS EFEKTIVITAS PAJAK HOTEL DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KABUPATEN BANDUNG
  • PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI :Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Akuntansi SMK 1 LPPM RI Majalaya
  • PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PKPRI UNIT SIMPAN PINJAM KABUPATEN CIANJUR PERIODE 2000-2009
  • PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA KOPERASI KARYAWAN PEMERINTAH PROVINSI (KKPP) JAWA BARAT
  • PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI (Studi Eksperimen di Kelas XII 1 IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung)
  • PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN MARKET VALUE ADDED (MVA) TERHADAP RETURN SAHAM PADA BANK-BANK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008
  • PENGARUH ARUS KAS DAN LABA KOTOR TERHADAP EXPECTED RETURN SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
  • PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KEADAAN LINGKUNGAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMA PASUNDAN 3 BANDUNG
  • PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
  • PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI 10 BANDUNG
  • PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI
    DI SMA NEGERI 1 MARGAHAYU
  • PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PASAR PERDANA PADA SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA
  • Pengaruh Motivasi Belajar dan Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Akuntansi : Suatu Kasus di SMA Pasundan 3 Bandung Kelas XI Periode Semester Genap 2009/2010
  • PENGARUH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP LABA KOTOR PT DIRGANTAR INDONESIA (PERSERO) DIVISI AEROSTRUCTURE
  • ANALISIS KINERJA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PELAKSANAAN REVERSE STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA (Periode 2004-2008)
  • PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA ANGKASA
  • Pengaruh biaya dana pihak ketiga dan suku bunga sertifikat bank indonesia (SBI) terhadap tingkat suku bunga kredit (studi kasus pada PT Bank jabar,Tbk cabang utama bandung)
  • HUBUNGAN PERPUTARAN PIUTANG USAHA DENGAN LIKUIDITAS PERUSAHAAN PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRI & TRADING COMPANY, Tbk.
  • PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) TERHADAP RENTABILITAS BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2009
  • ANALISIS PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
  • PERSEPSI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TERHADAP PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH SEBELUM DAN SESUDAH PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MANAGEMEN DAERAH (SIMDA) KEUANGAN : Studi Pada Pemerintah Kota Bandung
  • ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN BALANCE SCORECARD: Studi kasus PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Tahun 2006 – 2008
  • PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA SUBSEKTOR PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL DI BEI PERIODE 2007 – 2009
  • PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG :Suatu Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas X Akuntansi SMKN 3 Bandung
  • PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA DAERAH :Analisis Flypaper Effect di Kabupaten Cianjur
  • PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN MUDHARABAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK SYARIAH MANDIRI
  • PENGARUH INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS (PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. PERIODE 1999-2008)
  • PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) TERHADAP RENTABILITAS BANK PERKREDITAN RAKYAT KONVENSIONAL DI KOTA BANDUNG TAHUN 2008
  • PENGARUH RETURN ON EQUITY, RETURN ON ASSETS, DEBT TO EQUITY RATIO DAN PRICE EARNING RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Kasus Perusahaan Sektor Finance Tahun 2008
  • PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI :Suatu Peneltian Quasi Eksperimen Di Kelas XI IPS SMAN 18 Bandung
  • PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI :Suatu Quasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI IS SMAN 1 Jatitujuh-Majalengka
  • PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN JOBSHEET TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
    studi deskriptif terhadap siswa kelas XI IPS SMA Pasundan 1 Bandung
  • PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASISSTED INDIVIDUALIZATION (TAI)
    PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
  • PENGARUH BIAYA PEMASARAN TERHADAP PENDAPATAN KOTOR PADA PT KANVAS MULIA PADALARANG
  • PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) TERHADAP PROFITABILITAS PT BPR NAULI DHANARAYA :Studi Kajian Profitabilitas Berdasarkan Return on Assets
  • PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI
    DI SMA NEGERI 24 BANDUNG
  • PENGARUH MODAL SENDIRI TERHADAP PROFITABILITAS PADA KUD SARWA MUKTI CISARUA-BANDUNG
  • HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG :Suatu Kasus di SMK Pasundan 1 Bandung Kelas XI Periode Semester Ganjil 2008/2009
  • PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN NON PERFORMING LOAN TERHADAP PROFITABILITAS PT BANK MANDIRI Tbk,
  • HUBUNGAN PEMERIKSAAN INTERN DENGAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN TRANSAKSI TABUNGAN PADA BAITUL MAAL WATTAMWIL (BMT) MARDLOTILLAH – SUMEDANG
  • PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Suatu Kasus pada Kelas XI IPS SMAN 18 Bandung Tahun 2010/2011
  • PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)
  • ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM UPAYA EFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. IRMA JAYA RUBBER (IJR)
  • ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANI (Studi Deskriptip Pada Siswa Kelas XI MAN 1 Bandung)
  • PENGARUH DIVIDEND PER SHARE DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PT. BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS, Tbk
  • PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMAK YAHYA BANDUNG
  • PENGARUH KETERAMPILAN MENJELASKAN GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI:
    Suatu Kasus pada Standar Kompetensi Kas Bank di Kelas X Akuntansi 3, SMK Sangkuriang 1 Cimahi Tahun Ajaran 2010/2011
  • ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
  • PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG MATA PELAJARAN AKUNTANSI DAN SIKAP BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI: Studi Deskriptif di Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cikarang Selatan
  • PENGARUH KUALITAS SISTEM SAP (SYSTEM APPLICATION AND PRODUCTS) TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA PADA PT PLN DJBB
  • PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
  • PENGARUH PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAERAH TERHADAP EFEKTIVITAS PENCAPAIAN TARGET PENDAPATAN ASLI DAERAH
  • PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI
  • PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN DAMPAKNYA TERHADAP VOLUME KREDIT: Studi Kasus Pada Bank Persero Periode 2005-2009
  • PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA: Studi Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Badan Perguruan Indonesia (BPI) 1 Bandung
  • PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT. KERETA API (PERSERO)
  • PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK
  • PENGARUH SPT (SURAT PEMBERITAHUAN) DAN TINGKAT PELANGGARAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21: Studi Kasus Di Kpp Pratama Tasikmalaya
  • PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PADA PT KWARSA NINGTOYA: Survei Dilakukan Pada Laporan Laba-Rugi Periode Tahun 2001-2010
  • PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH: Studi Kasus Pada Bank Mega Syariah
  • PENGARUH PENGUMUMAN PEMBAGIAN DIVIDEN TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA: pada perusahaan yang masuk ke dalam kategori saham blue chips
  • PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI Studi Deskriptif di Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008-2010
  • PENGARUH MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA UM DAN SNMPTN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
    Studi Deskriptif di Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008-2010
  • PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA PURAGABAYA BANDUNG
  • PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KECERDASAN INTELIGENSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMAN 9 BANDUNG
  • PENGARUH KONDISI EKONOMI KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI: Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Bandung TA 2010/2011
  • PENGARUH MINAT BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS MA NEGERI 1 BANDUNG
  • ANALISIS PENERAPAN PENDEKATAN METAKOGNITIF SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH AKUNTANSI : Pada Bahasan Jurnal Penyesuaian Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2010/2011
  • ANALISIS EFEKTIVITAS RETRIBUSI PARKIR DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG
  • PENGARUH TEKNIK REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA KARTIKA SILIWANGI 2
  • PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI SMA ANGKASA LANUD HUSEIN BANDUNG
  • PENGARUH KINERJA SAHAM TERHADAP HARGA SAHAM
    : Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010
  • PENGARUH PENYALURAN KREDIT KONSUMTIF TERHADAP PEROLEHAN LABA BERSIH PADA PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT GARUT
  • PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Suatu kasus pada kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1 Tahun 2010/2011
  • PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII IPS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI 3 TASIKMALAYA TAHUN AJARAN 2010/2011
  • HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Studi Deskriptif di Kelas X Akuntansi SMKN 3 Bandung
  • PENGARUH MOTIVASI EKSTRINSIK DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA TUNAS BARU CIPARAY
  • PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP TINGKAT PERPUTARAN MODAL KERJA PADA PT. PINDAD (Persero) (Periode 2000-2010)
  • Pengaruh Efisiensi Operasional dan Kualitas Kredit Terhadap Profitabilitas : Studi Kasus pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan se-Kabupaten Garut
  • PENGARUH ANGGARAN BIAYA PEMELIHARAAN JARINGAN TERHADAP REALISASI BIAYA PEMELIHARAAN JARINGAN PADA PT PLN (PERSERO) UPJ CILILIN
  • PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA AKUNTAN PENDIDIK : Studi Komparasi di Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
  • PENGARUH PENGGUNAAN CD TUTORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MYOB VERSI 17 : STUDI KASUS PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK NEGERI 3 KARAWANG
  • Pengaruh kinerja mengajar guru terhadap prestasi. Belajar siswa pada mata pelajaran akutansi di SMA Negeri 14 Bandung
  • 40 Contoh Judul Skripsi Kedokteran Gigi

    15.59 Posted by Harri Pranata , No comments
    Ini adalah beberapa kumpulan judul skripsi bagi mahasiswa jurusan kedokteran gigi. Jumlahnya sekitar 30-40an judul.
    Silahkan dibaca dan disimak :
    • DAYA ANTIMIKROBA INFUSUM JAMBU AIR SEMARANG (Syzygium samarangense) TERHDAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans, IN VITRO
    • EFEK XYLITOL TERHADAP RESISTENSI CANDIDA ALBICANS DALAM SERUM (UJI IN VITRO)
    • TINGKAT AKUMULASI KALKULUS PADA PEREMPUAN PASKAMENOPAUSE (Pemeriksaan Klinis di Wilayah Bekasi),
    • EFEK XYLITOL TERHADAP VIABILITAS DAN PROFIL PROTEIN SEL-SEL PULPA GIGI (IN VITRO)
    • PENGARUH XYLITOL TERHADAP PROSES REMINERALISASI EMAIL GIGI: ANALISIS KOMPOSISI KALSIUM, FOSFOR, DAN SENYAWA KRISTAL EMAIL (ANALISIS EDX DAN XRD), 
    • EFEK PENAMBAHAN GLUKOSA PADA SABOURAUD DEXTROSE BROTH TERHADAP PERTUMBUHAN CANDIDA ALBICANS (UJI IN VITRO)
    • HUBUNGAN KEDALAMAN INTRUSI AIR TERHADAP KEKERASAN SEMEN IONOMER KACA (SIK),
    • GEJALA, MEDIKASI, KELUHAN DI MULUT DAN KEMUNGKINAN OBAT JANGKA PANJANG PADA PASIEN SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS, (Studi Klinis pada Yayasan Lupus Indonesia Periode 13 November – 4 Desember 2008), 
    • EFEK ANTI JAMUR DARI KITOSAN DENGAN PERBEDAAN KONSENTRASI TERHADAP CANDIDA ALBICANS (Penelitian Eksperimental Laboratorik),
    • EFEK XYLITOL TERHADAP RESIKO KARIES DITINJAU DARI pH PLAK DAN pH SALIVA PADA PASIEN YANG MENGGUNAKAN ALAT ORTODONTI CEKAT,
    • EVALUASI KEBOCORAN MIKRO PADA TUMPATAN GLASS IONOMER CEMENT KONVENSIONAL DAN RESIN – MODIFIED GLASS IONOMER CEMENT KAVITAS SITE 1-SITE 2 GIGI PREMOLAR,
    • DIMENSI VERTIKAL FISIONLOGIS DENGAN METODE PHUSIOLOGIC REST POSITION DAN TEORI LEONARDO DA VINCI I SERTA II PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN (KAJIAN PADA KELOMPUK USIA 18-23 TAHUN),
    • PENGARUH LAMANYA PERENDAMAN RESIN PIT DAN FISSURE SEALANT DI DALAM AIR TERHADAP NILAI PENYERAPAN DAN KELARUTANNYA,
    • EFEK TOPICAL FLUORIDE TERHADAP RESIKO KARIES DITINJAU DARI pH PLAK DAN pH SALIVA PADA PASIEN YANG MENGGUNAKAN ALAT ORTODONTI CEKAT,
    • PENGARUH EKSTRAK DAGING ALOE VERA 6.25%, 12.5% DAN 25% DALAM MEMPERCEPAT PROSES PENYEMBUHAN ULSERASI MUKOSA MULUT (PENELITIAN PADA TIKUS MODEL),
    • EFEK EKSTRAK CAMPURAN KULIT DAGING ALOE VERA 6.25%, 12.5% DAN 25% DALAM MEMPERCEPAT PROSES PENYEMBUHAN ULSERASI MUKOSA MULUT (PENELITIAN PADA TIKUS MODEL),
    • EFEK XYLITOL TERHADAP PROTEIN TOTAL DAN PROFIL PROTEIN SEL-SEL PULPA GIGI (IN VITRO),
    • EFEK KITOSAN TERHADAP VIABILITAS KULTUR GALUR SEL HSC-4 DAN A549 SECARA IN VITRO,
    • EFEK CHLORHEXIDINE TERHADAP RESIKO KARIES DITINJAU DARI pH PLAK DAN pH SALIVA PADA PASIEN YANG MENGGUNAKAN ALAT ORTODONTI CEKAT, 08
    • KORELASI USIA DENGAN PERUBAHAN LENGKUNG OKLUSAL AKIBAT KEHILANGAN GIGI POSTERIOR BERDASARKAN NILAI EKSTRUSI GIGI ANTAGONIS, 
    • PERBANDINGAN EFEKTIVITAS BERKUMUR DENGAN LARUTAN TEH HIJAU SEDUH KONSENTRASI 100% DAN 25% DALAM MENGHAMBAT PEMBENTUKAN PLAK GIGI SECARA KLINIS PADA ENAM PERMUKAAN GIGI (Penelitian Klinis pada Mahasiswa FKG UI angkatan 2005-2008),
    • KORELASI JUMLAH KEHILANGAN GIGI POSTERIOR DENGAN PERUBAHAN LENGKUNG OKLUSAL (BERDASARKAN NILAI EKSTRUSI GIGI ANTAGONIS), 08
    • PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DENTAL BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN TERHADAP LINGKUNGAN PERAWATAN DENTAL PADA ANAK USIA 7 DAN 10 TAHUN
    • PENGARUH PENGUNYAHAN PERMEN KARET YANG MENGANDUNG XILITOL TERHADAP LAJU ALIRAN SALIVA PADA ANAK USIA 10-12 TAHUN DI PESANTREN AL-HAMIDIYAH DEPOK TAHUN 2008 
    • PROFIL PROTEIN SEL GALUR KARSINOMA SKUAMOSA RONGGA MULUT HSC-3 DAN HSC-4 SERTA JARINGAN MUKOSA MULUT NORMAL,
    • PERBEDAAN KONTRAS OBYEK INTERDENTAL PADA RADIOGRAF PERIAPIKAL YANG MENGGUNAKAN FILTER ALUMUNIUM, DENGAN PERBEDAAN WAKTU PENCUCIAN DIDALAM LARUTAN DEVELOPER (Studi Pendahuluan pada Phantom Radiografik),
    • PERBEDAAN DETIL GAMBAR RADIOGRAFIS OBYEK INTERDENTAL PADA MODEL GIGI MENGGUNAKAN FILM INSTANSI DENGAN DAN TANPA FILTER,
    • KARIES PADA ANAK USIA 72-144 BULAN DI SEKOLAH DASAR TARSISIUS VIRETA YAYASAN BUNDA HATI KUDUS, TANGERANG,
    • HUBUNGAN KONSENTRASI PROTEIN TOTAL SALIVA DENGAN pH SALIVA TANPA STIMULASI PADA PENYANDANG DIABETES MELITUS TIPE 2 TERKONTROL BURUK,

    Teori X dan Y dari Frederick Mc Gregor

    12.00 Posted by Harri Pranata No comments
    Teori motivasi yang menggabungkan teori internal dan teori eksternal yang dikembangkan oleh Frederick Mc. Gregor. Ia telah merumuskan dua perbedaan dasar mengenai perilaku manusia. Kedua teori tersebut disebut teori X dan Y. Teori tradisional mengenai kehidupan organisasi banyak diarahkan dan dikendalikan atas dasar teori X. 

    Adapun anggapan yang mendasari teori-teori X menurut Reksohadiprojo dan Handoko (1996 : 87 )
    a. Rata-rata pekerja itu malas, tidak suka bekerja dan kalau bisa akan menghidarinya.
    b. Karena pada dasarnya tidak suka bekerja maka harus dipaksa dan dikendalikan, diperlakukan dengan hukuman dan diarahkan untuk pencapaian tujuan organisasi.
    c. Rata-rata pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari tanggung jawab, mempunyai ambisi kecil, kemamuan dirinya diatas segalanya.

    Teori ini masih banyak digunakan oleh organisasi karena para manajer bahwa anggapn-anggapan itu benar dan banyak sifat-sifat yang diamati perilaku manusia, sesuai dengan anggapan tersebut teori ini tidak dapat menjawab seluruh pertanyaan yang terjadi pada orgaisasi. Oleh karena itu, Mc. Gregor menjawab dengan teori yang berdasarkan pada kenyataannya.

    Anggapan dasar teori Y adalah :
    a. Usaha fisik dan mental yang dilakukan oleh manusia sama halnya bermain atau istirahat.
    b. Rata-rata manusia bersedia belajar dalam kondisi yang layak, tidak hanya menerima tetapi mencari tanggung jawab.
    c. Ada kemampuan yang besar dalam kecedikan, kualitas dan daya imajinasi untuk memecahkan masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh pegawai.
    d. Pengendalian dari luar hukuman bukan satu-satunya cara untuk mengarahkan tercapainya tujuan organisasi.