Soal, Jawaban, dan Materi Sekolah dari SD sampai Universitas

Tampilkan postingan dengan label Bahasa Indonesia SMP. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bahasa Indonesia SMP. Tampilkan semua postingan

Contoh Cerita Fabel Bahasa Indonesia

Fabel adalah cerita yang menggambarkan kehidupan hewan yang berperilaku seperti layaknya manusia.
Biasanya Fabel mengandung pesan moral yang ingin disampaikan kepada pembacanya.
Cerita Fabel sangat cocok dibaca oleh anak-anak, agar anak-anak dapat lebih mudah memahami apa pesan moral yang didapat dari cerita tersebut.













Berikut adalah beberapa contoh cerita dongeng Fabel yang populer:

1. Cerita Fabel Gajah, Kerbau dan Harimau 
Suatu hari ada seekor kerbau yang mencari gajah di dalam hutan. Kerbau tersebut mencari gajah untuk menemaninya mencari makanan di hutan. Setelah lama mencari akhirnya kerbau melihat gajah yang sedang berjalan. Gajah tersebut bersedia menemani kerbau untuk mencari makanan, tetapi sebelum bertemu gajah sang kerbau ternyata menemui harimau terlebih dahulu. Sang kerbau juga meminta harimau untuk menemaninya mencari makanan di hutan dan harimau juga mau menerima ajakannya.

Mereka bertiga akhirnya berkumpul dan bersama-sama melakukan perburuan makanan. Mereka berusaha menangkap hewan hewan lain dan merebut makanan hewan lain juga. Ketiga hewan itu bekerja sama untuk memburu makanan di hutan. Mereka memulainya dari pagi sampai sore mencari makanan. Mereka berhasil menangkap hewan lain dan merebut makanannya. Berbagai jenis makanan dikumpulkan mulai dari buah buahan sampai hewan-hewan hidup.

Harimau menunjuk kerbau untuk membagi makanannya. Kerbau tersebut menghitung banyaknya makanan dan membagi tiga dengan adil. Sang harimau merasa tidak adil dan marah, akhirnya ia menerkam kerbau dan tumpukan makanannya menjadi bertambah.
Setelah itu harimau menunjuk gajah untuk membagi makanannya. Akhirnya karena harimau merasa masih kurang akhirnya ia juga menerkam gajah. Harimau tersebut serakah karena merasa kekurangan makanan dan menerkam kedua temannya tadi.

Pesan Moral dari cerita tersebut adalah :
Kita tidak boleh memiliki sifat serakah karena kita adalah makhluk sosial, kita juga akan membutuhkan bantuan orang lain.

2. Monyet dan Gajah
Di sebuah hutan hiduplah seekor Babi hutan yang pemurung. Ia mempunyai tetangga seekor Monyet yang mempunyai sifat sebaliknya. Monyet itu adalah monyet periang, banyak memiliki sahabat, serta pintar memberi nasihat. Karena senantiasa sedih dan murung, suatu hari Babi hutan pergi ke rumah Monyet. Setelah menempuh perjalanan yang tidak begitu jauh, akhirnya Babi hutan sampai di rumah Monyet.

Saat itu terlihat Monyet sedang berbaring sambil bersiul di rumahnya. Babi hutan berkata, “Monyet, aku dengar kamu adalah binatang paling bijaksana di hutan ini. Benarkah itu?”

Sahut monyet, “Kata warga rimba, memang demikian.”,
kata Babi Hutan. “Bolehkah aku meminta nasihat padamu?” kata Babi hutan lebih lanjut. “Oh silahkan, memangnya kamu ada masalah apa, aku lihat kamu baik-baik saja”,
kata Monyet. “Begini, Monyet. Aku tidak pernah merasa bahagia dalam hidup ini. Apakah gerangan sebabnya?” Apakah aku terkena kutukan dari dewa? Tanya Babi hutan kemudian.

Monyet berpikir sejenak, kemudian jawabnya, “Ahaaa…. Babi hutan, kamu tidak terkena kutukan. Aku ada nasihat kepadamu, pergilah cari pohon Bingo. Buahnya berwarna hitam. Petiklah buahnya, lalu makanlah. Dengan memakan sebuah Bingo saja kau akan merasakan bahagia seumur hidupmu.”

“Buah Bingo? Aku baru mendengar sekarang. Di mana terdapat pohon buah itu?” Semudah itukah untuk merasakan kebahagiaan?” Tanya Babi hutan.

“Sudahlah, ikuti saja petunjukku.” Jawab Monyet. “Pergi saja kamu dan bertanyalah kepada penduduk hutan ini dimana tempatnya pohon Bonga berada”, kata Monyet kemudian.

Babi hutan menjawab, “ Baiklah Monyet, akan aku ikuti nasihatmu.”

Esoknya Babi hutan bergegas pergi berkelana di hutan belantara untuk mencari buah kebahagiaan itu. Kesana kemari babi hutan mencari buah itu, dia bertanya kepada para penghuni hutan untuk minta tahu dimana gerangan pohon Bingo berada.

Pada suatu sore menjelang malam di tepi danau Babi hutan bertemu dengan Kerbau.

“Hai Kerbau yang baik hati, tahukah kamu dimana pohon Bingo berada?” Tanya Babi hutan. “Pohon Bingo?” aku belum pernah mendengarnya.” Jawab Kerbau. Mereka berdua terlibat pembicaraan mengenai pohon Bonga. Sampai akhirnya matahari hampir tenggelam Kerbau mengajak Babi hutan untuk bermalan di rumahnya. Akhirnya malam itu Babi hutan menginap di rumah Kerbau, sampai larut malam mereka berdiskusi tentang pohon Bingo sampai tanpa terasa keduanya tertidur pulas.

Pagi-pagi sekali Babi hutan segera berpamitan kepada Kerbau untuk melanjutkan perjalanannya mencari pohon Bingo. Demikianlah seterusnya tanpa menyerah Babi hutan berkelana mencari keberadaan pohon Bonga. Sampai tak terasa sudah satu tahun Babi hutan berkelana dan akhirnya ia tiba di rimba tempat ia lahir. Monyet menyambut kedatangan babi hutan, yang kini wajahnya segar dan ceria. Tanya monyet, “sudahkah kau temukan buah Bingo?” Babi hutan menjawab, “belum, Monyet. Tetapi, aku sudah menemukan kebahagiaan itu. Kini aku sangsi, benarkah ada pohon Bingo itu? Seluruh pelosok dunia telah kujelajahi. Tidak seorang pun tahu tentang buah ajaib itu.” Sambil menyungging senyum, menjawablah monyet, “Benar dugaanmu, Babi hutan. Buah Bingo hanya karanganku belaka. Tentu saja kau tidak bisa menemukannya. Tetapi ngomong-ngomong, bagaimana cara kau memperoleh kebahagiaan itu?” Babi hutan menjawab,

“Aku menikmati perjalanan itu. Di mana mana aku menjalin persahabatan. Setiap hari ada hal hal baru yang kulihat. Nah, ternyata dengan banyak bersahabat dan melihat luasnya dunia, hati kita menjadi bahagia.” Monyet mengangguk angguk mengiyakan.

Grammar Reference - NOUN COMBINATIONS



1.       We use ‘s to express a relationship between a person or organization and another person or thing.

-          Mr. Blake’s secretary.
-          Her husband’s car BA’s employees
-          Volvo’s reputation

The ‘s very often means that the relationship can be expressed using have.
-          Mr. Blake has a secretary.
-          Volvo has a reputation.

http://schooltube-thumbnails.s3.amazonaws.com/95/7d/b6/da/4b/e0/957db6da-4be0-a317-62bc-e2f4dd9c543f_lg.jpg

2.       When two nouns are used together, the first noun functions as an adjective and describes the second noun.
-          A business card
-          A job description
-          An office complex
-          A travel agency

Sometimes three or more nouns occur together.
-          A company credit card (a credit card issued by a company)
-          A management training programme (a training programme designed for management)

3.       Two nouns are joined by of when the ideas are more abstract.
-          The cost of living
-          Independence of mind
-          The joy of working and lifelong learning

4.       Some compound nouns are written as one word.
-          Database
-          Letterhead
-          Answerphone
-          Headquarters

5.       When compound nouns are used with a number in expressions of measurement, the first noun is singular.
-          A six-lane motorway
-          A four-day week


Membaca Cepat untuk Menemukan Ide Pokok Bacaan


Hal yang dituntut dalam membaca cepat adalah kita tidak boleh mengabaikan pemahaman atas teks yang kita baca. Kecepatan dalam membaca hampir selalu dikaitkan dengan apa tujuan kita membaca, apa keperluan kita membaca, dan bahan apa yang kita baca. Pengukuran kecepatan membaca dilakukan dengan menghitung seberapa banyak kata yang mampu kita baca setiap menitnya.

Seberapa cepatkah kemampuan kamu membaca ?

Berikut ini hal-hal yang mesti kamu perhatikan untuk bisa menguasai teknik membaca cepat yang tepat :

1.       Minat atau dengan kata lain : Motivasi
Motivasi kita bisa dimunculkan dengan memiliki sikap ilmiah yaitu adanya rasa penasaran atau ingin tahu akan sesuatu. Maka dengan adanya rasa ingin tahu kamu yang tinggi, kamu harus semakin banyak melakukan kegiatan membaca.

2.       Penguasaan kosakata
Dengan memiliki banyak pembendaharaan kata yang kamu miliki, maka akan semakin baik juga kamu memahami bacaan yang kamu baca.

3.       Kemampuan dalam menemukan ide pokok suatu bacaan
Kemampuan kamu di dalam menemukan ide pokok membuat kamu bisa dengan cepat dan tepat menemui bagian yang mana yang tidak perlu atau bisa dilewatkan dari bacaan.

Saat melakukan kegiatan membaca, kamu harus mengusahakan untuk selalu konsentrasi pada bahan yang sedang kamu baca. Cobalah untuk mengingat isi bacaan yang kamu baca dengan baik.

5.       Gerakan mata
Saat kamu membaca, cukup hanya perlu melakukan gerakan mata, gerakan kepala tidak perlu dilakukan. Dengan hanya melakukan gerakan mata saja, maka kamu akan mampu membaca lebih efektif dan efisien. Jadi jika kamu ingin mempunyai kemampuan cepat dalam membaca, kamu harus melatih kecepatan gerakan mata kamu.

Ini beberapa langkah yang harus kamu lakukan untuk mengukur kecepatan kamu dalam membaca :

a.       Persiapkan jam tangan, atau bisa diganti dengan stopwatch
b.      Baca teks yang kamu inginkan dalam satu menit (60 detik)
c.    Tandai teks pertama saat kamu mulai membaca (hal ini akan lebih gampang dilakukan jika diawali mulai dari judul bacaan)
d.      Baca teks bacaan kamu dengan kecepatan yang kira-kira menurutmu memadai
e.      Saat waktu satu menit berakhir, tandai akhir kata yang berhasil kamu baca
f.        Hitunglah total semua kata dalam teks yang kamu baca (tanda baca juga ikut serta dihitung)

Tips dan Teknik membaca cepat dan tepat

Membaca merupakan salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat. Dengan membaca kita dapat mengetahui dan mengerti banyak hal. Wawasan dan pengetahuan kita akan selalu up to date jika kita rajin membaca. Bahan bacaan juga bervariasi, mulai dari koran, majalah, komik, buku pelajaran, dan bahkan di zaman teknologi yang serba canggih ini, kita dapat dengan mudah membaca apapun pada smartphone kita.
Oleh karena itu, membaca dengan cepat (speed reading) dan tepat akan membantu kita menyerap informasi dengan lebih efektif dan efisien.











Berikut adalah beberapa tips dan teknik yang bisa diterapkan untuk mempercepat kecepatan membaca kita :

1. Konsentrasi
Dalam hal apapun, konsentrasi sangat penting dan dibutuhkan. Jika kita sedang membaca, tetapi pikiran kita sedang melayang untuk hal-hal yang lain, akan membuat kita kesulitan mencerna bahan bacaan. Untuk itu, fokuskan lah pikiran kepada materi yang sedang kita baca.

2.  Membaca kelompok kata bukan kata demi kata
Membaca kata demi kata secara keseluruhan adalah menghafal bukan membaca dengan seksama. Berlatihlah dengan membaca kalimat dengan melihat kelompok - kelompok kata. Sehingga, dalam satu kalimat yang panjang, dengan melihat sekilas saja, kita dapat langsung mengetahui intisari kalimat tersebut.

3. Jangan mengeluarkan suara
Membaca dengan hening lebih memungkinkan kita untuk berkonsentrasi. Akan tetapi, ada pula beberapa kasus dimana ia harus mengeluarkan suara ketika membaca agar lebih konsentrasi. Semua kembali kepada anda, yang terpenting kita dapat memahami bahan bacaan dengan baik.

4. Practice makes perfect
Yang terpenting adalah latihan, latihan, dan latihan. Dengan semakin sering membaca, secara tidak sadar anda akan terlatih dalam membaca cepat.
Anyway seberapa cepatkah anda membaca artikel ini?

Jangan lupa komen di bawah dan sebarkan ke teman-teman anda, jika anda punya tips yang lebih dahsyat lagi. Thank You


Kapan kita menggunakan tanda petik alias kutip?

Kapan kita menggunakan tanda petik alias kutip? Kita harus mengikuti kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam menggunakan tanda petik.
Dalam bahasa Indonesia terdapat dua jenis tanda petik, yaitu : tanda petik tunggal dan tanda petik dua.
1. Tanda Petik Tunggal
Tanda petik tunggal digunakan untuk :
a. Makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing, dan    
b. Petikan yang berada dalam petikan lain.

 2. Tanda Petik Dua
Tanda petik dua digunakan :
a. Petikan langsung dari naskah atau bahan tertulis lain,    
b. Judul karangan, bab, dll.,    
c. Istilah ilmiah yang kurang dikenal,
d. kata yang mempunyai arti khusus.
e. Untuk petikan langsung yang terdiri atas beberapa paragraf (yang biasa kita temukan dalam novel) tanda petik pembuka (seperti biasa) berada di depan para. pertama dan tidak diikuti oleh tanda petik penutup untuk beberapa para. berikutnya; para. terakhir diapit oleh tanda petik pembuka dan penutup:  “Siapa yang . . . . (tanpa tanda petik) “Yang saya maksudkan . . . . (tanpa tanda petik) “OKB, dia memang pas untuk itu.” (tanda petik pembuka dan penutup mengapit kalimat (para.) terakhir. 

f. Kutipan langsung di dalam kalimat kutipan langsung: Kutipan di dalam kalimat diapit oleh tanda petik tunggal) dan kalimat diapit oleh tanda petik ganda.  Ibu guru berkata: “Anak-anak, tugas untuk pekan depan ialah membuat ringkasan untuk ‘Dian yang Takkunjung Padam’ dan harus telah terkumpul sebelum pelajaran dimulai.”

Beberapa contoh penggunaan tanda kutip tunggal dan tanda kutip dua :
1.  “Saya sudah bersiap-siap,” kata Deddy, “tunggu sebentar!”     

2. Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia.”     

3. Karangannya berjudul “Pengaruh Warnet Bagi Pelajar Sekolah”.     

4. Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan “Si Dekil”.     

5. Bang Andik sering disebut “pahlawan”; ia sendiri tidak tahu sebabnya.     

6. “Kudengar teriakan anakku, ‘Ibu, Bapak pulang’, dan rasa letihku lenyap seketika,” ujar Pak Ramadhan. 

7. Formulir itu dapat digunakan untuk memberikan feed-back ‘umpan balik’ kepada perusahaan.