Soal, Jawaban, dan Materi Sekolah dari SD sampai Universitas

Kegiatan dan Peran Pelaku Ekonomi

15.22 Posted by Harri Pranata , No comments

Pelaku-Pelaku Ekonomi

Perekonomian Indonesia yang menganut sistem ekonomi kerakyatan menuntut peran dari semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah guna mencapai tujuan utama yaitu ekonomi kerakyatan.

Dalam ilmu ekonomi, kegiatan-kegiatan ekonomi dilakukan atau dijalankan oleh lima pelaku utama sebagai berikut.

  • Rumah Tangga

Rumah tangga yang dimaksudkan adalah rumah tangga konsumsi yaitu baik individu maupun kelompok yang bertujuan untuk memakai atau menggunakan barang atau jasa. Dalam rumah tangga keluarga memiliki faktor produksi berupa tenaga kerja dan modal.

Faktor produksi ini oleh rumah tangga keluarga dijual kepada rumah tangga perusahaan dengan memperoleh kompensasi atau imbalan berupa upah dan gaji serta bunga dan sewa.
Kelompok rumah tangga melakukan kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut.
  1. Menerima penghasilan dari para produsen/ perusahaan yang berupa sewa, upah dan gaji, bunga, dan laba.
  2. Menerima penghasilan dari lembaga keuangan berupa bunga atas simpanan-simpanan mereka.
  3. Menjalankan penghasilan tersebut di pasar barang (sebagai konsumen).
  4. Menyisihkan sisa dari penghasilan tersebut untuk ditabung pada lembaga-lembaga keuangan.
  5. Membayar pajak kepada pemerintah.
  6. Masuk dalam pasar uang sebagai pembeli, karena kebutuhan mereka akan uang tunai untuk transaksi sehari-hari.
  • Perusahaan/ Produsen

Perusahaan atau rumah tangga perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan laba.

Kelompok perusahaan atau produsen melakukan kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut.

  1. Memproduksi dan menjual barang-barang atau jasa-jasa, yakni sebagai pemasok (supplier) di pasar barang.
  2. Menyewa atau menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga konsumsi untuk proses produksi.
  3. Menentukan pembelian barang-barang modal dan stok barang yang lain.
  4. Meminta kredit dari lembaga keuangan untuk membiayai investasi mereka atau pengembangan usaha mereka.
  5. Membayar pajak atas penjualan barang hasil produksinya.
  • Pemerintah

Dalam sistem demokrasi ekonomi di Indonesia, pemerintah memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi yang ditujukan untuk menentukan kebijakan-kebijakan di bidang ekonomi. Kebijakan pemerintah tersebut dalam rangka memakmurkan rakyat sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 33 UUD 1945.

Adapun kebijakan pemerintah di bidang ekonomi antara lain sebagai berikut.

  1. Kebijakan fiskal, adalah kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran negara, atau yang berhubungan dengan anggaran pendapatan dan belanja negara.
  2. Kebijakan moneter, adalah kebijakan pemerintah untuk mengatur jumlah peredaran uang dan menjamin kestabilan nilai uang, agar tidak terjadi inflasi.
  3. Kebijakan keuangan internasional, yaitu tindakan yang diambil pemerintah di bidang keuangan dalam hubungannya dengan dunia internasional, baik perdagangan internasional maupun kerja sama ekonomi internasional.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan pemerintah antara lain berupa:
  1. menarik pajak langsung dan pajak tidak langsung,
  2. membelanjakan penerimaan negara untuk membeli barang-barang kebutuhan pemerintah,
  3. meminjam uang dari luar negeri,
  4. menyewa tenaga kerja, dan
  5. menyediakan kebutuhan uang kartal bagi masyarakat.
  • Lembaga-Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan yang dimaksud adalah bank atau lembaga keuangan bukan bank yang melakukan kegiatan keuangan untuk memperlancar jalannya perekonomian suatu negara.

Kelompok lembaga keuangan melakukan kegiatan pokok antara lain:

  1. menerima simpanan/deposito dari rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen,
  2. menyediakan kredit kepada perusahaan/ produsen untuk mengembangkan usahanya (investasi), dan
  3. menyediakan uang giral untuk melakukan transaksi keuangan.
  • Masyarakat Luar Negeri

Suatu negara tidak akan dapat mencukupi kebutuhan dengan memproduksi barang sendiri, tanpa adanya bantuan atau hubungan dengan negara lain. Untuk mencukupi kebutuhan ekonomi tersebut diperlukan peranan masyarakat luar negeri, sehingga kegiatan ekonominya juga sangat dipengaruhi oleh dunia internasional. Jadi kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri adalah kegiatan ekonomi internasional, meliputi segala kegiatan mengenai hubungan ekonomi antarnegara, baik mengenai perdagangan internasional maupun lalu lintas pembayaran internasional, serta kerja sama ekonomi regional dan internasional.

Berikut ini adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh kelompok masyarakat luar negeri.

  1. Menyediakan kebutuhan barang impor.
  2. Membeli hasil-hasil barang ekspor suatu negara.
  3. Menyediakan kredit untuk pemerintah dan swasta dalam negeri.
  4. Masuk ke dalam pasar uang dalam negeri sebagai penyalur uang (devisa) dari luar negeri, peminta kredit, dan uang kartal rupiah untuk kebutuhan cabang-cabang perusahaan mereka di Indonesia.
  5. Sebagai penghubung pasar uang dalam negeri dengan pasar uang luar negeri.

English Alphabet for kids

16.49 Posted by Harri Pranata No comments
Ada 26 huruf dalam Alphabet bahasa Inggris. Mereka di bagi menjadi dua bagian.; 
             1.   Vowel
Huruf vowel atau dalam bahasa Indonesia di sebut huruf vocal. Mereka adalah a, i, u, e, dan o.
 
Huruf consonant atau dalam bahasa Indonesia di sebut konsonan ini ada 21.

Berikut ini urutan English Alphabet dan cara pengucapannya:
Aa        [ei]                                          
Bb        [bi:]
Cc        [si:]                                                                  
Dd       [di:]
Ee        [i:]
Ff         [ef]                              
Gg        [dʒi:]                           
Hh        [eitʃ]    
Ii          [ai]                   
Jj          [dʒei]                          
kk        [kei]    
Ll         [el]      
Mm      [em]                            
Nn       [en]                 
Oo       [o]                   
Pp        [pi:]                 
Qq       [kju:]   
Rr        [a:/ar]
Ss        [es]
Tt         [ti:]
Uu        [ju:]
Vv        [vi:]
Ww      [‘dʌəlju:]
Xx        [eks]
Yy        [wai]
Zz        [zed/zi:]
 
Teman-teman bisa langsung praktek mengucapkan English alphabet tersebut. Misalnya “Aa” lafalkan menjadi “ei” dan seterusnya. Jangan lupa di hafal ya! Setelah itu latihan dengan mengeja kata-kata dalam bahasa Inggris. Teman- teman juga bisa mendengarkan video pengucapan English Alphabet yang telah saya sediakan.
Contohnya;
           
            Umbrella  : [ju:] [em] [bi:] [a:/ar] [i:] [el] [el] [ei]
           
            Bed           : [bi:] [i:] [di:]

            Book        : [bi:] [o] [o] [kei]

Teori Penyimpangan Sosial

15.36 Posted by Harri Pranata No comments
 Teori-Teori Penyimpangan menurut para ahli dan contohnya adalah :
1.Teori biologis  
Teori bilogis melihat faktor biologis sebagai penyebab dari sebagian besar tindakan penyimpangan.     

2.Teori psikologis  
Teori menganggap bahwa ketidakmampuan menyesuaikan diri secara psikologislah yang merupakan penyebab penyimpangan.     

3.Teori sosialisasi  
Teori ini menghubungkan penyimpangan dengan ketidak mampuan untuk menghayati nilai dan norma yang dominan di masya-rakat. Ketidakmampuan mungkin disebabkan oleh sosialisasi dalam kebudayaan yang menyimpang.     

4.Teori anomi  
Teori menyatakan bahwa masyarakat kompleks cenderung menjadi masyarakat tanpa norma, yang tidak memberikan pedoman jelas yang dapat dipelajari dan dipatuhi orang. Teori reaksi masyarakat (labeling theory)  Teori ini memusatkan perhatian pada pembuat peraturan dan para pelanggar peraturan. Pemberian cap menyimpang pada seseorang seringkali merubah perlakuan masyarakat terhadap orang itu.     

5.Teori konflik  
Teori konflik terdiri atas teori konflik budaya yang menilai penyimpangan diawali dengan adanya pertentangan norma antara berbagai kebudayaan khusus yang berlainan. Teori konflik kelas sosial melihat penyimpangan bermula dari adanya perbenturan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang berbeda.     

6.Teori pengendalian  
Teori ini menghubungkan penyimpangan dengan lemahnya ikatan-ikatan dengan lembaga-lembaga sosial di masyarakat, seperti keluarga, sekolah dan pekerjaan. Teori pengendalian memandang norma yang diakui dan pemberian hukuman yang sistematis sebagai alat kendalii yang bermanfaat.

Pengertian dan contoh Gerunds

16.31 Posted by Harri Pranata , No comments
Gerunds adalah kata kerja (verb) yang ditambah ing (verb + ing) dan berfungsi sebagai kata benda (noun). Dengan kata lain, gerund adalah kata kerja yang dibendakan/diubah menjadi kata benda dengan menambahkan ing.
Dalam kalimat bahasa Inggris, gerunds mempunyai peran sebagai:

  1. Gerunds as subject
  2. Gerunds as object
  3. Gerunds as subjective complement
  4. Gerunds as object of preposition
  5. Gerunds after word “NO”
  6. Gerunds after possessive adjective
  7. Gerunds after certain verbs
  8. Gerunds as appositive

1. Gerunds as subject

Berikut ini contoh-contoh gerunds yang berfungsi sebagai subject:

Reading is not my hobby.
Swimming is better than running.
Hiking can be very strenuous.

2. Gerunds as object

I like reading.
She goes swimming every morning.
Their favorite sport is running.


Gerund sebagai pelengkap subjek dalam kalimat biasanya selalu didahului tobe  yang terletak di antara subject dan subjective complement, contoh:

Her favorite sport is swimming.

4. Gerunds as object of preposition

Gerund sebagai objek dari preposisi terletak setelah preposisi, misalnya; for, before, without, in, at, after, dll.

Contoh;
I will wash the dishes after eating.
You cannot be rich man without working.
 
5. Gerunds after “NO”

Dalam kalimat larangan, kita sering memakai kata “No” dan setelahnya biasanya diletakkan verb + ing yaitu gerunds. Contoh:

No Smoking!
No parking in this area!

6. Gerunds after possessive adjective

Gerunds juga sering kita jumpai setelah possessive adjective. 
Misalnya:
Thanks for your coming.

7.Gerunds after certain verbs

Dalam bahasa Inggris, ada beberapa kata kerja tertentu yang bila kita ingin memasukan kata kerja sesudah kata kerja tersebut, maka kata kerja setelahnya harusnya berbentuk gerund atau verb + ing.
Berikut ini daftar kata kerja-kata kerja tersebut beserta contoh kalimatnya:

Admit               :  He admitted cheating on the test.
Advise              :  The doctor generally advised drinking low-fat milk.
Allow               :  Ireland doesn't allow smoking in bars.
Anticipate         :  I anticipated arriving late.
Appreciate       :  I appreciated her helping me.
Avoid               :  He avoided talking to her.
Begin                :  I began learning Chinese.
can't bear         :  He can't bear having so much responsibility.
can't help          :  He can't help talking so loudly.
can't see           :  I can't see paying so much money for a car.
can't stand        : He can't stand her smoking in the office.
Cease               : The government ceased providing free healthcare.
Complete         :  He completed renovating the house.
Consider          ; She considered moving to New York.
Continue           : He continued talking.
Defend             : The lawyer defended her making such statements.
Delay               : He delayed doing his taxes.
Deny                : He denied committing the crime.
Despise            : She despises waking up early.
Discuss             : We discussed working at the company.
Dislike              : She dislikes working after 5 PM.
Mind                : I don't mind helping you.
Dread               : She dreads getting up at 5 AM.
Encourage        : He encourages eating healthy foods.
Enjoy               : We enjoy hiking.
Finish               : He finished doing his homework.
forget               : I forgot giving you my book.
hate                  : I hate cleaning the bathroom.
Imagine            : He imagines working there one day.
Involve             : The job involves traveling to Japan once a month.
Keep                : She kept interrupting me.
 Like                : She likes listening to music.
Love                : I love swimming.
Mention            : He mentioned going to that college.
Miss                 : She misses living near the beach.
neglect              : Sometimes she neglects doing her homework.
permit               : California does not permit smoking in restaurants.
Postpone          : He postponed returning to Paris.
Practice            : She practiced singing the song.
Prefer               : He prefers sitting at the back of the movie theater.
propose            : I proposed having lunch at the beach.
 quit                  : She quit worrying about the problem.
Recall               : Tom recalled using his credit card at the store.
Recollect          : She recollected living in Kenya.
Recommend     : Tony recommended taking the train.
regret               : She regretted saying that.
Remember        : I remember telling her the address yesterday.
Report              : He reported her stealing the money.
require              : The certificate requires completing two courses.
Resent              : Nick resented Debbie's being there.
Resist               : He resisted asking for help.
Risk                 : He risked being caught.
Start                 : He started studying harder.
Stop                 :  She stopped working at 5 o'clock.
Suggest            : They suggested staying at the hotel.
Tolerate            : I tolerated her talking.
Try                   : Sam tried opening the lock with a paperclip.
Understand       : I understand his quitting.
Urge                 :They urge recycling bottles and paper

Daftar kata kerja di atas beserta contohnya:

8. Gerunds as appositive

Gerund sebagai aposisi atau penegas dalam kalimat, contoh:

·  Her method, shooting and killing, eventually came to an end.
·  She has a bad habit, gambling.
·  His favorite exercise, swimming in the pool, makes his body strong.
·  That difficult work, sawing hard woo, makes him exhausted

Pengertian, Contoh, dan Macam Perilaku Menyimpang

15.33 Posted by Harri Pranata No comments
Perilaku menyimpang yang lazim disebut dengan nonkonformitas merupakan tindakan yang dilakukan oleh individu perorangan atau kelompok dalam masyarakat untuk menghidar dari nilai dan norma. Prilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan kaidah dinamakan menyimpang atau suatu perbuatan disebut menyimpang bilamana perbuatan ini dinyatakan sebagai menyimpang.

Beberapa pengertian perilaku menyimpang oleh para ahli sosiologi, diantaranya yaitu;


  1. Becker, perilaku menyimpang bukanlah kualitas yang dilakukan orang, melainkan konsekuensi dari adanya suatu peraturan dan penerapan sangsi yang dilakukan oleh orang lain terhadap pelaku tindakan tersebut.
  2. Robert M.Z. Lawang, penyimpangan sebagai tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari pihak berwenang untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang.
  3. James Vander, Penyimpangan merupakan perilaku yang oleh sejumlah orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.
Dengan demikian penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai sutau pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat. Penyimpangan memilki ciri mengganggu stabil-itas masyarakat. Bruce J. Cohen menjelaskan terjadinya penyimpangan sosial diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu;
  1. Adanya perubahan norma-norma dari suatu periode ke periode wakatu lain.
  2. Tidak ada norma atau aturan yang bersifat mutlak yang bisa digunakan untuk menentukan benar tidaknya kelakuan seseorang. Norma sesuai dengan masyarakat dan kebudayaan masyarakat yang berbeda satu sama lain.
  3. Individu-individu yang tidak mematuhi norma disebabkan karena mengamati orang-orang lain yang tidak mematuhi atau karena mereka tidak dididik untuk mematuhinya.
  4. Adanya individu-individu yang belum mendalami norma dan belum manyadari kenapa norma-norma itu harus dipatuhi. Hal ini disebabkan karena proses sosialisasi yang belum sempurna dalam dirinya.
  5. Adanya individu-individu yang kurang yakin akan kebenaran atau kebaikan norma, atau dihadapkan dengan situasi di mana terdapat norma-norma yang tidak sesuai.
  6. Terjadi konflik peran dalam seorang individu karena ia menjalankan beberapa peran yang menghendaki corak perilaku yang berbeda.
Berdasarkan pengertian di atas, menurutmu apakah perilaku menyimpang merupakan sebuah proses sosial?
Penyimpangan merupakan ancaman, tetapi juga merupakan alat pemliharaan stabilitas sosial. Prilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial. Dewasa ini tidak ada satu pun masyarakat yang dapat bertahan dalam kondisi statis untuk jangka waktu yang lama. Masyarakat yang paling terisolasi pun akan terkena perubahan sosial.

Download soal Olimpiade Fisika SMP

19.29 Posted by Harri Pranata , No comments

Apa itu Masswasting?

15.05 Posted by Harri Pranata No comments
Pengertian Masswasting dan Contohnya
Masswasting adalah pemindahan massa batuan atau tanah karena gaya berat. Masswasting dinamakan pula gerakan tanah.
Bentuk-bentuk gerakan tanah yang biasa kita jumpai antara lain sebagai berikut:     
-Tanah longsor (land slide);    

-Tanah amblas atau ambruk (subsidence);   

-Tanah nendat (slumping), yaitu proses longsoran tanah yang gerakan nya terputus-putus sehingga hasil memperlihatkan bentukan seperti teras;    

-Tanah mengalir (earth flow), yaitu gerakan tanah yang jenuh oleh air pada lereng-lereng yang landai; 

-Lumpur mengalir (mud flow), yaitu sejenis tanah mengalir namun kadar airnya lebih tinggi;    

-Rayapan tanah (soil creep), yaitu gerakan tanah yang sangat lambat pada lereng yang landai.

Pengertian, Jenis, dan Contoh Mobilitas Sosial

15.27 Posted by Harri Pranata No comments
Mobilitas sosial berasal dari kata mobilitas dan sosial. Mobilitas merupakan kata baku dari bahasa Inggris mobility, yang artinya pergerakan. Sesuatu yang bergerak berarti terdapat perubahan, yaitu berpindah posisi dari satu tempat ke tempat lainnya. Jadi, mobilitas sosial adalah perubahan posisi seseorang dalam masyarakat.

Mobilitas atau pergerakkan sosial dalam masyarakat akan terjadi setiap saat, mengapa? Karena masyarakat adalah kelompok manusia yang bersifat dinamis. Setiap manusia tidak pernah puas dengan keadaan dirinya. Ia akan selalu menginginkan sesuatu yang lebih baik.


Menurut Soerjono Soekanto
(249 ; 2005) gerak sosial atau social mobility diartikan sebagai suatu gerak dalam struktur sosial (social structure), yaitu pola-pola tertentu yang
mengatur organisasi suatu kelompok sosial.

Sebagai contoh: seorang yang hidupnya menganggur pasti tidak akan betah dengan keadaannya. Dalam keadaan menganggur, ia mungkin tidak mempunyai penghasilan. Padahal kebutuhan hidupnya akan selalu ada dan bertambah. Oleh karena itu, ia akan berpikir keras dan berusaha untuk dapat keluar dari keadaan tersebut. Mulailah ia berdagang kecil-kecilan untuk mendapatkan penghasilan. Dalam dirinya akan timbul ketidakpuasan dengan apa yang diperolehnya. Ia akan berusaha keras untuk meningkatkan usaha dagangnya dengan harapan akan meningkat pula penghasilannya.


Dengan meningkatkan penghasilan maka akan meningkatkan status sosialnya. Contoh lainnya adalah seorang siswa yang giat belajar. Ia belajar giat dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensinya. Dengan bekal pendidikan yang tinggi diharapkan ia akan dapat meningkatkan dan melakukan perubahan status sosialnya. Dalam hal ini pada diri siswa tersebut akan terjadi mobilitas sosial naik.


Jenis-Jenis Mobilitas Sosial

Tipe-tipe mobilitas sosial yang prinsipil ada dua macam, yaitu mobilitas horizontal dan mobilitas vertikal. Untuk jelasnya pahamilah uraian mengenai kedua tipe mobilitas berikut:
  • Mobilitas Horizontal

Mobilitas sosial horizontal dalam masyarakat banyak sekali terjadi. Mobilitas sosial horizontal pada dasarnya merupakan perpindahan dari suatu posisi ke posisi lainnya yang sederajat. Perpindahan ini dapat berupa:
  • Tingkatan atau status
Pernahkah Anda mendengar atau menyaksikan orang yang berpindah jabatan dalam status yang sama? Misalnya seorang menteri dalam kabinet sekarang menjadi menteri pula dalam kabinet sebelumnya. Artinya, pada menteri tersebut tidak terjadi peningkatan atau penurunan tetapi perubahan dalam status atau tingkatan yang sama.

Contoh lainnya adalah Kepala SMA X yang dipindah tugaskan menjadi Kepala SMA Y. Dalam hal ini berarti pada kepala sekolah tersebut terjadi mobilitas/berpindah posisi tetapi masih dalam status yang sama. Coba Anda simpulkan! Apakah seorang pedagang rokok eceran beralih menjadi pedagang koran eceran terjadi mobilitas horizontal? Jika jawaban Anda ya, berarti Anda sudah dapat menjawab dengan benar. Pada pedagang tersebut tidak terjadi perubahan yang meningkat atau menurun. Mobilitas sosial yang berkaitan dengan status atau tingkatan pada posisi sosial yang sama ini dinamakan dengan mobilitas sosial horizontal.

  • Wilayah
Hampir semua orang dalam kegiatan hidup sehari-hari melakukan mobilitas horizontal. Apakah di desa Anda, orang bekerja ke sawah atau ladang kemudian pulang ke rumah lagi? Tentu. Di kota orang bekerja pun pergi ke kantor dan kembali ke rumah. Semua kegiatan tersebut diartikan sebagai mobilitas horizontal.

Perpindahan penduduk secara permanen seperti pindah tempat tinggal juga merupakan contoh mobilitas sosial horizontal. Pada zaman sekarang dengan dukungan dari sarana transportasi yang modern frekuensi terjadinya mobilitas sosial horizontal sangat tinggi.

  • Mobilitas Vertikal

Pernahkan Anda naik kelas? Tentu. Pasti Anda pernah naik kelas. Sekarang Anda duduk di kelas XI berarti setahun lalu Anda duduk di kelas X. Pada 4 tahun lalu tentunya Anda duduk di SMP yang berarti setingkat lebih rendah dari sekarang. Hal ini berarti Anda mengalami perubahan jenjang atau kedudukan sosial secara vertikal. Artinya, Anda mengalami mobilitas sosial. Mobilitas sosial vertikal dapat diartikan sebagai perpindahan individu atau objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan lainnya yang tidak sederajat.

Ilustrasi tentang kenaikan kelas di atas menunjukkan adanya mobilitas sosial vertikal dalam pendidikan. Selain pendidikan, masih ada unsur-unsur lain yang dapat memengaruhi mobilitas sosial vertikal, di antaranya sebagai berikut:

  • Kekayaan
Kekayaan dapat mengubah kedudukan sosial seseorang. Mungkin akan menjadi lebih kaya (naik) atau sebaliknya menjadi lebih miskin (turun).
  • Kekuasaan
Kekuasaan demikian pula, dapat mengubah status atau kedudukan seseorang. Orang yang naik jabatan berarti kekuasaannya bertambah, artinya ia mengalami mobilitas vertikal atau naik. Sebaliknya orang yang turun jabatan akan menyebabkan kekuasaannya juga turun.
  • Pendidikan
Pendidikan menjadi penting dalam kehidupan individu. Artinya, dengan pendidikan maka seseorang akan naik status atau kedudukan sosialnya. Melalui pendidikan formal akan sangat mudah bagi kita untuk mengenali jenjang/tingkatan pendidikan seseorang, misalnya SD, SMP, SMA, ataupun perguruan tinggi.

Sesuai dengan arahnya, maka terdapat dua jenis mobilitas sosial vertikal, yaitu yang naik ( social climbing) dan yang turun ( social sinking).

Mobilitas vertikal naik

Mobilitas vertikal naik ( climbing mobility) berarti terjadi perubahan kedudukan menjadi lebih tinggi. Pada mobilitas sosial vertikal naik akan mengubah status dan peran sosial seseorang.

Mobilitas vertikal yang naik mempunyai dua bentuk utama, yaitu:

  1. Masuknya individu dengan kedudukan rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Contohnya seorang lurah yang karena prestasi kerjanya dinilai baik, maka diangkat menjadi camat. Dalam hal ini terjadi mobilitas vertikal naik pada dirinya. Kedudukan camat lebih tinggi dari lurah. Dengan jabatan atau kedudukan yang naik menjadi camat, maka kekuasaannya juga akan semakin besar. Ketika menjadi lurah, ia hanya mempunyai wilayah kekuasaan pada satu kelurahan saja, namun sekarang kekuasaannya berubah menjadi satu kecamatan. Naiknya kedudukan ini diikuti pula oleh naiknya pendapatan sebagai konsekuensi dari jabatan yang disandangnya.
  2. Pembentukan suatu kelompok baru, yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi dari kedudukan individu-individu pembentuk kelompok tersebut. Contohnya untuk menampung aspirasi, kepentingan, dan menjadi wadah perjuangan bagi para pekerja, maka dibentuklah SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia). Di mana dalam hal ini SPSI memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada para pembentuk dan pekerja-pekerja yang tergabung di dalamnya.

Mobilitas vertikal turun

Di samping mobilitas sosial vertikal naik, ada pula mobilitas sosial vertikal turun (sinking mobility). Pada mobilitas sosial vertikal turun, terjadi penurunan tingkat sosial seseorang.
Gerak sosial vertikal yang menurun juga mempunyai bentuk yang utama, yaitu:
  1. Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya. Contohnya seorang pegawai negeri yang pensiun dari dinas aktif. Ia mengalami penurunan dari status pegawai negeri aktif menjadi pensiunan pegawai negeri. Hal ini berarti terjadi penurunan pada kekuasaan yang dimilikinya. Demikian pula terjadi penurunan pada pendapatannya. Contoh lainnya, seorang pedagang besar tentunya ia mempunyai pendapatan yang besar pula. Dari kriteria kekayaan, ia mempunyai kedudukan yang tinggi. Namun, ketika terjadi krisis ekonomi, maka usahanya mengalami kebangkrutan. Dengan bangkrutnya perusahaan, maka berdampak pada tingkat pendapatannya. Dalam hal ini terjadi penurunan pendapatan, sehingga menyebabkan kedudukan sosialnya menjadi lebih rendah (mengalami penurunan).
  2. Turunnya derajat sekelompok individu yang dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai kesatuan. Contohnya dalam sebuah desa dibentuk sebuah kelompok (organisasi) kepemudaan sebagai wadah aspirasi dan aktualisasi keinginan dan potensi pemuda. Setelah berjalan beberapa waktu, banyak hambatan yang menghalangi perjalanan kelompok tersebut. Mulai dari perilaku indisipliner dari anggotanya, seperti kekurangan anggota karena banyak yang merantau, sampai pada kekurangan anggaran untuk membiayai semua kegiatannya.
Kesemuanya itu pada akhirnya memicu pertentangan dan masalah. Karena dirasa sudah tidak sehat lagi akhirnya kelompok tersebut dibubarkan berikut dengan struktur dan kepengurusannya, sehingga individu-individu yang dulunya memiliki wewenang dan kekuasaan dalam kelompok tersebut juga turut kehilangan wewenang dan kekuasaan.