Fabel adalah cerita yang menggambarkan kehidupan hewan yang berperilaku seperti layaknya manusia.
Biasanya Fabel mengandung pesan moral yang ingin disampaikan kepada pembacanya.
Cerita Fabel sangat cocok dibaca oleh anak-anak, agar anak-anak dapat lebih mudah memahami apa pesan moral yang didapat dari cerita tersebut.
Berikut adalah beberapa contoh cerita dongeng Fabel yang populer:
1. Cerita Fabel Gajah, Kerbau dan Harimau
Suatu hari ada seekor kerbau yang mencari gajah di dalam hutan. Kerbau tersebut mencari gajah untuk menemaninya mencari makanan di hutan. Setelah lama mencari akhirnya kerbau melihat gajah yang sedang berjalan. Gajah tersebut bersedia menemani kerbau untuk mencari makanan, tetapi sebelum bertemu gajah sang kerbau ternyata menemui harimau terlebih dahulu. Sang kerbau juga meminta harimau untuk menemaninya mencari makanan di hutan dan harimau juga mau menerima ajakannya.
Mereka bertiga akhirnya berkumpul dan bersama-sama melakukan perburuan makanan. Mereka berusaha menangkap hewan hewan lain dan merebut makanan hewan lain juga. Ketiga hewan itu bekerja sama untuk memburu makanan di hutan. Mereka memulainya dari pagi sampai sore mencari makanan. Mereka berhasil menangkap hewan lain dan merebut makanannya. Berbagai jenis makanan dikumpulkan mulai dari buah buahan sampai hewan-hewan hidup.
Harimau menunjuk kerbau untuk membagi makanannya. Kerbau tersebut menghitung banyaknya makanan dan membagi tiga dengan adil. Sang harimau merasa tidak adil dan marah, akhirnya ia menerkam kerbau dan tumpukan makanannya menjadi bertambah.
Setelah itu harimau menunjuk gajah untuk membagi makanannya. Akhirnya karena harimau merasa masih kurang akhirnya ia juga menerkam gajah. Harimau tersebut serakah karena merasa kekurangan makanan dan menerkam kedua temannya tadi.
Pesan Moral dari cerita tersebut adalah :
Kita tidak boleh memiliki sifat serakah karena kita adalah makhluk sosial, kita juga akan membutuhkan bantuan orang lain.
2. Monyet dan Gajah
Di sebuah hutan hiduplah seekor Babi hutan yang pemurung. Ia mempunyai tetangga seekor Monyet yang mempunyai sifat sebaliknya. Monyet itu adalah monyet periang, banyak memiliki sahabat, serta pintar memberi nasihat. Karena senantiasa sedih dan murung, suatu hari Babi hutan pergi ke rumah Monyet. Setelah menempuh perjalanan yang tidak begitu jauh, akhirnya Babi hutan sampai di rumah Monyet.
Saat itu terlihat Monyet sedang berbaring sambil bersiul di rumahnya. Babi hutan berkata, “Monyet, aku dengar kamu adalah binatang paling bijaksana di hutan ini. Benarkah itu?”
Sahut monyet, “Kata warga rimba, memang demikian.”,
kata Babi Hutan. “Bolehkah aku meminta nasihat padamu?” kata Babi hutan lebih lanjut. “Oh silahkan, memangnya kamu ada masalah apa, aku lihat kamu baik-baik saja”,
kata Monyet. “Begini, Monyet. Aku tidak pernah merasa bahagia dalam hidup ini. Apakah gerangan sebabnya?” Apakah aku terkena kutukan dari dewa? Tanya Babi hutan kemudian.
Monyet berpikir sejenak, kemudian jawabnya, “Ahaaa…. Babi hutan, kamu tidak terkena kutukan. Aku ada nasihat kepadamu, pergilah cari pohon Bingo. Buahnya berwarna hitam. Petiklah buahnya, lalu makanlah. Dengan memakan sebuah Bingo saja kau akan merasakan bahagia seumur hidupmu.”
“Buah Bingo? Aku baru mendengar sekarang. Di mana terdapat pohon buah itu?” Semudah itukah untuk merasakan kebahagiaan?” Tanya Babi hutan.
“Sudahlah, ikuti saja petunjukku.” Jawab Monyet. “Pergi saja kamu dan bertanyalah kepada penduduk hutan ini dimana tempatnya pohon Bonga berada”, kata Monyet kemudian.
Babi hutan menjawab, “ Baiklah Monyet, akan aku ikuti nasihatmu.”
Esoknya Babi hutan bergegas pergi berkelana di hutan belantara untuk mencari buah kebahagiaan itu. Kesana kemari babi hutan mencari buah itu, dia bertanya kepada para penghuni hutan untuk minta tahu dimana gerangan pohon Bingo berada.
Pada suatu sore menjelang malam di tepi danau Babi hutan bertemu dengan Kerbau.
“Hai Kerbau yang baik hati, tahukah kamu dimana pohon Bingo berada?” Tanya Babi hutan. “Pohon Bingo?” aku belum pernah mendengarnya.” Jawab Kerbau. Mereka berdua terlibat pembicaraan mengenai pohon Bonga. Sampai akhirnya matahari hampir tenggelam Kerbau mengajak Babi hutan untuk bermalan di rumahnya. Akhirnya malam itu Babi hutan menginap di rumah Kerbau, sampai larut malam mereka berdiskusi tentang pohon Bingo sampai tanpa terasa keduanya tertidur pulas.
Pagi-pagi sekali Babi hutan segera berpamitan kepada Kerbau untuk melanjutkan perjalanannya mencari pohon Bingo. Demikianlah seterusnya tanpa menyerah Babi hutan berkelana mencari keberadaan pohon Bonga. Sampai tak terasa sudah satu tahun Babi hutan berkelana dan akhirnya ia tiba di rimba tempat ia lahir. Monyet menyambut kedatangan babi hutan, yang kini wajahnya segar dan ceria. Tanya monyet, “sudahkah kau temukan buah Bingo?” Babi hutan menjawab, “belum, Monyet. Tetapi, aku sudah menemukan kebahagiaan itu. Kini aku sangsi, benarkah ada pohon Bingo itu? Seluruh pelosok dunia telah kujelajahi. Tidak seorang pun tahu tentang buah ajaib itu.” Sambil menyungging senyum, menjawablah monyet, “Benar dugaanmu, Babi hutan. Buah Bingo hanya karanganku belaka. Tentu saja kau tidak bisa menemukannya. Tetapi ngomong-ngomong, bagaimana cara kau memperoleh kebahagiaan itu?” Babi hutan menjawab,
“Aku menikmati perjalanan itu. Di mana mana aku menjalin persahabatan. Setiap hari ada hal hal baru yang kulihat. Nah, ternyata dengan banyak bersahabat dan melihat luasnya dunia, hati kita menjadi bahagia.” Monyet mengangguk angguk mengiyakan.
Biasanya Fabel mengandung pesan moral yang ingin disampaikan kepada pembacanya.
Cerita Fabel sangat cocok dibaca oleh anak-anak, agar anak-anak dapat lebih mudah memahami apa pesan moral yang didapat dari cerita tersebut.
Berikut adalah beberapa contoh cerita dongeng Fabel yang populer:
1. Cerita Fabel Gajah, Kerbau dan Harimau
Suatu hari ada seekor kerbau yang mencari gajah di dalam hutan. Kerbau tersebut mencari gajah untuk menemaninya mencari makanan di hutan. Setelah lama mencari akhirnya kerbau melihat gajah yang sedang berjalan. Gajah tersebut bersedia menemani kerbau untuk mencari makanan, tetapi sebelum bertemu gajah sang kerbau ternyata menemui harimau terlebih dahulu. Sang kerbau juga meminta harimau untuk menemaninya mencari makanan di hutan dan harimau juga mau menerima ajakannya.
Mereka bertiga akhirnya berkumpul dan bersama-sama melakukan perburuan makanan. Mereka berusaha menangkap hewan hewan lain dan merebut makanan hewan lain juga. Ketiga hewan itu bekerja sama untuk memburu makanan di hutan. Mereka memulainya dari pagi sampai sore mencari makanan. Mereka berhasil menangkap hewan lain dan merebut makanannya. Berbagai jenis makanan dikumpulkan mulai dari buah buahan sampai hewan-hewan hidup.
Harimau menunjuk kerbau untuk membagi makanannya. Kerbau tersebut menghitung banyaknya makanan dan membagi tiga dengan adil. Sang harimau merasa tidak adil dan marah, akhirnya ia menerkam kerbau dan tumpukan makanannya menjadi bertambah.
Setelah itu harimau menunjuk gajah untuk membagi makanannya. Akhirnya karena harimau merasa masih kurang akhirnya ia juga menerkam gajah. Harimau tersebut serakah karena merasa kekurangan makanan dan menerkam kedua temannya tadi.
Pesan Moral dari cerita tersebut adalah :
Kita tidak boleh memiliki sifat serakah karena kita adalah makhluk sosial, kita juga akan membutuhkan bantuan orang lain.
2. Monyet dan Gajah
Di sebuah hutan hiduplah seekor Babi hutan yang pemurung. Ia mempunyai tetangga seekor Monyet yang mempunyai sifat sebaliknya. Monyet itu adalah monyet periang, banyak memiliki sahabat, serta pintar memberi nasihat. Karena senantiasa sedih dan murung, suatu hari Babi hutan pergi ke rumah Monyet. Setelah menempuh perjalanan yang tidak begitu jauh, akhirnya Babi hutan sampai di rumah Monyet.
Saat itu terlihat Monyet sedang berbaring sambil bersiul di rumahnya. Babi hutan berkata, “Monyet, aku dengar kamu adalah binatang paling bijaksana di hutan ini. Benarkah itu?”
Sahut monyet, “Kata warga rimba, memang demikian.”,
kata Babi Hutan. “Bolehkah aku meminta nasihat padamu?” kata Babi hutan lebih lanjut. “Oh silahkan, memangnya kamu ada masalah apa, aku lihat kamu baik-baik saja”,
kata Monyet. “Begini, Monyet. Aku tidak pernah merasa bahagia dalam hidup ini. Apakah gerangan sebabnya?” Apakah aku terkena kutukan dari dewa? Tanya Babi hutan kemudian.
Monyet berpikir sejenak, kemudian jawabnya, “Ahaaa…. Babi hutan, kamu tidak terkena kutukan. Aku ada nasihat kepadamu, pergilah cari pohon Bingo. Buahnya berwarna hitam. Petiklah buahnya, lalu makanlah. Dengan memakan sebuah Bingo saja kau akan merasakan bahagia seumur hidupmu.”
“Buah Bingo? Aku baru mendengar sekarang. Di mana terdapat pohon buah itu?” Semudah itukah untuk merasakan kebahagiaan?” Tanya Babi hutan.
“Sudahlah, ikuti saja petunjukku.” Jawab Monyet. “Pergi saja kamu dan bertanyalah kepada penduduk hutan ini dimana tempatnya pohon Bonga berada”, kata Monyet kemudian.
Babi hutan menjawab, “ Baiklah Monyet, akan aku ikuti nasihatmu.”
Esoknya Babi hutan bergegas pergi berkelana di hutan belantara untuk mencari buah kebahagiaan itu. Kesana kemari babi hutan mencari buah itu, dia bertanya kepada para penghuni hutan untuk minta tahu dimana gerangan pohon Bingo berada.
Pada suatu sore menjelang malam di tepi danau Babi hutan bertemu dengan Kerbau.
“Hai Kerbau yang baik hati, tahukah kamu dimana pohon Bingo berada?” Tanya Babi hutan. “Pohon Bingo?” aku belum pernah mendengarnya.” Jawab Kerbau. Mereka berdua terlibat pembicaraan mengenai pohon Bonga. Sampai akhirnya matahari hampir tenggelam Kerbau mengajak Babi hutan untuk bermalan di rumahnya. Akhirnya malam itu Babi hutan menginap di rumah Kerbau, sampai larut malam mereka berdiskusi tentang pohon Bingo sampai tanpa terasa keduanya tertidur pulas.
Pagi-pagi sekali Babi hutan segera berpamitan kepada Kerbau untuk melanjutkan perjalanannya mencari pohon Bingo. Demikianlah seterusnya tanpa menyerah Babi hutan berkelana mencari keberadaan pohon Bonga. Sampai tak terasa sudah satu tahun Babi hutan berkelana dan akhirnya ia tiba di rimba tempat ia lahir. Monyet menyambut kedatangan babi hutan, yang kini wajahnya segar dan ceria. Tanya monyet, “sudahkah kau temukan buah Bingo?” Babi hutan menjawab, “belum, Monyet. Tetapi, aku sudah menemukan kebahagiaan itu. Kini aku sangsi, benarkah ada pohon Bingo itu? Seluruh pelosok dunia telah kujelajahi. Tidak seorang pun tahu tentang buah ajaib itu.” Sambil menyungging senyum, menjawablah monyet, “Benar dugaanmu, Babi hutan. Buah Bingo hanya karanganku belaka. Tentu saja kau tidak bisa menemukannya. Tetapi ngomong-ngomong, bagaimana cara kau memperoleh kebahagiaan itu?” Babi hutan menjawab,
“Aku menikmati perjalanan itu. Di mana mana aku menjalin persahabatan. Setiap hari ada hal hal baru yang kulihat. Nah, ternyata dengan banyak bersahabat dan melihat luasnya dunia, hati kita menjadi bahagia.” Monyet mengangguk angguk mengiyakan.