Soal, Jawaban, dan Materi Sekolah dari SD sampai Universitas

Aturan dan Sistem bilangan Romawi

18.01 Posted by Harri Pranata , No comments
Ketujuh huruf yang harus diingat dalam sistem bilangan Romawi adalah :
 
I = 1
V = 5
X = 10
L = 50
C = 100
D = 500
M = 1000

Adapun aturan penulisan dasar bilangan romawi adalah :

1. Pengulangan hanya bisa dilakukan pada bilangan 1, 10, 100 dan 1000 (perhatikan pola yang terlihat). Jadi tak ada pengulangan untuk 5, 50 dan 500.
Contoh : II = 2 atau CCC = 300
Tapi tidak boleh VV untuk menyatakan 10 (10 dilambangkan dengan X).

2. Pengulangan hanya bisa dilakukan paling banyak tiga kali.
Contoh : III = 3 dan MMM = 3000.

3. Jika lambang bilangan yang lebih kecil berada di depan berarti kurang. Dan jika berada di belakang lambang bilangan yang lebih besar berarti tambah.
Contoh : IV= 4 karena 5 – 1 (perhatikan bahwa 4 tidak ditulis sebagai IIII seperti yang ditegaskan aturan kedua)
VIII = 8 karena 5+3

4. Aturan nomor 3 hanya berlaku bagi lambang bilangan yang berdekatan atau selang 1.
Contoh : XL = 40 karena 50-10
XC = 90 karena 100-10
Tapi tak bisa XD melambangkan 490 (500-10) karena penulisan yang tepat untuk 490 adalah CDXC (CD = 400 dan XC=90).

5. Untuk bilangan lebih dari 5000 terjadi pengulangan dengan menambah garis pada bagian atas lambang bilangan romawi tersebut. 
Contoh 5000 = V (dengan tambahan satu garis di atas V)
Penambahan garis menandakan bahwa bilangan dimaksud dikali 1000.

Rumus keliling dan luas persegi panjang

17.51 Posted by Harri Pranata , No comments

Rumus Persegi Panjang

Persegi panjang adalah bangun datar mirip bujur sangkar namun dua sisi yang berhadapan lebih pendek atau lebih panjang dari
dua sisi yang lain. Dua sisi yang panjang disebut panjang, sedangkan yang pendek disebut lebar.

  • Keliling : Panjang tambah lebar kali 2 ((p+l)x2) (AB + BC + CD + DA)
  • Luas : Panjang dikali lebar (pl)

Relasi dan fungsi matematika

17.23 Posted by Harri Pranata , No comments
Relasi dan Fungsi Matematika
Galileo Galilei (1564-1642) merupakan salah satu astronom terkenal dari Italia yang dikenal luas dengan penemuannya tentang hubungan yang sangat teratur antara tinggi suatu benda yang dijatuhkan dengan waktu tempuhnya menuju tanah.

Konsep “fungsi” terdapat hampir dalam setiap cabang matematika, sehingga merupakan suatu yang sangat penting artinya dan banyak sekali kegunaannya. Akan tetapi pengertian dalam matematika agak berbeda dengan pengertian dalam kehidupan sehari-hari.Dalam pengertian sehari-hari, “fungsi” adalah guna atau manfaat. Kata fungsi dalam matematika sebagaimana diperkenalkan oleh Leibniz (1646-1716) terlihat di atas digunakan untuk menyatakan suatu hubungan atau kaitan yang khas antara dua himpunan.
Mengingat konsep fungsi menyangkut hubungan atau kaitan dari dua himpunan, maka disini kita awali dulu pembicaraan kita mengenai fungsi dengan hubungan atau relasi antara dua himpunan.


A.Pengertian Relasi
Suatu relasi (biner) F dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu perkawanan elemen-elemen di A dengan elemen-elemen di B.


Suatu relasi (biner) F dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu perkawanan elemen-elemen di A dengan elemen-elemen di B. didefinisikan sebagai berikut :
Definisi: Suatu fungsi f dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi yang memasangkan setiap elemen dari A secara tunggal, dengan elemen pada B.


B.Sifat Fungsi
Dengan memperhatikan bagaimana elemen-elemen pada masing-masing himpunan A dan B yang direlasikan dalam suatu fungsi, maka kita mengenal tiga sifat fungsi yakni sebagai berikut :


1. Injektif (Satu-satu)
Misalkan fungsi f menyatakan A ke B maka fungsi f disebut suatu fungsi satu-satu
(injektif), apabila setiap dua elemen yang berlainan di A akan dipetakan pada dua elemen yang berbeda di B. Selanjutnya secara singkat dapat dikatakan bahwa f:AB adalah fungsi injektif apabila a ≠ a’ berakibat f(a) ≠ f(a’) atau ekuivalen, jika f(a) = f(a’)
maka akibatnya a = a’.


2. Surjektif (Onto)
Misalkan f adalah suatu fungsi yang memetakan A ke B maka daerah hasil f(A) dari fungsi f adalah himpunan bagian dari B. Apabila f(A) = B, yang berarti setiap elemen di B pasti merupakan peta dari sekurang-kurangnya satu elemen di A maka kita katakan f adalah suatu fungsi surjektif atau “f memetakan A Onto B”.


3.Bijektif (Korespondensi Satu-satu)
Suatu pemetaan f: A→B sedemikian rupa sehingga f merupakan fungsi yang injektif dan surjektif sekaligus, maka dikatakan f adalah fungsi yang bijektif” atau “ A dan B berada dalam korespondensi satu-satu”


C
.Jenis – jenis Fungsi
Jika suatu fungsi f mempunyai daerah asal dan daerah kawan yang sama, misalnya D, maka sering dikatakan fungsi f pada D. Jika daerah asal dari fungsi tidak dinyatakan maka yang dimaksud adalah himpunan semua bilangan real (R). Untuk fungsi-fungsi pada R kita kenal beberapa fungsi antara lain sebagai berikut.
a. Fungsi Konstan
b. Fungsi Identitas
c. Fungsi Linear
d. Fungsi Kuadrat
e. Fungsi Rasional

Contoh kalimat Past Future Tense

16.28 Posted by Harri Pranata , No comments
Past Future Tense artinya tense yang menjelaskan sesuatu yang akan terjadi pada waktu lampau

Contoh kalimat Past Future Tense :

They would cleaned the room = Mereka akan membersihkan ruangan

I should go to Jakarta the following week = Saya akan pergi ke Jakarta pada hari berikutnya

Rumus mencari luas jajargenjang

17.28 Posted by Harri Pranata , , 1 comment
Jajaran genjang memiliki rumus Luas= alas x tinggi
Rumus luas jajargenjang ini didapat dari bentuk berikut

Perhatikan bahwa jika L3 dipindahkan ke kiri maka bentuknya menjadi
sbb:
Dari gambar terakhir ini jelas terlihat bahwa bentuknya menjadi sebuah persegi panjang dengan panjang a dan lebar t, sehingga luasnya menjadi

L = axt
Luas = alas x tinggi

Contoh kalimat Conditional Clause

Apakah yang dimaksud dengan kalimat Conditional ?
Conditional Clause atau disebut juga kalimat pengandaian menggunakan "IF" sebagai penghubung antar kalimat.

Contoh Conditional Clause dalam bentuk Present Tense :
-If I have a chair, I can sit down  = Jika saya punya kursi, saya bisa duduk

 -If the weather is good, we can play badminton = Jika cuaca bagus, kita bisa bermain badminton


Contoh Conditional Clause dalam bentuk Present Tense+Future Tense:
- If you go, I shall come with you = Jika kamu pergi, saya akan ikut denganmu

 -Your health will suffer if you don't stop smoking = Kesehatanmu akan terganggu jika kamu tidak berhenti merokok


Contoh kalimat pengandaian dalam bentuk Past Tense :
- If I had enough money, I should live in Japan = Jika saya punya cukup uang, saya akan tinggal di Jepang
- They would be very pleased if we invited them to the party = Mereka akan sangat gembira jika kita mengundang mereka ke pesta
Contoh kalimat pengandaian dengan menggunakan would have, should have, could have, might have :
- If it had rained, he would have got wet = Seandainya telah hujan dia akan basah kuyub
- If she had run faster, she could have won the competition = Seandainya dia telah berlari cepat, dia bisa memenangkan perlombaan itu.