Soal, Jawaban, dan Materi Sekolah dari SD sampai Universitas

Kamus dan Daftar Istilah Biologi

10.31 Posted by Harri Pranata , , No comments
Daftar Istilah alias kamus Biologi ini yang telah dirangkum dari beberapa situs atau blog. Silahkan cari apa yang kamu inginkan. Ketik CTRL + F pada keyboard agar lebih mudah dalam mencari.

Abiotik : Benda mati.
Abisal : Pembagian bioma air laut dengan kedalaman daerah lebih dari 2000 meter.
Adaptasi : Penyesuaian diri suatu organisme terhadap lingkungan tempat hidupnya.
Aerobik : Bakteri (dan sel lain) yang melakukan pernafasan dengan menggunakan oksigen bebas.
Agen : Bibit penyakit.
Akinet : Sel yang mengalami penebalan dinding, ukurannya membesar dan didalamnya terdapat spora (endospora).
Alogami : Penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang sejenis.
Altituda : Letak suatu daerah bardasarkan tingginya dari permukaan air laut.
Amitosis : Proses pembelahan sel secara langsung tanpa melalui fase pembelahan sel tertentu.
Anaerobik : Bakteri (dan sel lain) yang melakukan pernafasan tanpa memerlukan oksigen bebas.
Anemogami : Penyerbukan yang diperantarai oleh angin.
Angiospermae : Tumbuhan biji terbuka.
Anteridiofor : Tangkai anteridium.
Anteridium : Organ pembentuk sel kelamin jantan (spermatozoid) pada tumbuhan paku atau lumut.
Antibodi : Zat yang dibentuk dalam darah untuk memusnahkan bakteri/kuman.
Antigen : Zat yang dapat merangsang pembentukan antibodi jika diinjeksikan ke dalam tubuh.
Antitoksin : Zat pelawan antigen (benda asing yang masuk tubuh).
Antropogami : Penyerbukan yang dibantu oleh manusia; disebut juga penyerbukan sengaja atau buatan.
Aplanospora : Spora yang tidak memiliki flagela.
Arkegonium : Bagian tubuh tumbuhan yang berfungsi untuk alat reproduksi; menghasilkan sel gamet betina (Ovum).
Autogami : Penyerbukan sendiri.
Autotrof : Organisme berklorofil yang mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik.
Avitaminosis : Penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin. 


Badan kutub (polar body) : Produk meiosis seluler haploid yang tidak fungsional, selain oosit.
Bakteri (bacterium) : Mikroorganisme bersel tunggal yang tidak memiliki inti sel sejati.
Basidiokarp : Tubuh buah yang merupakan tempat tumbuhnya basidium dalam Basidiomycota.
Basidiomycota : Jamur makroskopik.
Basil (bacillus) : Bakteri berbentuk batang.
Batial : Pembagian bioma air laut dengan kedalaman daerah 200 – 2000 meter.
Beri – beri : penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin B.
Bibit Unggul : Bibit hasil seleksi secara buatan yang mempunyai sifat – sifat sesuai dengan keinginan kita.
binomial nomenklatur : Penamaan jenis (spesies) dengan menggunakan dua nama.
Biodiversitas : Keanekaragaman hayati.
Biogenesis : Teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
Bioma : Sekelompok makhluk hidup yang menempati daerah luas di permukaan bumi.
Biosfer : Lapisan bumi yang dihuni oleh makhluk hidup.
Bioteknologi : teknologi yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk yang berharga bagi manusia.
Biotik : Makhluk hidup, benda hidup.
Blastokist (blastocyst) : Embrio mamalia saat memasuki dinding uterus.
Blastomer (blastomere) : Salah satu sel hasil pembuahan sel telur di tahap awal.
Blastula : Bola sel berongga yang dihasilkan dari pembelahan sel tahap awal pada perkembangan embrio.
BOD (Biological Oxygen Demand) : Kebutuhan oksigen secara biologis.
Brakte (bractea) : Salah satu bagian bunga, yaitu daun pelindung yang berfungsisebagai penarik perhatian serangga penyerbuk.
Bryophyta : Divisi lumut daun.


Cagar alam : Upaya pelestarian semua sumber daya alam yang ada untuk tidak dimanfaatkan agar terjaga kelestariannya.
Carolus Linnaeus : Tokoh yang mencetuskan system penamaan spesies dan penamaan berbagai macam tumbuhan.
Charles Darwin : Pelopor sistem klasifikasi berdasarkan filogeni.
Chlamydomonas : Contoh dari chlorophyta bersel tunggal yang dapat bergerak.
Chlorella : Contoh dari chlorophyta bersel tunggal tidak dapat bergerak.
Chlorophyta : Alga Hijau.
Chrysophyceae : Alga Cokelat-Keemasan.
Chrysophyta : Alga Keemasan.
Ciliata : Protista bersel satu yang permukaan tubuhnya memiliki banyak rambut getar (silia).
Ciri poligenik (polygenic trait) : Ciri fenotipe yang dipengaruhi beberapa gen.
Coniferophyta : Tumbuhan pembawa kerucut, karena alat reproduksinya berbentuk kerucut (strobilus).
Culex : Sejenis nyamuk rumah yang menyebarkan larva cacing Filaria penyebab penyakit kaki gajah.
Cyanobacteria : Alga Hijau-Biru.
Cyanophyta : Alga Biru.
Cycas rumphii : Pakis haji.


Degenerasi : Penyusutan (tidak tumbuh sempurna).
Dekomposer : Mikroorganisme yang berperan menguraikan zat – zat sisa organik.
Denitrifikasi : Proses pengubahan amonium menjadi nitrogen bebas di udara oleh bakteri.
Detritivor : Hewan pemakan hancuran/serpihan sisa bahan – bahan organik.
Deuteromycota : Jamur tak tentu.
Dihibrid : Dua sifat berbeda.
Dikotil : Dua kotiledon atau dua daun lembaga/kotil pada biji.
Diploid : Kromosom yang berpasangan.
Dislokator : Sel dinding, yaitu sel yang berasal dari hasil pembelahan sel generatif pada Gymnospermae.
Divisi : Merupakan tingkatan takson yang menghimpun beberapa kelas yang memiliki persamaan ciri – ciri.
DNA (Deoxyribonucleic acid) : Asam nukleat yang digunakan untuk menentukan hubungan kekerabatan makhluk hidup.
Dominan : sifat yang muncul pada suatu organisme.


Ekosistem : Suatu sistem yang di dalamnya terdapat interaksi antara komponen biotik dan abiotik.
Eksplan : Pertumbuhan tumbuhan di luar tubuh dengan media kultur.
Ekstensifikasi Pertanian : Usaha memperluas lahan pertanian sehingga hasil yang diperoleh makin meningkat.
Embrio : Individu baru hasil pembuahan.
Embriogeni : Penyuburan lingkungan perairan.
Emigran : Orang yang meninggalkan tanah airnya dan pergi ke Negara lain untuk menetap.
Endemik : Hanya berada di satu kawasan atau daerah.
Endosperma : Cadangan makanan.
Endospora : Spora yang terbentuk dalam sel induk sendiri.
Entomogami : Penyerbukan yang diperantai oleh serangga.
Epididimis : Anak testis.
Epiteka : Tutup sel pada diatom.
Eukariot : Organisme yang bermembran inti.
Eukariotik : Sel organisme yang bahan intinya diselubungi oleh membran inti.
Evolusi : Perubahan struktur alat tubuh organisme yang berlangsung sedikit demi sedikit dalam waktu yang lama.


Fasciola : Cacing hati.
Fenotipe : Sifat yang tampak.
Fertil : Subur.
Fertilisasi : Peleburan sel telur dengan spermatozoid (pembuahan).
Fetus : Janin yang sudah memperlihatkan bagian – bagian tubuh dengan jelas atau sempurna.
Fikoeritrin : Pigmen merah laut air yang terdapat pada kloropas Rhodophyta.
Fikosianin : Pigmen biru laut air yang terdapat pada kloropas Rhodophyta.
Filial : Anak keturunan / generasi.
Filogeni : Sejarah evolusi makhluk hidup.
Flagela : Tonjolan berbentuk cambuk pada sutu sel yang berguna untuk alat gerak.
Flagellata : Golongan hewan bersel satu yang bergerak dengan menggunakan bulu cambuk.
Formalin : Bahan pengawet organ tubuh, binatang, atau mayat.
Fosil : Sisa – sisa makhluk hidup yang sudah membatu.
Fotik : Daerah yang dapat ditembus cahaya dalam bioma air.
Fragmentasi : Cara perkembangbiakan suatu organisme dengan jalan memotong tubuh menjadi beberapa bagian dengan setiap potongan tubuhnya dapat tumbuh menjadi individu baru.


Galur murni : Keturunan yang masih memiliki sifat asli.
Gamet : Sel kelamin.
Gametangium : Gonad pada tumbuhan.
Gastrodermis : Lapisan kulit yang berfungsi sebagai usus.
Gastrovaskuler : Usus yang berfungsi sebagai pengedar makanan.
Gen : Faktor pembawa sifat keturunan dari suatu individu.
Generatif : Perkembangbiakan secara kawin.
Genotipe : Sifat yang tidak tampak dari luar.
Gizi : Zat makanan, komponen penyusun bahan makanan yang diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan serta manjaga kesehatan tubuh.
Gnetum gnemon : Melinjo.
Gonad : Sel induk pembentuk sel kelamin.
Guano : Pupuk yang berasal dari kotoran burung atau kelelewar yang mengandung fosforus tinggi.
Gymnospermae : Tumbuhan biji terbuka.
Genetika : Cabang biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat.


Habitat : Tempat hidup suatu organisme mulai dari lahir, berkembang biak, sampai mati.
Haploid : Kromosom yang tidak berpasangan.
Herbivora : Hewan pemakan tumbuh – tumbuhan.
Hermafrodit : Organ pembentuk sel kelamin jantan dan betina yang terdapat dalam satu tubuh.
Heterozigot : Pasangan gen yang tidak sama.
Hibrid : Hasil perkawinan antara dua individu yang mempunyai sifat beda.
Hibridisasi : Persilangan dari populasi yang berbeda.
Hidrofit : Tumbuhan yang hidup di dalam air.
Hidrogami : Penyerbukan yang diperantarai oleh air.
Hifa : Benang – benang jamur.
Higiene : Upaya pengelolaan kesehatan yang mengarah pada usaha kesehatan individu.
Higrofit : Tumbuhan drat yang hidup di tempat lembab.
Homologi : Sama bentuk dan struktur karena berasal dari asal – usul yang sama.
Homozigot : Pasangan gen yang sama.
Hospes : Inang.


Implantasi : Proses penempelan zigot pada dinding rahim.
Imunisasi : Upaya menambah kekebalan tubuh terhadap penyakit dengan serum / vaksin.
Indusium : Tonjolan daun yang melindungi sorus pada tumbuhan paku.
Insektisida : Obat pembunuh serangga.
Inseminasi : Kawin suntik.
Intensifikasi Pertanian : Usaha peningkatan cara bertani dari yang tradisional ke cara yang lebih modern sehingga dapat meningkatkan hasil yang diperoleh.
Interferon : Protein khusus yang dihasilkan tubuh yang dapat mencegah infeksi virus.
Intermediat : Sifat yang bersama – sama pada suatu organisme.
Inti sel (nucleus) : Bagian sel eukariot yang dilingkupi membran inti dan berisi kromosom.
Intron : Bagian gen yang tidak menyandi. Sebagian besar gen eukariot terdiri dari sekuens DNA intron dan ekson yang berselang seling.
Inversi (inversion) : Kondisi genetis ketika segmen kromosom mengalami rotasi 1800 dari orientasi linear aslinya.
Isogami : Bentuk dan ukuran sel kelamin jantan dan betina sama.


James Watson : Tokoh yang menemukan struktur DNA dan RNA.
Jamur : Organisme eukariotik dan tidak berklorofil.
Jantan : Alat sel kelamin yang menghasilkan sperma.
Jantung Koroner : Penyakit yang disebabkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah jantung.
Jaring – jaring makanan : Peristiwa memakan dan dimakan yang digambarkan dalam bentuk jaring – jaring yang saling berhubungan.
Junk Food : Makanan sampah yang tidak baik untuk dikonsumsi.


Kalaza : Bagian dasar bakal buah pada Angiospermae.
Kapsid : Selubung virus yang tersusun atas protein.
Kapsomer : Suatu unit protein penyusun kapsid.
Karnivora : Hewan pemakan daging.
Knidoblas : Sel – sel beracun pada ubur – ubur.
Kodominan : Persilangan monohibrid dominant tak penuh.
Konjugasi : Perkembangbiakan makhluk hidup yang belum jelas alat kelaminnya.
Konseptakel : Tempat anteridium / arkegonium pada Fucus.
Konservasi : Upaya pelestarian sumber daya alam.
Kopulasi : Penyimpanan sel sperma dari alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina.
Korion : Kantong embrio.
Kormus : Tumbuhan yang memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Korola : Mahkota bunga / tajuk bunga.
Kromonema : Benang kromosom.
Kromosom : Pembawa gen.


Labium : Bibir.
Lactobacillus bulgaricus : Bakteri untuk membuat yoghurt.
Ladybird : Sejenis kepik yang merupakan predator alami bagi serangga hama.
Larva : Tingkat kehidupan suatu hewan sesudah menetas dari telur.
Lembar fotosintesik : Pada bakteri terdapat pelipatan membran sel ke arah sitoplasma.
Letal : Dapat mengakibatkan kematian.
Limnetik : Daerah yang terbuka dan dapat ditembus cahaya matahari.
Lingkungan : Abiotik membentuk suatu kesatuan.
Lipida : Lemak.
Lisozim : Enzim penghancur pada virus.
Lokus : Letak suatu gen pada kromosom.
Lotik : Ekosistem yang airnya mengalir.
Lumbricus sp. : Cacing tanah.
Lumut Kerak : Hubungan simbiosis antara jamur dan alga.


Malakogami : Penyerbukan yang diperantai oleh siput.
Malnutrisi : Penyakit yang disebabkan kekurangan zat makanan tertentu.
Megaspora : Spora yang berukuran besar, terbentuk di dalam megasporangium.
Metagenesis : Pergiliran keturunan antara keturunan seksual dan aseksual.
Metamorfosis : Pergantian bentuk dan struktur hewan dalam siklus hidupnya dari bentuk larva menjadi bentuk dewasa.
Mikrofil : Tempat masuknya spermatozoid ke dalam bakal biji pada tumbuhan biji.
Mikrosporosit : Sel induk pembentuk spermatozoid.
Miselium : Kumpulan benang – benang hifa.
Mitosis : Pembelahan inti sel.
Monohibrid : Satu sifat beda.
Mortalitas : Angka kematian.
mRNA : Hasil dari pencetakan (transkripsi) DNA.


Natalitas : Angka kelahiran.
Navicula : Salah satu contoh dari kelas Bacillariophyceae (Diatom).
Nektar : Kelenjar madu.
Neurospora sitophila : Jamur oncom.
Nikotin : Racun yang terdapat dalam tembakau.
Nimfa : Anak serangga yang tidak melewati tingkat larva, mirip bentuk dewasanya.
Nitrosomonas : Bakteri yang memecah NH3 menjadi HNO2, air, dan energi.
Nostoc : Sejenis Alga Hijau-Biru yang tubuhnya berbentuk bola.
Nukleotida : Senyawa yang tersusun atas gula, fosfat, dan basa purin atau pirimidin.
Nukleus : Inti sel.
Nukula : Tempat arkegonium pada Chara.


Obelia : Cnidaria air laut, yang hidup secara berkoloni.
Onkosfera : Embrio cacing pita yang baru menetas.
Oogenesis : Proses pembentukan sel telur.
Oogonium : Sel induk telur.
Ookinet : Zigot yang terbentuk.
Ookista : Sel telur belum matang.
Ordo : Tingkatan takson yang menghimpun beberapa famili.
Ornitogami : Penyerbukan yang diperantai oleh burung.
Ostium : Pori – pori pada tubuh Porifera yang berfungsi sebagai jalan masuknya air.
Ovarium : Tempat pembentukan sel telur.
Ovipar : Bertelur.
Ovotestis : Organ pembentuk sel telur manjadi satu dengan organ pembentuk sel sperma.
Ovovivipar : Bertelur dan beranak.
Ovum : Sel telur.


Parental : Induk.
Pedikulum : Tangkai bunga.
Penyerbukan : Peristiwa melekatnya serbuk sari ke kepala putik.
Perigonium : Tenda bunga.
Polusi : Pencemaran.
Polutan : Bahan yang mengakibatkan polusi.
Populasi : Kumpulan individu sejenis di suatu daerah tertentu.
Predator : Hewan pemangsa hewan lain.
Proglotid : Ruas tubuh cacing pita tempat berlangsungnya fertilisasi.
Prokarion : Inti tanpa membran inti.
Protalium : Calon tumbuhan paku.
Protonema : Calon tumbuhan lumut.
Provirus : Calon virus, terdiri dari asam inti.

Rekombinasi : Kombinasi baru.
Replikasi : Proses penggandaan asam nukleat (DNA).
Reproduksi : Perkembangbiakan.
Reseptakulum : Dasar bunga
Ribosom : Organel yang berfungsi mensintesis protein.
Rizoid : Akar semu.
Rizom : Batang yang tinggal di dalam tanah.


Sanitasi : Upaya mengelola kebersihan lingkungan.
Saprofit : Cara hidup dengan menguraikan sampah / sisa – sisa zat organik.
Segregasi : Pembelahan.
Seleksi alam : Seleksi yang dilakukan alam terhadap organisme.
Selulase : Enzim pencerna serat tumbuhan.
Selulosa : Serat tumbuhan.
Sentromer : Bagian dari kromosom yang berfungsi untuk mengatur gerakan kromosom pada saat terjadi pembelahan sel.
Sinergid : Sel telur cadangan.
Sitokinesis : Proses pembelahan sitoplasma.
Sorus : Kumpulan kotak spora (sporongium).
Spermatozoid : Sel sperma pada tumbuhan.
Spesies : Jenis makhluk hidup.
Spora : Inti sel yang berubah fungsi manjadi alat perkembangbiakan.


Talus : Akar, batang dan daun belum dapat dibedakan dengan jelas.
Tar : Komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa sesudah dihilangkannya komponen nikotin dan cairan.
Teratogen : Bahan yang menyebabkan cacat embrio.
Transduksi : Peristiwa penggabungan DNA dari bakteri satu dengan bakteri lain dengan perantara virus.
Transgenik : Indivudu yang mendapat pindahan gen dari donor dan gen itu berekspresi padanya.
Translasi : Proses penerjemahan kode – kode untuk mensintesis protein.
Tropofil : Daun yang khusus berfungsi untuk fotosintesis.
Tubektomi : Pemandulan / sterilisasi pada perempuan.
Turba Fallopi : Saluran telur.


Ulangan : Banyaknya individu yang diberi perlakuan sama.
Urogenital : Gabungan antara saluran urine dal saluran kelamin.
Uterus : Rahim.


Vagina : Lubang kelamin wanita.
Vaksin : Patogen yang telah dilemahkan.
Vaksinasi : Tindakan untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit tertentu.
Variasi : Perbedaan kecil yang terdapat di antara individu sejenis.
Varietas ; Perbedaan besar dalam satu spesies.
Vas deferens : Saluran sperma.
Vasektomi : Pemandulan / sterilisasi pad laki – laki.
Vegetatif : Perkembangbiakan secara tidak kawin.
Virion : Satu unit lengkap virus yang dapat menginfeksi.
Vivipar : Beranak.


Weber : Garis yang membagi wilayah Indonesia berdasarkan penyebaran flora dan fauna.
Wendell Meredith Stanley : Tokoh yang berhasil mangisolasi dan mengkristalkan virus mosaik tembakau, dan ia menyimpulkan bahwa virus berbeda dengan bakteri.


Xerofit : Tumbuhan darat yang hidup di tempat kering.
Xilem : Jaringan pengankut yang menyangkut zat makanan dari akar ke seluruh tubuh.


Yolk : kuning telur.

Zoidiogami : Pernyebukan yang diperantai oleh hewan.
Zigospora : Hasil peleburan dua spora.
Zigot : Calon individu baru sebagai hasil peleburan sel kelamin jantan dan betina.

Soal Latihan Biologi Kelas 9 SMP

23.00 Posted by Harri Pranata , No comments
15 soal di bawah ini merupakan materi sistem ekskresi pada manusia. Bagi yang duduk di bangku kelas 9 tentu harus sudah mengerti dalam menjawab soal-soal berikut. Kalo belum bisa, ayo dibahas bersama guru atau temannya ya.
Selamat Menjawab

Gambar berikut ini untuk menjawab soal nomor 1-3.
1. Badan malpighi ditunjukkan oleh nomor . . .
a. 1
b. 2
c. 1 dan 2
d. 1,2,3, dan 4


2. Tubulus kontortus proksimal ditunjukkan oleh nomor . . .
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5


3. Proses augmentasi berlangsung pada bagian nomor . . .
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5


4. Urutan proses pembentukan urine adalah . . .
a. filtrasi-reabsorbsi-augmentasi
b. reabsorbsi-filtrasi-augmentasi
c. filtrasi-augmentasi-reabsorbsi
d. reabsorbsi-augmentasi-filtrasi


5. Reabsorbsi atau penyerapan kembali zat-zat yang masih berfungsi berlangsung di bagian . . .
a. glomerulus
b. tubulus kontortus distal
c. tubulus kontortus proksimal
d. simpai Bowman


6. Urutan jalannya urine adalah . . .
a. rongga ginjal-uretra-kantong kemih-ureter
b. rongga ginjal-ureter-uretra-kantong kemih
c. rongga ginjal-ureter-kantong kemih-uretra
d. rongga ginjal-kantong kemih-ureter-uretra


7. Zat yang tidak terdapat di dalam urine sehat adalah . . .
a. garam
b. urea
c. zat warna empedu
d. glukosa


Untuk nomor 8 – 10 perhatikan gambar penampang kulit berikut!
8. Kelenjar keringat ditunjukkan oleh nomor . . .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4


9. Lapisan malpighi ditunjukkan oleh nomor . . .
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6


10. Lapisan tanduk ditunjukkan oleh nomor . . .
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6


11. Bagian terpenting dari kulit kita yang mendukung proses ekskresi adalah . . .
a. kelenjar keringat
b. kelenjar minyak
c. lapisan tanduk
d. saraf


12. Selain sebagai alat ekskresi, hati memiliki fungsi yang lain, di antaranya adalah sebagai berikut, kecuali . . . .
a. tempat pembentukan trombin
b. tempat pembentukan glikogen
c. tempat pembongkaran sel darah merah
d. tempat pengubahan provitamin D menjadi vitamin D


13. Gangguan penyakit nefritis akut disebabkan karena adanya kerusakan ginjal dalam bagian tertentu. Bagian yang dimaksud adalah . . .
a. ureter
b. nefron
c. rongga ginjal
d. korteks ginjal


14. Lapisan kulit yang selalu mengalami pengelupasan adalah . . .
a. lapisan tanduk
b. dermis
c. epidermis
d. lapisan malpighi


15. Lapisan kulit yang dapat melindungi jaringan di bawahnya dari sinar matahari yang panas adalah lapisan ..
a. lemak
b. tanduk
c. malpighi
d. dermis

Contoh Soal Biologi SMP kelas 8

10.15 Posted by Harri Pranata , No comments
15 Soal di bawah ini mengulas tentang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
Semoga berhasil 

1. Arti pertumbuhan pada makhluk hidup adalah ….
a. bertambahnya luas penyebaran spesies
b. terjadi perubahan bentuk yang terus menerus
c. penambahan ukuran yang dapat diukur
d. proses menuju ke arah kedewasaan


2. Pupuk kompos berasal dari ….
a. kotoran hewan
b. daun-daun
c. kotoran hewan dan daun-daun
d. campuran sisa-sisa organik


3. Serangga di bawah ini yang mengalami metamorfosis sempurna, adalah ….
a. capung
b. laron
c. nyamuk
d. kutu buku


4. Serangga di bawah ini yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah ….
a. lalat
b. kupu-kupu
c. semut
d. belalang sembah


5. Tumbuhan di bawah ini yang mengalami metagenesis, adalah ….
a. paku-pakuan
b. gimnospermae
c. angiospermae
d. ganggang


6. Perkembangan adalah ….
a. bertambah besarnya makhluk hidup
b. menuju ke arah kedewasaan
c. tidak sejajar dengan pertumbuhan
d. bertambahnya sel-sel baru


7. Dampak pupuk buatan terhadap tanah adalah ….
a. tanah menjadi gembur karena diberi pupuk
b. tanah menjadi keras karena mikro organisme mati
c. tanah menjadi subur dan banyak mikroorganisme
d. bakteri pengurai menjadi banyak


8. Alat yang digunakan untuk mengukur
pertumbuhan batang disebut ….
a. termometer
b. higrometer
c. auksanometer
d. tensimeter


9. Faktor yang menghambat pertumbuhan tanaman adalah ….
a. fitohormon dan suhu
b. fitohormon
c. suhu dan kelembaban udara
d. cahaya


10. Hormon yang memengaruhi atau merangsang pertumbuhan akar disebut ….
a. rhizokalin
b. kaulokalin
c. anthokalin
d. filokolin


11. Urutan dari metamorfosis sempurna adalah ….
a. telur - larva - pupa - imago
b. telur - pupa - larva - imago
c. telur - larva - imago - pupa
d. telur - imago - larva - pupa


12. Salah satu jenis tumbuhan yang mampu tumbuh di tempat-tempat sumber air panas adalah ….
a. jamur
b. paku
c. ganggang tertentu
d. lumut


13. Di bawah ini yang bukan merupakan fungsi dari giberelin, adalah ….
a. merangsang pembelahan sel
b. merangsang aktivitas kambium
c. menyebabkan tanaman cepat berbunga
d. menyebabkan tanaman tumbuh raksasa


14. Asam traumalin merupakan hormon yang merangsang ….
a. penyembuhan luka
b. pertumbuhan batang
c. pertumbuhan akar
d. pertumbuhan daun


15. Di bawah ini merupakan bagian dari
sporogonium, kecuali ….
a. anteridium
b. kalipatra
c. operkulum
d. seta 


Jika kamu punya kumpulan soal atau materi yang ingin dishare kepada teman-teman di blog ini bisa kirim email ke :
pranatapartner@gmail.com 

Ditunggu yah...

50 Contoh Judul Skripsi Jurusan Farmasi

22.30 Posted by Harri Pranata , No comments
Bagi yang kuliah di jurusan farmasi mungkin beberapa judul skripsi maupun thesis di bawah ini dapat membantu kalian dalam memilih judul yang tepat untuk penelitian kalian :
  • UJI PENGARUH PRODUK LR TERHADAP AKTIVITAS ENZIM XANTIN OKSIDASE SECARA IN VITRO 
  • EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT GRHASIA, PAKEM YOGYAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI 05 
  • UJI AKTIVITAS INFUS DAUN SAMBUNG (BLUMEA BLASAMIFERA (L) DC) SEBAGAI ANTI DIARE PADA TIKUS JANTAN 
  • PENGARUH TEKANAN PENGEMPAAN PADA PELEPASAN NATRIUM DIKLOFENAK DARI SEDIAN TABLET LEPAS LEMBAT DENGAN MATRIKS METHOCEL KAM PROMIUM EP 
  • PENGARUH PENAMBAHAN TWEEN 80 TERHADAP SIFAT FISIK DAN DISOLUSI EFISIENSI (DEGO) TABLET AMPISILIN 
  • EFEK HEPATOPROEKTIF AIR PERASAN UMBI WORTEL (DAUCUS CAROTA L) PADA MENCIT JANTAN TERINDUKSI CCL4 
  • ISOLASI DAN IDENTIFIKASI FLAVONOID DAN ASAM FENOLAT DARI DAUN KEPEL (STELECHOCARPUS BURAHOL, HOOK F 2 TH) 
  • UJI DAYA ANTHELMINTIKA INFUSA DAUN KETEPENG CINA (CASSIA ALATA L) TERHADAP ASCARIDIA GALLI SCHRANK SECARA IN VITRO SERTA PROFIL KROMATOGRAFINYA 
  • MANAJEMEN PENGARSIPAN RESEP DI APOTIK SIDOWAYAH FARMA KLATEN 
  • MANAJEMEN PENGOLAHAN APOTIK RS DKT -05
  • PENGOLAHAN RESEP DI APOTIK RADEJAH BANTUL 
  • PELAYANAN RESEP BAGI PASIEN RAWAT INAP DI INSTALASI FARMASI RSUD KAB. MUNA SULAWESI TENGGARA
  • UJI TOKSISITAS AKUIT ANTESTERIN DALAM EKSTRAK ASETON DAUN KUPATONIUM INULI FOLIUM H.B.K PADA ARTEMIA SALINO LOARH 
  • SINTESIS P ETI BENZOFENON DARI ASAM P. ETIL BENZOAT DAN BEN ZEN 
  • ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MIU NOGLO BULIN G (lg G) AYAM ANTI PROTEIN SUB UNIT PIU SALMONELLA TYIHI
  • PENGARUH PROKLOK PERAZIN TERHADAP TRANSFOR AKTIF GLUKOSA PADA MEMBRAN USUS HALUS TIKUS IN SATU 
  • PENGARUH RADIASI SINAR GAMMA CO-GO TRHADAP ASAN AMINO BEBAS DAN DAYA SIMPAN UDANG (PENAELES MONODON FABRICIUSI) 
  • UJI SITOTOKSISITAS KUKUMIN DAN 4 PARA FLUO ROFENSI KURKUMIN TERHADAP SEL MIELOMA 
  • PENGARUH INFUS DAUN BARLONIA PRIRUTIS L TERHADAP KELARUTAN KALSIUM BATU GUNJAL SELAMA IN-VITRO 
  • PENETPAN KADAR VITAMIN BI DI DALAM KACANG KEDELAI SETA OLAHANYA – 91
  • ISOLASI DAN IDDENTIFIKASI PEKTIN DARI KULIT PISANG KEPOK 
  • UJI PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIMIKROBA SERBUK CACING PATAK TERHADAP SALMONELLO TYPHI 
  • PENGEMBAGAN FOMULASI SEDIAAN TABLET DEKSAMETASON SECARA KEMPA LANGSUNG DENGAN TEKNIK DISPERSI PADAT 
  • MIKROENKAPSULASI TEOFILIN DENGAN PROTEIN KEDELAI HITAM ( GLYCINEMAX ) SEBAGAI PENYALLIT MENGGUNAKAN METODE DENATURASI 
  • PENGARUH INFUSA DAUN KUMIS KUCING ( ORTHOSIPHOARISTATUS, BI. MIG) TERHADAP JUMLAH URINA TEKANAN DARAH KUCING TERANASTESI -03
  • UJI AKTIVITAS ANTIBAKTEI ESKTRAK ESTANOL DARI DUA METODE MASERASI KOTEKS KAYU MANIS JANGAN ( CINNAMOMUN BURMANNI NESS EX BI.) TERHADAP ESCHERICHIA COLI SERTA PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPISNYA 
  • PENGARUH VARIASI WAKKTU FERMENTASI TERHADAP KADAR ESTANOL HASIL FERMENTASI KULIT SINGKONG ( MANIHOT UTILLISSMA PAHL) 
  • PENGARUH METODE PENYARIAN TERHADAP PERBEDAAN HASIL ANALISIS KADAR TANIN DALAM DAUN JAMBU BIJI ( PSIDIUM GUAJAVA L. ) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK 
  • UJI KEPEKAAN BAKERI PATOGEN PADA URIN DARI LABORATORIUM KLINIK DAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH YOGYAKARTA TERHADAP ANTIBIOTIK 
  • TOKSIFITAS AKUT EKSTRAK CHOROFORM DAN EKSTRAK METHANOL BUAH LEUNEA ( SOLANEUM NINGRUM. L ) TERHADAP LARVA ATEMINA SALENA LEACH. 
  • PENINGKATAN KADAR POLISAKARIDA PADA TULANG JAMUR SITAKE DAN PENAMBAHAN VITAMIN B1 DAN MAGNESIUM SULFAT PADA MEDIA TANAM SERTA UJI IMUNOMODULATORNYA PADA SEL LIMFOSIT MENCIT 
  • UJI AKTIVITAS INVUS DAUN KEPEL SEBAGAI PENURUN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH 
  • UJI AKTIVITAS INFUS DAUN SIRIH (PIPER BETLE L ) TERHADAP PERTUMBUHAN CANDIDA ALBICANS
  • POLA PENGOBATAN PENYAKIT HEPERTENSI PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KOTA YOGYAKARTA SELAMA TAHUN 2004 -2006 – 06
  • UJI EFEK ANALGETIKA INFUS DAUN SENGGGANI (MELASTOMA OFFINE D-DON) PADA MENCIT PUTIH BETINA GALUR DDI – 05
  • PENATA LAKSANAAN TERAPI PASIEN KERACUNAN MAKANAN DI INSTALASI RAWAT INAP DI RSUD WATES DIY TAHUN 2000 
  • IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEM (DPR) DALAM PENGOBATAN DUNGUE HEMORAGIE FEVER (DHF) PADA PASIEN PEDIATI DI INSTALASI RAWAT INAP RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAA PERIODE FEBRUARI – APRIL 2006 – 06
  • UJI SITOTOKSIK AKUT BIJI PUCUNG [PANGIUM E DULE REINW] TERHADAP LAEVA ARTEMIA SALINA LEACH BESERTA PROFIL KLT FRAKSI PALING AKTIF 
  • PREFORMULASI SEDIAAN LEPAS LAMBAT SULFASOMIDIN DENGAN PUTIH TELUR AYAM BURAS MENGGUNAKAN METODE MIKROEN KAPSULASI 
  • ASETILASI ANILIN MENGGUNAKAN ASAM ASETAT GLASIAL DENGAN FARIASI JUMLAH ASAM KLORIDA DEKAT 
  • ISOLASI DAN IDENTIFIKASI PEKTIN DARAI KULIT PISANG KEPOK 
  • PEMERIKSAAN KANDUNGAN ALKLOID TROPANA PADA KULTUR KLAUS DAUN KECUBUNG (DATURA METEL L) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MURASHIGE SKOOG PADA VARIASI KADAR SUKROSA 
  • DAYA ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (MORINAGA PTERYNOSPERMAE GEARTH) TERHADAP MENCIT PUTIH BETINA 
  • OSILASI DAN IDENTIFIKASI JAMUR PATOGEN DARI BEBERAPA JAMU YANG TELAH DITARIK DARI PEREDARAN 
  • UJI ANTIPROLIFERATIF 4 DIMETI LAMINO ASETIL BENZILIDIN TERHADAP SEL HELA 
  • UJI ANTHELMINTIKA EKSTRAK BUAH PARE AYAM (MEMORDIKA CHARANTIA L) TERHADAP CACING ASSCARIDICA GALLI SCHRANK SECARA IN VITRO 
  • PENGARUH FORMULA BASIS CAMPURAN PEG 400 DAN PEG 4000 TERHADAP DAYA ANTI BAKTERI SALEP EKSTRAK ETANOLIK BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIFUM L) 
  • POLA PENGOBATAN PENYAKIT HEPATITIS VIRUS AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RSU PKU MUHAMMADIYAH YK PERIODE TAH JANUARI 02-DESEMBER 03 
  • ISOLASI DAN IDENTIFIKASI JAMUR PATOGEN DARI BEBERAPA JAMU YANG TELAH DITARIK DARI PEREDARAN 

100 Contoh Judul Skripsi Akuntansi Terbaru

08.30 Posted by Harri Pranata , No comments
Perlu mencari referensi untuk judul skripsi kamu? mungkin artikel 100 Contoh Judul Skripsi Akuntansi Terbaru dapat membantu kamu menemukan judul skripsi yang tepat.


  • PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII IPS SMA NEGERI 1 HAURGEULIS TAHUN AJARAN 2010/2011
  • PENGARUH RIGHT ISSUE TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2005-2009
  • PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG.
    (Suatu Kasus Kelas XI Akuntansi)
  • PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
    (Studi Kasus Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 106 Jakarta)
  • PENGARUH PENGEMBALIAN KREDIT TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PD BPR TANJUNGSARI ( Kajian Terhadap Profitabilitas Berdasarkan Gross Profit Margin )
  • PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
    : Studi Survey Verifikatif pada Siswa Kelas XII IPS SMA Pasundan Majalaya
  • ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN MODEL Z”-SCORE ALTMAN DALAM MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT UNILEVER INDONESIA, TBK
  • ANALISIS EFEKTIVITAS PAJAK HOTEL DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KABUPATEN BANDUNG
  • PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI :Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI Akuntansi SMK 1 LPPM RI Majalaya
  • PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PKPRI UNIT SIMPAN PINJAM KABUPATEN CIANJUR PERIODE 2000-2009
  • PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA KOPERASI KARYAWAN PEMERINTAH PROVINSI (KKPP) JAWA BARAT
  • PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI (Studi Eksperimen di Kelas XII 1 IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung)
  • PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN MARKET VALUE ADDED (MVA) TERHADAP RETURN SAHAM PADA BANK-BANK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008
  • PENGARUH ARUS KAS DAN LABA KOTOR TERHADAP EXPECTED RETURN SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
  • PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KEADAAN LINGKUNGAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMA PASUNDAN 3 BANDUNG
  • PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
  • PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI 10 BANDUNG
  • PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI
    DI SMA NEGERI 1 MARGAHAYU
  • PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PASAR PERDANA PADA SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA
  • Pengaruh Motivasi Belajar dan Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Akuntansi : Suatu Kasus di SMA Pasundan 3 Bandung Kelas XI Periode Semester Genap 2009/2010
  • PENGARUH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP LABA KOTOR PT DIRGANTAR INDONESIA (PERSERO) DIVISI AEROSTRUCTURE
  • ANALISIS KINERJA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PELAKSANAAN REVERSE STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA (Periode 2004-2008)
  • PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA ANGKASA
  • Pengaruh biaya dana pihak ketiga dan suku bunga sertifikat bank indonesia (SBI) terhadap tingkat suku bunga kredit (studi kasus pada PT Bank jabar,Tbk cabang utama bandung)
  • HUBUNGAN PERPUTARAN PIUTANG USAHA DENGAN LIKUIDITAS PERUSAHAAN PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRI & TRADING COMPANY, Tbk.
  • PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) TERHADAP RENTABILITAS BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2009
  • ANALISIS PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
  • PERSEPSI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TERHADAP PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH SEBELUM DAN SESUDAH PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MANAGEMEN DAERAH (SIMDA) KEUANGAN : Studi Pada Pemerintah Kota Bandung
  • ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN BALANCE SCORECARD: Studi kasus PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Tahun 2006 – 2008
  • PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA SUBSEKTOR PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL DI BEI PERIODE 2007 – 2009
  • PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG :Suatu Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas X Akuntansi SMKN 3 Bandung
  • PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA DAERAH :Analisis Flypaper Effect di Kabupaten Cianjur
  • PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN MUDHARABAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK SYARIAH MANDIRI
  • PENGARUH INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS (PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. PERIODE 1999-2008)
  • PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) TERHADAP RENTABILITAS BANK PERKREDITAN RAKYAT KONVENSIONAL DI KOTA BANDUNG TAHUN 2008
  • PENGARUH RETURN ON EQUITY, RETURN ON ASSETS, DEBT TO EQUITY RATIO DAN PRICE EARNING RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Kasus Perusahaan Sektor Finance Tahun 2008
  • PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI :Suatu Peneltian Quasi Eksperimen Di Kelas XI IPS SMAN 18 Bandung
  • PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI :Suatu Quasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI IS SMAN 1 Jatitujuh-Majalengka
  • PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN JOBSHEET TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
    studi deskriptif terhadap siswa kelas XI IPS SMA Pasundan 1 Bandung
  • PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASISSTED INDIVIDUALIZATION (TAI)
    PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
  • PENGARUH BIAYA PEMASARAN TERHADAP PENDAPATAN KOTOR PADA PT KANVAS MULIA PADALARANG
  • PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) TERHADAP PROFITABILITAS PT BPR NAULI DHANARAYA :Studi Kajian Profitabilitas Berdasarkan Return on Assets
  • PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI
    DI SMA NEGERI 24 BANDUNG
  • PENGARUH MODAL SENDIRI TERHADAP PROFITABILITAS PADA KUD SARWA MUKTI CISARUA-BANDUNG
  • HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG :Suatu Kasus di SMK Pasundan 1 Bandung Kelas XI Periode Semester Ganjil 2008/2009
  • PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN NON PERFORMING LOAN TERHADAP PROFITABILITAS PT BANK MANDIRI Tbk,
  • HUBUNGAN PEMERIKSAAN INTERN DENGAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN TRANSAKSI TABUNGAN PADA BAITUL MAAL WATTAMWIL (BMT) MARDLOTILLAH – SUMEDANG
  • PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Suatu Kasus pada Kelas XI IPS SMAN 18 Bandung Tahun 2010/2011
  • PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)
  • ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM UPAYA EFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. IRMA JAYA RUBBER (IJR)
  • ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANI (Studi Deskriptip Pada Siswa Kelas XI MAN 1 Bandung)
  • PENGARUH DIVIDEND PER SHARE DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PT. BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS, Tbk
  • PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMAK YAHYA BANDUNG
  • PENGARUH KETERAMPILAN MENJELASKAN GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI:
    Suatu Kasus pada Standar Kompetensi Kas Bank di Kelas X Akuntansi 3, SMK Sangkuriang 1 Cimahi Tahun Ajaran 2010/2011
  • ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
  • PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG MATA PELAJARAN AKUNTANSI DAN SIKAP BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI: Studi Deskriptif di Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cikarang Selatan
  • PENGARUH KUALITAS SISTEM SAP (SYSTEM APPLICATION AND PRODUCTS) TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA PADA PT PLN DJBB
  • PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
  • PENGARUH PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAERAH TERHADAP EFEKTIVITAS PENCAPAIAN TARGET PENDAPATAN ASLI DAERAH
  • PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI
  • PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN DAMPAKNYA TERHADAP VOLUME KREDIT: Studi Kasus Pada Bank Persero Periode 2005-2009
  • PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA: Studi Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Badan Perguruan Indonesia (BPI) 1 Bandung
  • PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT. KERETA API (PERSERO)
  • PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK
  • PENGARUH SPT (SURAT PEMBERITAHUAN) DAN TINGKAT PELANGGARAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21: Studi Kasus Di Kpp Pratama Tasikmalaya
  • PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PADA PT KWARSA NINGTOYA: Survei Dilakukan Pada Laporan Laba-Rugi Periode Tahun 2001-2010
  • PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH: Studi Kasus Pada Bank Mega Syariah
  • PENGARUH PENGUMUMAN PEMBAGIAN DIVIDEN TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA: pada perusahaan yang masuk ke dalam kategori saham blue chips
  • PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI Studi Deskriptif di Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008-2010
  • PENGARUH MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA UM DAN SNMPTN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
    Studi Deskriptif di Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008-2010
  • PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA PURAGABAYA BANDUNG
  • PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KECERDASAN INTELIGENSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMAN 9 BANDUNG
  • PENGARUH KONDISI EKONOMI KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI: Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Bandung TA 2010/2011
  • PENGARUH MINAT BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS MA NEGERI 1 BANDUNG
  • ANALISIS PENERAPAN PENDEKATAN METAKOGNITIF SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH AKUNTANSI : Pada Bahasan Jurnal Penyesuaian Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2010/2011
  • ANALISIS EFEKTIVITAS RETRIBUSI PARKIR DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG
  • PENGARUH TEKNIK REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA KARTIKA SILIWANGI 2
  • PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI SMA ANGKASA LANUD HUSEIN BANDUNG
  • PENGARUH KINERJA SAHAM TERHADAP HARGA SAHAM
    : Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010
  • PENGARUH PENYALURAN KREDIT KONSUMTIF TERHADAP PEROLEHAN LABA BERSIH PADA PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT GARUT
  • PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Suatu kasus pada kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1 Tahun 2010/2011
  • PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII IPS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI 3 TASIKMALAYA TAHUN AJARAN 2010/2011
  • HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Studi Deskriptif di Kelas X Akuntansi SMKN 3 Bandung
  • PENGARUH MOTIVASI EKSTRINSIK DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA TUNAS BARU CIPARAY
  • PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP TINGKAT PERPUTARAN MODAL KERJA PADA PT. PINDAD (Persero) (Periode 2000-2010)
  • Pengaruh Efisiensi Operasional dan Kualitas Kredit Terhadap Profitabilitas : Studi Kasus pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan se-Kabupaten Garut
  • PENGARUH ANGGARAN BIAYA PEMELIHARAAN JARINGAN TERHADAP REALISASI BIAYA PEMELIHARAAN JARINGAN PADA PT PLN (PERSERO) UPJ CILILIN
  • PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA AKUNTAN PENDIDIK : Studi Komparasi di Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
  • PENGARUH PENGGUNAAN CD TUTORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MYOB VERSI 17 : STUDI KASUS PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK NEGERI 3 KARAWANG
  • Pengaruh kinerja mengajar guru terhadap prestasi. Belajar siswa pada mata pelajaran akutansi di SMA Negeri 14 Bandung
  • 40 Contoh Judul Skripsi Kedokteran Gigi

    15.59 Posted by Harri Pranata , No comments
    Ini adalah beberapa kumpulan judul skripsi bagi mahasiswa jurusan kedokteran gigi. Jumlahnya sekitar 30-40an judul.
    Silahkan dibaca dan disimak :
    • DAYA ANTIMIKROBA INFUSUM JAMBU AIR SEMARANG (Syzygium samarangense) TERHDAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans, IN VITRO
    • EFEK XYLITOL TERHADAP RESISTENSI CANDIDA ALBICANS DALAM SERUM (UJI IN VITRO)
    • TINGKAT AKUMULASI KALKULUS PADA PEREMPUAN PASKAMENOPAUSE (Pemeriksaan Klinis di Wilayah Bekasi),
    • EFEK XYLITOL TERHADAP VIABILITAS DAN PROFIL PROTEIN SEL-SEL PULPA GIGI (IN VITRO)
    • PENGARUH XYLITOL TERHADAP PROSES REMINERALISASI EMAIL GIGI: ANALISIS KOMPOSISI KALSIUM, FOSFOR, DAN SENYAWA KRISTAL EMAIL (ANALISIS EDX DAN XRD), 
    • EFEK PENAMBAHAN GLUKOSA PADA SABOURAUD DEXTROSE BROTH TERHADAP PERTUMBUHAN CANDIDA ALBICANS (UJI IN VITRO)
    • HUBUNGAN KEDALAMAN INTRUSI AIR TERHADAP KEKERASAN SEMEN IONOMER KACA (SIK),
    • GEJALA, MEDIKASI, KELUHAN DI MULUT DAN KEMUNGKINAN OBAT JANGKA PANJANG PADA PASIEN SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS, (Studi Klinis pada Yayasan Lupus Indonesia Periode 13 November – 4 Desember 2008), 
    • EFEK ANTI JAMUR DARI KITOSAN DENGAN PERBEDAAN KONSENTRASI TERHADAP CANDIDA ALBICANS (Penelitian Eksperimental Laboratorik),
    • EFEK XYLITOL TERHADAP RESIKO KARIES DITINJAU DARI pH PLAK DAN pH SALIVA PADA PASIEN YANG MENGGUNAKAN ALAT ORTODONTI CEKAT,
    • EVALUASI KEBOCORAN MIKRO PADA TUMPATAN GLASS IONOMER CEMENT KONVENSIONAL DAN RESIN – MODIFIED GLASS IONOMER CEMENT KAVITAS SITE 1-SITE 2 GIGI PREMOLAR,
    • DIMENSI VERTIKAL FISIONLOGIS DENGAN METODE PHUSIOLOGIC REST POSITION DAN TEORI LEONARDO DA VINCI I SERTA II PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN (KAJIAN PADA KELOMPUK USIA 18-23 TAHUN),
    • PENGARUH LAMANYA PERENDAMAN RESIN PIT DAN FISSURE SEALANT DI DALAM AIR TERHADAP NILAI PENYERAPAN DAN KELARUTANNYA,
    • EFEK TOPICAL FLUORIDE TERHADAP RESIKO KARIES DITINJAU DARI pH PLAK DAN pH SALIVA PADA PASIEN YANG MENGGUNAKAN ALAT ORTODONTI CEKAT,
    • PENGARUH EKSTRAK DAGING ALOE VERA 6.25%, 12.5% DAN 25% DALAM MEMPERCEPAT PROSES PENYEMBUHAN ULSERASI MUKOSA MULUT (PENELITIAN PADA TIKUS MODEL),
    • EFEK EKSTRAK CAMPURAN KULIT DAGING ALOE VERA 6.25%, 12.5% DAN 25% DALAM MEMPERCEPAT PROSES PENYEMBUHAN ULSERASI MUKOSA MULUT (PENELITIAN PADA TIKUS MODEL),
    • EFEK XYLITOL TERHADAP PROTEIN TOTAL DAN PROFIL PROTEIN SEL-SEL PULPA GIGI (IN VITRO),
    • EFEK KITOSAN TERHADAP VIABILITAS KULTUR GALUR SEL HSC-4 DAN A549 SECARA IN VITRO,
    • EFEK CHLORHEXIDINE TERHADAP RESIKO KARIES DITINJAU DARI pH PLAK DAN pH SALIVA PADA PASIEN YANG MENGGUNAKAN ALAT ORTODONTI CEKAT, 08
    • KORELASI USIA DENGAN PERUBAHAN LENGKUNG OKLUSAL AKIBAT KEHILANGAN GIGI POSTERIOR BERDASARKAN NILAI EKSTRUSI GIGI ANTAGONIS, 
    • PERBANDINGAN EFEKTIVITAS BERKUMUR DENGAN LARUTAN TEH HIJAU SEDUH KONSENTRASI 100% DAN 25% DALAM MENGHAMBAT PEMBENTUKAN PLAK GIGI SECARA KLINIS PADA ENAM PERMUKAAN GIGI (Penelitian Klinis pada Mahasiswa FKG UI angkatan 2005-2008),
    • KORELASI JUMLAH KEHILANGAN GIGI POSTERIOR DENGAN PERUBAHAN LENGKUNG OKLUSAL (BERDASARKAN NILAI EKSTRUSI GIGI ANTAGONIS), 08
    • PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DENTAL BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN TERHADAP LINGKUNGAN PERAWATAN DENTAL PADA ANAK USIA 7 DAN 10 TAHUN
    • PENGARUH PENGUNYAHAN PERMEN KARET YANG MENGANDUNG XILITOL TERHADAP LAJU ALIRAN SALIVA PADA ANAK USIA 10-12 TAHUN DI PESANTREN AL-HAMIDIYAH DEPOK TAHUN 2008 
    • PROFIL PROTEIN SEL GALUR KARSINOMA SKUAMOSA RONGGA MULUT HSC-3 DAN HSC-4 SERTA JARINGAN MUKOSA MULUT NORMAL,
    • PERBEDAAN KONTRAS OBYEK INTERDENTAL PADA RADIOGRAF PERIAPIKAL YANG MENGGUNAKAN FILTER ALUMUNIUM, DENGAN PERBEDAAN WAKTU PENCUCIAN DIDALAM LARUTAN DEVELOPER (Studi Pendahuluan pada Phantom Radiografik),
    • PERBEDAAN DETIL GAMBAR RADIOGRAFIS OBYEK INTERDENTAL PADA MODEL GIGI MENGGUNAKAN FILM INSTANSI DENGAN DAN TANPA FILTER,
    • KARIES PADA ANAK USIA 72-144 BULAN DI SEKOLAH DASAR TARSISIUS VIRETA YAYASAN BUNDA HATI KUDUS, TANGERANG,
    • HUBUNGAN KONSENTRASI PROTEIN TOTAL SALIVA DENGAN pH SALIVA TANPA STIMULASI PADA PENYANDANG DIABETES MELITUS TIPE 2 TERKONTROL BURUK,

    Teori X dan Y dari Frederick Mc Gregor

    12.00 Posted by Harri Pranata No comments
    Teori motivasi yang menggabungkan teori internal dan teori eksternal yang dikembangkan oleh Frederick Mc. Gregor. Ia telah merumuskan dua perbedaan dasar mengenai perilaku manusia. Kedua teori tersebut disebut teori X dan Y. Teori tradisional mengenai kehidupan organisasi banyak diarahkan dan dikendalikan atas dasar teori X. 

    Adapun anggapan yang mendasari teori-teori X menurut Reksohadiprojo dan Handoko (1996 : 87 )
    a. Rata-rata pekerja itu malas, tidak suka bekerja dan kalau bisa akan menghidarinya.
    b. Karena pada dasarnya tidak suka bekerja maka harus dipaksa dan dikendalikan, diperlakukan dengan hukuman dan diarahkan untuk pencapaian tujuan organisasi.
    c. Rata-rata pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari tanggung jawab, mempunyai ambisi kecil, kemamuan dirinya diatas segalanya.

    Teori ini masih banyak digunakan oleh organisasi karena para manajer bahwa anggapn-anggapan itu benar dan banyak sifat-sifat yang diamati perilaku manusia, sesuai dengan anggapan tersebut teori ini tidak dapat menjawab seluruh pertanyaan yang terjadi pada orgaisasi. Oleh karena itu, Mc. Gregor menjawab dengan teori yang berdasarkan pada kenyataannya.

    Anggapan dasar teori Y adalah :
    a. Usaha fisik dan mental yang dilakukan oleh manusia sama halnya bermain atau istirahat.
    b. Rata-rata manusia bersedia belajar dalam kondisi yang layak, tidak hanya menerima tetapi mencari tanggung jawab.
    c. Ada kemampuan yang besar dalam kecedikan, kualitas dan daya imajinasi untuk memecahkan masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh pegawai.
    d. Pengendalian dari luar hukuman bukan satu-satunya cara untuk mengarahkan tercapainya tujuan organisasi.

    Teori Motivasi Maslow

    20.00 Posted by Harri Pranata No comments
    Apakah itu Teori Motivasi Maslow
    Teori Maslow mengasumsikan bahwa orang berkuasa memenuhi kebutuhan yang lebih pokok (fisiologis) sebelum mengarahkan perilaku memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi (perwujudan diri). Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan yang lebih tinggi seperti perwujudan diri mulai mengembalikan perilaku seseorang. 

    Hal yang penting dalam pemikiran Maslow ini bahwa kebutuhan yang telah dipenuhi memberi motivasi. Apabila seseorang memutuskan bahwa ia menerima uang yang cukup untuk pekerjaan dari organisasi tempat ia bekerja, maka uang tidak mempunyai daya intensitasnya lagi. Jadi bila suatu kebutuhan mencapai puncaknya, kebutuhan itu akan berhenti menjadi motivasi utama dari perilaku. Kemudian kebutuhan kedua mendominasi, tetapi walaupun kebutuhan telah terpuaskan, kebutuhan itu masih mempengaruhi perilaku hanya intensitasnya yang lebih kecil. 

    Teori Maslow Maslow dalam Reksohadiprojo dan Handoko (1996), membagi kebutuhan manusia sebagai berikut: 

    1. Kebutuhan Fisiologis
    Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan manusia yang paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makan,minum, perumahan, oksigen, tidur dan sebagainya.


    2. Kebutuhan Rasa Aman
    Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka muncul kebutuhan yang kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada saat mereka tidak lagi bekerja. 


    3. Kebutuhan Sosial
    Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan secara minimal, maka akan muncul kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi dana interaksi yang lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama dan sebagainya. 


    4. Kebutuhan Penghargaan
    Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasi seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta efektifitas kerja seseorang. 


    5. Kebutuhan Aktualisasi diri
    Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi. Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Malahan kebutuhan akan aktualisasi diri ada kecenderungan potensinya yang meningkat karena orang mengaktualisasikan perilakunya. Seseorang yang didominasi oleh kebutuhan akan aktualisasi diri senang akan tugas-tugas yang menantang kemampuan dan keahliannya.  


    Ingat poin 1 sampai 5 tidak boleh dibalik...Ok?