Soal, Jawaban, dan Materi Sekolah dari SD sampai Universitas

Tampilkan postingan dengan label Ekonomi Pembangunan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi Pembangunan. Tampilkan semua postingan

Konsep Dasar Teori Ilmu Ekonomi Mikro (2)


Masalah-masalah dalam Ekonomi

Kelangkaan atas sumber ekonomi menjadi masalah utama yang timbul dalam ekonomi. Keinginan manusia yang tidak terbatas dibandingkan alat pemuas kebutuhan yang terbatas menyebabkan kelangkaan. Alat pemuas kebutuhan berupa sumber daya tentunya terbatas dan langka. Sehingga dengan keinginan dan kebutuhan yang tak terbatas menyebabkan sumber daya menjadi langka.

Adapun beberapa contoh kelangkaan yang muncul dalam ekonomi yaitu :
a)      Kelangkaan atas bahan makan pokok
b)      Kelangkaan atas sumber daya migas seperti solar, minyak tanah, dan lain-lain.

Masalah pokok dalam ekonomi menurut Teori Klasik dan Teori Modern

Masalah pokok di dalam ilmu ekonomi dapat kita tinjau dari 2 sudut pandang, yaitu menurut pandangan Teori Klasik yang dipelopori oleh Adam Smith dan menurut pandangan Teori Modern yang dipelopori oleh Paul A. Samuelson.

Adam Smith memandang adanya 3 masalah pokok dalam ekonomi dalam Teori Klasik yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi.
1)      Produksi.
Produksi merupakan semua upaya yang dilakukan untuk menambah atau meningkatkan nilai manfaat dari suatu barang. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan tidak pernah puas dibandingkan produksi barang dan jasa yang terbatas, maka produksi akan selalu menjadi masalah pokok di dalam ekonomi.
2)      Distribusi
Distribusi merupakan semua upaya yang dilakukan untuk mendistribusikan atau menyalurkan barang / produk dari hasil produksi mulai dari tangan pertama produsen hingga barang tersebut bisa sampai di tangan pemakai (user).
3)      Konsumsi
Konsumsi merupakan semua upaya yang bertujuan untuk mengurangi nilai manfaat dari suatu barang atau jasa.

Sedangkan menurut Paul A. Samuelson, 3 masalah pokok yang dituangkan dalam Teori Modern yaitu :
1)      What
Apa yang diproduksi atau what dijelaskan sebagai adanya kelangkaan atau keterbatasan atas sumber produksi dimana tidak adanya kemungkinan atas memproduksi sebanyak-banyaknya, oleh karena itu dilakukan seleksi keputusan atas apa saja yang harus diproduksi serta sebera jumlah yang harus diproduksi.
2)      How
Bagaimana produksi dilakukan atau how, bergantung dari jumlah ketersediaan faktor produksi yang ada di setiap wilayah. Dibandingkan dengan negara berkembang, maka negara maju akan cenderung melakukan faktor produksi padat modal yang dipadu dengan kualitas teknologi yang canggih, yang mana justru berbeda dengan negara berkembang yang cenderung menggunakan teknologi skala menengah dan menerapkan padat karya untuk menekan tingkat pengangguran.
3)      For whom
Bagi siapa tujuan hasil produksi atau for whom, pertimbangan dilakukan untuk bagaimana agar hasil produksi yang telah dilakukan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Permintaan dan Penawaran dalam Ilmu Ekonomi

Permintaan merupakan jumlah barang atau produk / jasa yang diminta pada harga dan satuan waktu tertentu. Penawaran merupakan jumlah barang atau jasa yang akan ditawarkan oleh produsen dengan berbagai tingkat harga.

Adapun bunyi dari hukum permintaan yaitu harga yang ditawarkan akan berbanding terbalik dengan kuantitas barang yang diminta. Hukum permintaan ini dapat dijelaskan jika harga barang yang ditawarkan meningkat, maka kuantitas permintaan barang akan berkurang. Sebaliknya jika harga barang yang ditawarkan menurun maka kuantitas barang yang diminta akan meningkat pula. 

Dalam hukum penawaran, berlaku bahwa penawaran barang akan berbanding lurus dengan harga dari barang yang ditawarkan tersebut. Hukum ini dapat dijelaskan bahwa apabila harga barang mengalami kenaikan, maka kuantitas penawaran barang akan turut bertambah. Sebaliknya apabila harga barang yang ditawarkan menurun maka kuantitas barang / jasa yang ditawarkan juga akan mengalami pengurangan.

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan antara lain :

1.      Perilaku atau selera konsumen
Beberapa tahun yang lalu permintaan atas handphone Blackberry meningkat terus dengan pesat, akan tetapi saat ini permintaannya justru menurun dikarenakan perilaku atau selera konsumen yang telah berubah perlahan-lahan.

2.      Ketersediaan dan harga dari barang substitusi dan barang komplementer
Untuk barang substitusi, apabila permintaan atas suatu barang berkurang dikarenakan harga yang meningkat, maka barang substitusinya justru akan mengalami sebaliknya dimana permintaan akan barang substitusi akan meningkat apabila harganya lebih rendah dibandingkan harga barang sebelumnya. Misalnya apabila harga gula pasir putih biasa meningkat sementara harga gula aren / enau lebih rendah maka masyarakat akan lebih memilih mengonsumsi gula aren / enau. Untuk barang komplementer, bila harga suatu barang meningkat dan menyebabkan permintaan atas barang tersebut menurun, maka permintaan atas barang-barang komplementernya juga akan ikut menurun. Sebagai contoh, apabila harga roti tawar meningkat, maka permintaan atas coklat butir atau jam juga akan menurun.

3.      Pendapatan konsumen
Tidak dapat dipungkiri bahwa pendapatan hampir selalu berbanding lurus dengan pengeluaran. Dengan memiliki gaji atau penghasilan yang besar, maka pengeluaran seseorang akan meningkat dan menambah angka permintaan atas suatu barang di pasar.

4.      Forecast harga di masa depan
Jika konsumen memprediksi akan meningkatnya harga suatu barang, maka konsumen akan melakukan pembelian lebih banyak dibandingkan biasanya untuk dijadikan sebagai cadangan atau simpanan. Misalnya apabila diprediksi harga BBM akan meningkat, maka masyarakat akan cenderung membeli BBM lebih banyak untuk disimpan dan digunakan saat harga BBM telah naik.

5.      Intensitas kebutuhan konsumen
Pada saat-saat tertentu, permintaan akan suatu barang akan meningkat. Sebagai contohnya saat menjelang akhir tahun, permintaan akan tiket pesawat untuk tujuan liburan akan meningkat tajam.

Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat penawaran antara lain :

1.      Biaya dan teknologi yang digunakan untuk produksi
Apabila biaya dan teknologi produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang tinggi maka produsen akan cenderung memproduksi barang tersebut lebih sedikit dengan harga jual yang tinggi karena adanya ketakutan bersaing dengan barang sejenis ataupun tidak lakunya barang yang diproduksi. Teknologi bisa membantu penurunan harga karena barang yang diproduksi bisa lebih banyak.

2.      Tujuan perusahaan
Tingkat penawaran akan suatu barang akan tergantung dari tujuan perusahaan. Apabila perusahaan memiliki tujuan untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya (profit oriented) maka barang yang dijual akan memiliki harga yang tinggi untuk mendapat marjin keuntungan yang besar. Sebaliknya jika perusahaan yang memiliki tujuan menguasai pasar dan memiliki produk yang laku di pasaran maka harga jual yang ditetapkan juga rendah dan marjin keuntungan yang rendah sehingga bisa menarik minat konsumen atas barang yang dihasilkan.

3.      Tingkat pajak
Apabila tingkat pajak atas suatu barang meningkat maka harga yang ditawarkan atas barang tersebut juga akan meningkat dan mengakibatkan permintaan konsumen menjadi menurun.

4.      Ketersediaan dan harga barang substitusi dan komplementer
Apabila harga barang pesaing yang sejenis lebih murah maka konsumen akan membeli barang pesaing tersebut. Hal ini akan menyebabkan penurunan permintaan sehingga pada akhirnya akan terjadi juga penurunan penawaran.

5.      Forecast harga di masa depan
Apabila perusahaan memperkirakan akan adanya kenaikan harga di masa depan karena berbagai faktor, maka produsen akan memproduksi lebih banyak barang / jasa.

Teori, Model, dan Materi Perilaku Konsumen

03.30 Posted by Harri Pranata , , No comments
Perilaku konsumen juga sangat dipengaruhi oleh hokum permintaan, yang mengatakan bahwa bila harga naik maka permintaan turun. Sebaliknya bila harga turun, maka permintaan naik, dengan catatan keadaan yang lain ceteris paribus.
Ada dua pendekatan konsumen berperilaku seperti hukum permintaan, yaitu sebagai berikut :

1.Pendekatan Marginal Utility
Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (utility) setiap konsumen bisa diukur dengan uang atau dengan satuan lain, sehingga konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum. 

2.Pendekatan Kurva Indiferent (Indifference Curve)
Kurva indiferen adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumen antara dua macam barang, yang memberikan tingkat kepuasan sama bagi konsumen. Kurva indiferen memiliki beberapa ciri atau sifat antara lain:
  1. Mempunyai kemiringan (slope) negatif, artinya miring dari kiri atas ke kanan bawah,
  2. Bila kedudukannya lebih tinggi menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin tinggi,
  3. Tidak pernah saling berpotongan dengan kurva indiferen yang lain,
  4. Cembung ke titik asal (titik 0).
Keterangan:
OX : jumlah konsumsi barang X
OY : jumlah konsumsi barang Y
AB : garis pendapatan (budget line) atau garis anggaran
IC1 : kurva yang belum menunjukkan kepuasan optimum, karena masih ada sisa anggaran (seperti gambar yang diarsir)
IC2/M : tingkat kepuasan konsumen Kepuasan optimum konsumen dicapai bila seluruh anggaran yang dimiliki dapat dipakai untuk membeli barang
IC3 : kurva yang semakin menunjukkan kepuasan optimum, tetapi anggaran tidak cukup.

Konsep dan perhitungan pendapatan nasional

11.38 Posted by Harri Pranata , , No comments
Mesin-mesin, upah, dan gaji merupakan komponen pendapatan nasional. Nah,pada psotingan kali ini kita akan mempelajari penghitungan pendapatan nasional yang di dalamnya akan diperkenalkan konsep Pendapatan Domestik Bruto (PDB), Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan Nasional (PN) yang bertujuan agar kamu mengetahui struktur perekonomian suatu negara, sekaligus kebijakan pemerintah di bidang ekonomi. Selain itu kamu juga diberikan pembahasan tentang upaya membandingkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dan pendapatan per kapita antarnegara. Sementara itu, dari pembahasan tentang indeks harga diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui kenaikan harga (inflasi) serta upaya untuk mengatasinya.

Jika faktor-faktor yang memengaruhi tersebut menunjukkan posisi yang sangat menguntungkan atau positif, maka tingkat keberhasilan atau tingkat kemajuan ekonomi suatu negara akan mudah tercapai. Dari berbagai tolok ukur tersebut, yang menjadi pokok bahasan kali ini adalah pendapatan nasional (national income) atau produksi nasional (national product).


Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh masyarakat/ pemilik faktor produksi suatu negara selama kurun waktu tertentu (biasanya digunakan ukuran waktu 1 tahun). Bila kita lihat kembali pada materi pokok tentang arus lingkaran kegiatan ekonomi, rumah tangga konsumsi menyerahkan jasa faktor produksi kepada perusahaan dan mereka akan menerima pendapatan berupa sewa sebagai balas jasa tanah, upah dan gaji sebagai balas jasa tenaga, bunga sebagai balas jasa modal, dan laba usaha atau keuntungan sebagai balas jasa pengusaha. Jadi semua pendapatan sebagai balas jasa atas penyerahan faktor produksi disebut pendapatan nasional.


Metode Penghitungan Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional dapat dihitung sesuai data yang terkumpul dari fakta yang ada di masyarakat. Penghitungan pendapatan nasional harus dilakukan secara cermat dan akurat karena sangat penting artinya bagi masyarakat. Ada tiga pendekatan dalam menghitung pendapatan nasional, yaitu pendekatan produksi, pendapatan, dan pengeluaran.
pabrik mobil

Marilah kita membahas masing-masing pendekatan tersebut secara lebih mendalam.
1.Pendapatan Nasional dari Pendekatan Produksi (Product Approach)

Dengan pendekatan produksi, penghitungan pendapatan nasional dilakukan dengan cara mengumpulkan data tentang hasil akhir barang-barang dan jasa-jasa untuk suatu periode tertentu dari semua unit produksi yang menghasilkan barangbarang dan jasa-jasa tersebut. Jadi pendapatan nasional menurut pendekatan produksi adalah jumlah nilai tambah semua barang dan jasa selama satu tahun. Barang dan jasa yang dimaksud adalah barang terakhir (final goods) atau barang jadi (finished goods), artinya barang yang langsung dapat diterima konsumen.
 
2. Pendapatan Nasional dari Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Ditinjau dari pendekatan pendapatan, penghitungan pendapatan nasional dilakukan dengan cara mengumpulkan data pendapatan yang diperoleh oleh rumah tangga keluarga. Atau dengan cara menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam suatu masyarakat selama satu tahun. Pendapatan ini berupa sewa, upah dan gaji, bunga, dan laba usaha.
3.Pendapatan Nasional dari Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

Ditinjau dari pendekatan pengeluaran, penghitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat dalam perekonomian, sektor konsumen, perusahaan (investasi), pemerintah dan sektor perdagangan luar negeri. Atau dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran/belanja masyarakat dalam kurun waktu satu tahun.

Pengertian dan definisi kelangkaan ekonomi

11.32 Posted by Harri Pranata , , No comments

Pengertian dan definisi kelangkaan ekonomi (Scarcity)

Apakah yang dimaksud dengan kelangkaan? Kelangkaan berasal dari kata “langka” yang menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan Prof. Dr. J. S. Badudu dan Prof. Sutan M. Zain, berarti: jarang, sukar didapat, jarang ditemukan karena sangat sedikit. Jadi, dalam hal ini kelangkaan bisa diartikan sebagai keadaan yang menunjukkan sukar didapatnya sesuatu hal karena jumlahnya yang terbatas.

Seperti telah kita ketahui, manusia dalam hidupnya memerlukan beraneka ragam kebutuhan. Kebutuhan manusia dari hari ke hari bukan berkurang melainkan semakin bertambah, baik jenis maupun jumlahnya. Mengapa? Karena selain manusia memiliki sifat selalu merasa kurang puas, jumlah manusia semakin hari juga semakin banyak. Bila pada tahun 1980-an penduduk dunia berjumlah empat miliar lebih maka diperkirakan pada tahun 2000-an sudah mencapai lebih dari lima miliar. Dengan demikian kebutuhan
manusia akan terus bertambah . Sehingga dikatakan bahwa kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas.

Berkebalikan dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas, sumber daya yang berguna untuk memenuhi segala kebutuhan tersebut justru bersifat terbatas atau langka. Kelangkaan sumber daya mengakibatkan barang dan jasa yang dihasilkan dari pengolahan sumber daya tersebut juga bersifat langka atau terbatas. Kelangkaan inilah yang mengharuskan manusia mengeluarkan pengorbanan untuk mendapatkan barang dan jasa.

Pengorbanan bisa berupa uang, tenaga atau keterampilan, dan modal. Apabila seorang petani memerlukan beras, ia harus mengorbankan tenaga dan modal berupa bibit padi, cangkul dan pupuk untuk memperolehnya. Dan, bila petani memerlukan sepatu, televisi atau handphone makanya dia harus membelinya dengan uang.

Itulah jawaban mengapa hampir semua barang dan jasa yang kita butuhkan harus kita beli dengan uang, seperti yang ditanyakan di atas.

Masalah pokok ekonomi menurut Teori Klasik

11.25 Posted by Harri Pranata , , No comments
Menurut aliran klasik, masalah ekonomi sangat banyak dan beragam dan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1.Masalah Produksi 
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas membuat produsen berpikir barang dan jasa apa yang harus diproduksi lebih dulu, mengingat sumber daya yang serba terbatas. Cara produksi yang mana yang akan dipakai? Dapatkah produsen memproduksi dengan efisien dan hemat? Sudahkah produsen memproduksi pada saat yang tepat

2.Masalah Konsumsi 
Masalah konsumsi berkaitan dengan pertanyaan “apakah barang dan jasa yang sudah dihasilkan benar-benar dapat dikonsumsi oleh masyarakat yang memerlukan?” Ada kemungkinan barang dan jasa tidak dapat dikonsumsi karena harganya terlalu mahal, atau barang dan jasa tersebut tidak sampai ke masyarakat yang membutuhkan.  Apa yang dapat dikonsumsi bila masyarakat penggemar teh tidak mendapat pasokan teh tetapi justru mendapat pasokan kopi kopi? Apa yang dapat dikonsumsi bila harga the tiba-tiba naik sepuluh kali lipat?

3.Masalah Distribusi 
Dalam distribusi harus diperhatikan apakah barang dan jasa yang sudah dihasilkan dapat sampai kepada konsumen dengan cara yang tepat? Jalur distribusi yang terlalu panjang akan membuat harga barang menjadi sangat mahal. Oleh karena itu, produsen harus memikirkan langkah-langkah yang tepat untuk menyalurkan barang dan jasa yang sudah diproduksinya. Di antaranya produsen membutuhkan sarana distribusi yang memadai. Untuk menyalurkan produk semen yang jumlahnya ribuan ton, tentu produsen tidak bisa menggunakan becak sebagai alat angkut. Produsen harus menggunakan truk-truk besar sebagai alat pengangkut. 

Teori ekonomi makro dan mikro

11.43 Posted by Harri Pranata , , 1 comment

Konsep Ekonomi Mikro

Pernahkah kamu pergi ke pasar tradisional? Coba kamu perhatikan perilaku pembeli dan penjual dalam melakukan transaksi. Ya, mereka saling menawar harga untuk mendapatkan kesepakatan harga atas barang atau jasa yang mereka butuhkan.

Untuk jelasnya, pengertian ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang bersifat bagian kecil, yang memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen akan mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan, untuk memperoleh kepuasan maksimum.


Aktivitas unit-unit ekonomi yang dikaji dalam ekonomi mikro di antaranya sebagai berikut.


  1. Mempelajari bagaimana perilaku seseorang sebagai konsumen, sebagai pemilik sumber-sumber ekonomi dan sebagai produsen.
  2. Mempelajari bagaimana arus perputaran barang dan jasa mulai dari produsen sampai pada konsumen.
  3. Mempelajari bagaimana harga-harga barang dan jasa itu dapat terbentuk.
  4. Mempelajari bagaimana produsen dalam menentukan tingkat produksi agar tercapai keuntungan yang maksimum.
  5. Mempelajari bagaimana konsumen atau rumah tangga mengalokasikan pendapatannya yang sangat terbatas untuk barang dan jasa yang dibutuhkan sehingga tercapai kepuasan maksimum.
Dalam teori ekonomi mikro menganggap bahwa factor produksi (alam, tenaga kerja, modal, dan pengusaha) yang dimiliki oleh masyarakat sifatnya terbatas, sedangkan keinginan manusia tidak terbatas. Untuk itu masyarakat harus dapat memilih kegiatan ekonomi, yang meliputi kegiatan dalam memproduksi, menyalurkan, dan menggunakan barang maupun jasa.

Adapun tiga masalah pokok ekonomi modern, yaitu sebagai berikut.


  1. What, artinya apa dan berapa banyak barang dan jasa dapat diproduksikan.
  2. How, artinya bagaimana caranya memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan.
  3. For Whom, artinya untuk siapa barang dan jasa diproduksikan.
Secara ringkas ruang lingkup yang dipelajari dalam ilmu ekonomi mikro meliputi hal-hal berikut ini.
  1. Permintaan, penawaran, dan keseimbangan harga pasar.
  2. Elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.
  3. Teori perilaku konsumen.
  4. Teori produksi, biaya produksi, penerimaan produsen, dan laba.
  5. Pasar persaingan sempurna.
  6. Pasar monopoli.
  7. Pasar oligopoli.
  8. Pasar persaingan monopolistik.
  9. Permintaan akan input.
  10. Mekanisme harga dan distribusi pendapatan.
pasar

Konsep Ekonomi Makro

Ekonomi makro muncul seiring perkembangan ilmu ekonomi. Kamu mungkin pernah membaca atau mendengar kebijakan-kebijakan pemerintah, baik kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Nah, itu semua dapat kamu pelajari dalam ekonomi makro.

Jadi, pengertian ekonomi makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Dengan demikian hubungan kausal yang dipelajari dalam ekonomi makro, pada intinya adalah hubungan antar variabel ekonomi agregatif (secara keseluruhan), seperti tingkat pendapatan nasional, tingkat kesempatan kerja, pengeluaran konsumsi rumah tangga, saving (tabungan), investasi nasional, tingkat bunga, jumlah uang yang beredar, neraca pembayaran, stok kapital nasional, utang pemerintah, dan sebagainya.


Hubungan di antara variabel-variabel tersebut, dapat bersifat kausal (sebab akibat) dan bersifat fungsional (saling memengaruhi). Bersifat hubungan kausal (sebab akibat), seperti hubungan antara jumlah uang beredar dengan laju inflasi, hubungan antara meningkatnya pengeluaran konsumsi pemerintah dengan menurunnya tingkat pengangguran, dan sebagainya.


Sedangkan yang bersifat hubungan fungsional (saling memengaruhi), seperti hubungan pendapatan dengan pengeluaran konsumsi dan investasi, hubungan antara pendapatan dengan pengeluaran konsumsi dan tabungan, dan sebagainya. Secara matematis hubungan fungsional tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.


  1. Y = C + I, di mana Y adalah pendapatan, C adalah konsumsi, dan I adalah investasi.
  2. Y = C + S, di mana Y adalah pendapatan, C adalah konsumsi, dan S adalah tabungan.
Oleh karena itu, dengan mempelajari ekonomi makro kita akan menjadi lebih mampu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam suatu perekonomian. Adapun ekonomi makro menjelaskan tentang hal-hal berikut ini.
  1. Pentingnya segi permintaan dalam menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian.
  2. Pentingnya kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan ekonomi pada tingkat yang dikehendaki.
Selanjutnya, berdasarkan ruang lingkupnya menunjukkan bahwa teori ekonomi makro bertujuan memberikan gambaran tentang bagaimana suatu perekonomian berfungsi dan dapat menjalankan kegiatannya.

Teori ekonomi makro
bertitik tolak pada teori yang dkemukakan oleh ahli ekonomi Inggris yang bernama John Maynard Keynes, dalam bukunya yang berjudul The General Theory of Employment, Interest, and Money pada tahun 1936, yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua aspek, yaitu:


  1. Kritik atas pandangan ahli ekonomi klasik mengenai faktor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara, dan
  2. Pengeluaran agregat, yaitu pembelanjaan masyarakat atas barang dan jasa menjadi faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara.
Secara ringkas ruang lingkup yang dipelajari dalam ilmu ekonomi makro meliputi hal-hal berikut ini.
  1. Penghitungan pendapatan nasional.
  2. Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian dua sektor.
  3. Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor.
  4. Kebijakan fiskal dan sistem perpajakan.
  5. Uang bank, dan penciptaan uang.
  6. Kebijakan moneter dan uang yang beredar.
  7. Pasar uang dan pasar tenaga kerja.
  8. Teori inflasi.
  9. Perdagangan luar negeri, nilai valuta asing, dan neraca pembayaran.
  10. Perdagangan luar negeri dan tingkat keseimbangan pendapatan nasional.
  11. Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi.