Soal, Jawaban, dan Materi Sekolah dari SD sampai Universitas

Tampilkan postingan dengan label Bahasa Indonesia SMP. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bahasa Indonesia SMP. Tampilkan semua postingan

Contoh Cerita Fabel Bahasa Indonesia

Fabel adalah cerita yang menggambarkan kehidupan hewan yang berperilaku seperti layaknya manusia.
Biasanya Fabel mengandung pesan moral yang ingin disampaikan kepada pembacanya.
Cerita Fabel sangat cocok dibaca oleh anak-anak, agar anak-anak dapat lebih mudah memahami apa pesan moral yang didapat dari cerita tersebut.













Berikut adalah beberapa contoh cerita dongeng Fabel yang populer:

1. Cerita Fabel Gajah, Kerbau dan Harimau 
Suatu hari ada seekor kerbau yang mencari gajah di dalam hutan. Kerbau tersebut mencari gajah untuk menemaninya mencari makanan di hutan. Setelah lama mencari akhirnya kerbau melihat gajah yang sedang berjalan. Gajah tersebut bersedia menemani kerbau untuk mencari makanan, tetapi sebelum bertemu gajah sang kerbau ternyata menemui harimau terlebih dahulu. Sang kerbau juga meminta harimau untuk menemaninya mencari makanan di hutan dan harimau juga mau menerima ajakannya.

Mereka bertiga akhirnya berkumpul dan bersama-sama melakukan perburuan makanan. Mereka berusaha menangkap hewan hewan lain dan merebut makanan hewan lain juga. Ketiga hewan itu bekerja sama untuk memburu makanan di hutan. Mereka memulainya dari pagi sampai sore mencari makanan. Mereka berhasil menangkap hewan lain dan merebut makanannya. Berbagai jenis makanan dikumpulkan mulai dari buah buahan sampai hewan-hewan hidup.

Harimau menunjuk kerbau untuk membagi makanannya. Kerbau tersebut menghitung banyaknya makanan dan membagi tiga dengan adil. Sang harimau merasa tidak adil dan marah, akhirnya ia menerkam kerbau dan tumpukan makanannya menjadi bertambah.
Setelah itu harimau menunjuk gajah untuk membagi makanannya. Akhirnya karena harimau merasa masih kurang akhirnya ia juga menerkam gajah. Harimau tersebut serakah karena merasa kekurangan makanan dan menerkam kedua temannya tadi.

Pesan Moral dari cerita tersebut adalah :
Kita tidak boleh memiliki sifat serakah karena kita adalah makhluk sosial, kita juga akan membutuhkan bantuan orang lain.

2. Monyet dan Gajah
Di sebuah hutan hiduplah seekor Babi hutan yang pemurung. Ia mempunyai tetangga seekor Monyet yang mempunyai sifat sebaliknya. Monyet itu adalah monyet periang, banyak memiliki sahabat, serta pintar memberi nasihat. Karena senantiasa sedih dan murung, suatu hari Babi hutan pergi ke rumah Monyet. Setelah menempuh perjalanan yang tidak begitu jauh, akhirnya Babi hutan sampai di rumah Monyet.

Saat itu terlihat Monyet sedang berbaring sambil bersiul di rumahnya. Babi hutan berkata, “Monyet, aku dengar kamu adalah binatang paling bijaksana di hutan ini. Benarkah itu?”

Sahut monyet, “Kata warga rimba, memang demikian.”,
kata Babi Hutan. “Bolehkah aku meminta nasihat padamu?” kata Babi hutan lebih lanjut. “Oh silahkan, memangnya kamu ada masalah apa, aku lihat kamu baik-baik saja”,
kata Monyet. “Begini, Monyet. Aku tidak pernah merasa bahagia dalam hidup ini. Apakah gerangan sebabnya?” Apakah aku terkena kutukan dari dewa? Tanya Babi hutan kemudian.

Monyet berpikir sejenak, kemudian jawabnya, “Ahaaa…. Babi hutan, kamu tidak terkena kutukan. Aku ada nasihat kepadamu, pergilah cari pohon Bingo. Buahnya berwarna hitam. Petiklah buahnya, lalu makanlah. Dengan memakan sebuah Bingo saja kau akan merasakan bahagia seumur hidupmu.”

“Buah Bingo? Aku baru mendengar sekarang. Di mana terdapat pohon buah itu?” Semudah itukah untuk merasakan kebahagiaan?” Tanya Babi hutan.

“Sudahlah, ikuti saja petunjukku.” Jawab Monyet. “Pergi saja kamu dan bertanyalah kepada penduduk hutan ini dimana tempatnya pohon Bonga berada”, kata Monyet kemudian.

Babi hutan menjawab, “ Baiklah Monyet, akan aku ikuti nasihatmu.”

Esoknya Babi hutan bergegas pergi berkelana di hutan belantara untuk mencari buah kebahagiaan itu. Kesana kemari babi hutan mencari buah itu, dia bertanya kepada para penghuni hutan untuk minta tahu dimana gerangan pohon Bingo berada.

Pada suatu sore menjelang malam di tepi danau Babi hutan bertemu dengan Kerbau.

“Hai Kerbau yang baik hati, tahukah kamu dimana pohon Bingo berada?” Tanya Babi hutan. “Pohon Bingo?” aku belum pernah mendengarnya.” Jawab Kerbau. Mereka berdua terlibat pembicaraan mengenai pohon Bonga. Sampai akhirnya matahari hampir tenggelam Kerbau mengajak Babi hutan untuk bermalan di rumahnya. Akhirnya malam itu Babi hutan menginap di rumah Kerbau, sampai larut malam mereka berdiskusi tentang pohon Bingo sampai tanpa terasa keduanya tertidur pulas.

Pagi-pagi sekali Babi hutan segera berpamitan kepada Kerbau untuk melanjutkan perjalanannya mencari pohon Bingo. Demikianlah seterusnya tanpa menyerah Babi hutan berkelana mencari keberadaan pohon Bonga. Sampai tak terasa sudah satu tahun Babi hutan berkelana dan akhirnya ia tiba di rimba tempat ia lahir. Monyet menyambut kedatangan babi hutan, yang kini wajahnya segar dan ceria. Tanya monyet, “sudahkah kau temukan buah Bingo?” Babi hutan menjawab, “belum, Monyet. Tetapi, aku sudah menemukan kebahagiaan itu. Kini aku sangsi, benarkah ada pohon Bingo itu? Seluruh pelosok dunia telah kujelajahi. Tidak seorang pun tahu tentang buah ajaib itu.” Sambil menyungging senyum, menjawablah monyet, “Benar dugaanmu, Babi hutan. Buah Bingo hanya karanganku belaka. Tentu saja kau tidak bisa menemukannya. Tetapi ngomong-ngomong, bagaimana cara kau memperoleh kebahagiaan itu?” Babi hutan menjawab,

“Aku menikmati perjalanan itu. Di mana mana aku menjalin persahabatan. Setiap hari ada hal hal baru yang kulihat. Nah, ternyata dengan banyak bersahabat dan melihat luasnya dunia, hati kita menjadi bahagia.” Monyet mengangguk angguk mengiyakan.

Grammar Reference - NOUN COMBINATIONS



1.       We use ‘s to express a relationship between a person or organization and another person or thing.

-          Mr. Blake’s secretary.
-          Her husband’s car BA’s employees
-          Volvo’s reputation

The ‘s very often means that the relationship can be expressed using have.
-          Mr. Blake has a secretary.
-          Volvo has a reputation.

http://schooltube-thumbnails.s3.amazonaws.com/95/7d/b6/da/4b/e0/957db6da-4be0-a317-62bc-e2f4dd9c543f_lg.jpg

2.       When two nouns are used together, the first noun functions as an adjective and describes the second noun.
-          A business card
-          A job description
-          An office complex
-          A travel agency

Sometimes three or more nouns occur together.
-          A company credit card (a credit card issued by a company)
-          A management training programme (a training programme designed for management)

3.       Two nouns are joined by of when the ideas are more abstract.
-          The cost of living
-          Independence of mind
-          The joy of working and lifelong learning

4.       Some compound nouns are written as one word.
-          Database
-          Letterhead
-          Answerphone
-          Headquarters

5.       When compound nouns are used with a number in expressions of measurement, the first noun is singular.
-          A six-lane motorway
-          A four-day week


Membaca Cepat untuk Menemukan Ide Pokok Bacaan


Hal yang dituntut dalam membaca cepat adalah kita tidak boleh mengabaikan pemahaman atas teks yang kita baca. Kecepatan dalam membaca hampir selalu dikaitkan dengan apa tujuan kita membaca, apa keperluan kita membaca, dan bahan apa yang kita baca. Pengukuran kecepatan membaca dilakukan dengan menghitung seberapa banyak kata yang mampu kita baca setiap menitnya.

Seberapa cepatkah kemampuan kamu membaca ?

Berikut ini hal-hal yang mesti kamu perhatikan untuk bisa menguasai teknik membaca cepat yang tepat :

1.       Minat atau dengan kata lain : Motivasi
Motivasi kita bisa dimunculkan dengan memiliki sikap ilmiah yaitu adanya rasa penasaran atau ingin tahu akan sesuatu. Maka dengan adanya rasa ingin tahu kamu yang tinggi, kamu harus semakin banyak melakukan kegiatan membaca.

2.       Penguasaan kosakata
Dengan memiliki banyak pembendaharaan kata yang kamu miliki, maka akan semakin baik juga kamu memahami bacaan yang kamu baca.

3.       Kemampuan dalam menemukan ide pokok suatu bacaan
Kemampuan kamu di dalam menemukan ide pokok membuat kamu bisa dengan cepat dan tepat menemui bagian yang mana yang tidak perlu atau bisa dilewatkan dari bacaan.

Saat melakukan kegiatan membaca, kamu harus mengusahakan untuk selalu konsentrasi pada bahan yang sedang kamu baca. Cobalah untuk mengingat isi bacaan yang kamu baca dengan baik.

5.       Gerakan mata
Saat kamu membaca, cukup hanya perlu melakukan gerakan mata, gerakan kepala tidak perlu dilakukan. Dengan hanya melakukan gerakan mata saja, maka kamu akan mampu membaca lebih efektif dan efisien. Jadi jika kamu ingin mempunyai kemampuan cepat dalam membaca, kamu harus melatih kecepatan gerakan mata kamu.

Ini beberapa langkah yang harus kamu lakukan untuk mengukur kecepatan kamu dalam membaca :

a.       Persiapkan jam tangan, atau bisa diganti dengan stopwatch
b.      Baca teks yang kamu inginkan dalam satu menit (60 detik)
c.    Tandai teks pertama saat kamu mulai membaca (hal ini akan lebih gampang dilakukan jika diawali mulai dari judul bacaan)
d.      Baca teks bacaan kamu dengan kecepatan yang kira-kira menurutmu memadai
e.      Saat waktu satu menit berakhir, tandai akhir kata yang berhasil kamu baca
f.        Hitunglah total semua kata dalam teks yang kamu baca (tanda baca juga ikut serta dihitung)

Tips dan Teknik membaca cepat dan tepat

Membaca merupakan salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat. Dengan membaca kita dapat mengetahui dan mengerti banyak hal. Wawasan dan pengetahuan kita akan selalu up to date jika kita rajin membaca. Bahan bacaan juga bervariasi, mulai dari koran, majalah, komik, buku pelajaran, dan bahkan di zaman teknologi yang serba canggih ini, kita dapat dengan mudah membaca apapun pada smartphone kita.
Oleh karena itu, membaca dengan cepat (speed reading) dan tepat akan membantu kita menyerap informasi dengan lebih efektif dan efisien.











Berikut adalah beberapa tips dan teknik yang bisa diterapkan untuk mempercepat kecepatan membaca kita :

1. Konsentrasi
Dalam hal apapun, konsentrasi sangat penting dan dibutuhkan. Jika kita sedang membaca, tetapi pikiran kita sedang melayang untuk hal-hal yang lain, akan membuat kita kesulitan mencerna bahan bacaan. Untuk itu, fokuskan lah pikiran kepada materi yang sedang kita baca.

2.  Membaca kelompok kata bukan kata demi kata
Membaca kata demi kata secara keseluruhan adalah menghafal bukan membaca dengan seksama. Berlatihlah dengan membaca kalimat dengan melihat kelompok - kelompok kata. Sehingga, dalam satu kalimat yang panjang, dengan melihat sekilas saja, kita dapat langsung mengetahui intisari kalimat tersebut.

3. Jangan mengeluarkan suara
Membaca dengan hening lebih memungkinkan kita untuk berkonsentrasi. Akan tetapi, ada pula beberapa kasus dimana ia harus mengeluarkan suara ketika membaca agar lebih konsentrasi. Semua kembali kepada anda, yang terpenting kita dapat memahami bahan bacaan dengan baik.

4. Practice makes perfect
Yang terpenting adalah latihan, latihan, dan latihan. Dengan semakin sering membaca, secara tidak sadar anda akan terlatih dalam membaca cepat.
Anyway seberapa cepatkah anda membaca artikel ini?

Jangan lupa komen di bawah dan sebarkan ke teman-teman anda, jika anda punya tips yang lebih dahsyat lagi. Thank You


Kapan kita menggunakan tanda petik alias kutip?

Kapan kita menggunakan tanda petik alias kutip? Kita harus mengikuti kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam menggunakan tanda petik.
Dalam bahasa Indonesia terdapat dua jenis tanda petik, yaitu : tanda petik tunggal dan tanda petik dua.
1. Tanda Petik Tunggal
Tanda petik tunggal digunakan untuk :
a. Makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing, dan    
b. Petikan yang berada dalam petikan lain.

 2. Tanda Petik Dua
Tanda petik dua digunakan :
a. Petikan langsung dari naskah atau bahan tertulis lain,    
b. Judul karangan, bab, dll.,    
c. Istilah ilmiah yang kurang dikenal,
d. kata yang mempunyai arti khusus.
e. Untuk petikan langsung yang terdiri atas beberapa paragraf (yang biasa kita temukan dalam novel) tanda petik pembuka (seperti biasa) berada di depan para. pertama dan tidak diikuti oleh tanda petik penutup untuk beberapa para. berikutnya; para. terakhir diapit oleh tanda petik pembuka dan penutup:  “Siapa yang . . . . (tanpa tanda petik) “Yang saya maksudkan . . . . (tanpa tanda petik) “OKB, dia memang pas untuk itu.” (tanda petik pembuka dan penutup mengapit kalimat (para.) terakhir. 

f. Kutipan langsung di dalam kalimat kutipan langsung: Kutipan di dalam kalimat diapit oleh tanda petik tunggal) dan kalimat diapit oleh tanda petik ganda.  Ibu guru berkata: “Anak-anak, tugas untuk pekan depan ialah membuat ringkasan untuk ‘Dian yang Takkunjung Padam’ dan harus telah terkumpul sebelum pelajaran dimulai.”

Beberapa contoh penggunaan tanda kutip tunggal dan tanda kutip dua :
1.  “Saya sudah bersiap-siap,” kata Deddy, “tunggu sebentar!”     

2. Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia.”     

3. Karangannya berjudul “Pengaruh Warnet Bagi Pelajar Sekolah”.     

4. Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan “Si Dekil”.     

5. Bang Andik sering disebut “pahlawan”; ia sendiri tidak tahu sebabnya.     

6. “Kudengar teriakan anakku, ‘Ibu, Bapak pulang’, dan rasa letihku lenyap seketika,” ujar Pak Ramadhan. 

7. Formulir itu dapat digunakan untuk memberikan feed-back ‘umpan balik’ kepada perusahaan.

Penggunaan Tanda Titik Menurut EYD

Penting bagi kita untuk mengetahui kapan kita boleh menggunakan tanda titik dan kapan kita tidak boleh menggunakannya. Baiklah beginilah kira-kira gambaran umum penggunaan tanda titik sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)


1. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
Ibuku tinggal di Palembang.
Dia menanyakan siapa yang akan datang.
Hari ini tanggal 25 Januari 2013.


2. Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, diagram atau daftar. Misalnya:
a
III. Departemen Dalam Negeri
A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa
B. Direktorat Jenderal Agraria
1. …

 
b
1. Patokan Umum
1.1 Pendahuluan
1.2 Kata Pengantar
1.2.1 Teori
1.2.2 Grafik
1.2.3 Tabel


Catatan:
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.


3. Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Misalnya:
pukul 2.47.15 (pukul 2 lewat 47 menit 15 detik)


4. Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka/ lama waktu.
Misalnya:
3.57.08 jam (3 jam, 57 menit, 08 detik)
0.36.14 jam (36 menit, 14 detik)
0.0.17 jam (17 detik)


5. Tanda titik digunakan di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Dalton, Robert. 1973. Management. Jakarta: Gramedia.


6. Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya:
Desa itu berpenduduk 36.500 orang.
Gempa yang terjadi seminggu lalu menewaskan 1.836 jiwa.


Catatan Penting : tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
 
Misalnya:
Ia lahir pada tahun 1991 di Surabaya.
Lihat halaman 1987 dan seterusnya.
Nomor gironya 9885691.


Kapankah tanda titik tidak boleh dipakai?
 
1. Tanda titik tidak digunakan pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Misalnya:
Acara Kunjungan Wisata Danau Toba
Bentuk dan Kebudayaan (Bab I UUD’45)
Salah Asuhan


2. Tanda titik tidak digunakan di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat pengirim surat.
Misalnya:
Jalan Ahmad Yani 62
Medan
22 Mei 2003


Yth. Sdr. Lee Min Ho
Jalan Duku 53
Palembang


Apakah teman-teman punya masukan lagi, kapan kita menggunakan tanda titik? Silahkan memberikan komentar di bawah ya.

Penggunaan tanda koma yang tepat

00.09 Posted by Harri Pranata , No comments
Penggunaan tanda baca yang tepat sesuai dengan EYD dalam bahasa Indonesia adalah wajib hukumnya. Tujuannya jelas yaitu agar kalimat yang dibuat dapat dimengerti oleh yang membaca. Salah satu dari tanda baca yang akan kita pelajari adalah tanda koma. 
Kapan sajakah kita menggunakan tanda koma?

1. Tanda koma  kita pakai untuk menyebutkan rincian atau pembilangan
Contoh penggunaan koma yang benar :
Ibu memakai topi, kacamata, dan 
sepatu hitam.

Contoh penggunaan yang salah:
Saya membeli coklat, permen dan minuman ringan.


2. Tanda koma kita pakai untuk memisahkan antara kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lainnya, yang didahului oleh kata-kata : seperti, tetapi, meskipun, namun dan melainkan
Contoh:

Bukan dia yang mengambil barang itu, melainkan Siti.

3. Tanda koma kita pakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh:
Jika hari ini hujan, saya tidak akan pergi.

Karena terlalu sibuk, ia lupa akan janjinya.
4. Tanda koma tidak kita gunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Contohnya:
Saya tidak akan datang kalau hari hujan.

NB: Bisa dilihat kan perbedaan contoh nomor 4 dengan contoh nomor 3 di atas. Pada contoh nomor 4 kita tidak perlu menggunakan tanda koma.
 
5. Tanda koma kita gunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya: oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh:
Oleh karena itu, kamu harus rajin belajar.
Jadi, sebenarnya dialah orang yang paling pintar itu.


6. Tanda koma kita pakai di belakang kata-kata seperti o, yah, wah, aduh, kasihan, amboi,  yang terdapat pada awal kalimat.
Contohnya :
O, begitu.rupanya kelakuan kamu selama ini
Wah, bukan main cantik rumahmu.

7. Tanda koma dipakai di antara 

(i) nama dan alamat
(ii) bagian-bagian alamat
(iii) tempat dan tanggal dan 
(iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

Contohnya :
Jakarta , 11 April 1992

Surabaya, Indonesia


Demikianlah postingan kali ini tentang penggunaan tanda baca yang tepat. Nantikan postingan selanjutnya tentang penggunaan tanda seru, titik, tanya, dsb.

Macam dan Jenis Majas dalam Bahasa Indonesia

13.06 Posted by Harri Pranata , No comments
Kali ini kita akan membahas tentang jenis-jenis majas dalam bahasa Indonesia. Mulai dari pengertian majas, jenis-jenis majas, maupun contoh-contoh majas.

1. Defenisi Majas
Apakah pengertian Majas?
Majas adalah bahasa kias yang di ungkapkan untuk menimbulkan kesan imajinatif atau menciptakan efek-efek tertentu bagi pembaca atau pendengarnya. Majas disebut juga gaya bahasa.



2. Macam-Macam Majas
Majas Terdiri Dari :
a)  Majas Perbandingan.
b)  Majas pertentangan.
c)  Majas sindiran.
d) Majas penegasan.

A. Majas perbandingan
Majas perbandingan terdiri atas 7 bentuk berikut:

1) Majas Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, bak,
seperti, dan laksana.

Contoh :
a) Semangatnya tinggi bagaikan baja.
b) Mukanya pucat seperti mayat.

2) Majas Metafora
Majas metafora adalah majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat, padat dan jelas.
Contohnya :
a) Ia dianggap anak emas majikannya.
b) Perpustakaan adalah gudang ilmu.

3) Majas Personifikasi
Majas Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah hidup dan mempunyai sifat seperti manusia.

Contohnya :

a) Pohon kelapa melambaikan daunnya kepada para turis..
b) Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.

c) Pena menari-nari di atas kertas.

4) Majas Alegori
Majas Alegori adalah majas perbandingan yang bertautan antara satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Cerita Kancil dengan Buaya dan Kancil dengan Burung Gagak.


5) Majas Simbolik
Majas Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau lambang.

Contoh:
a) Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
b) Melati, lambang kesucian
c) Teratai, lambang pengabdian

6) Majas Metonimia

Majas Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.
Contohnya :
a) Di kantong bajunya selalu terselip gudang garam. (maksudnya rokok
gudang garam)
b) Ibu memasak menggunakan bango. (maksudnya kecap Bango)


7) Sinekdoke
Sinekdoke adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdoke terdiri atas dua bentuk berikut.

a) Sinekdoke Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contohnya :
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat jatah Rp. 300.000.

b)
Sinekdoke Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contohnya :
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya di ajang Indonesian Idol malam nanti.

B. Majas Sindiran
Majas sindiran terdiri atas ironi, sinisme, dan sarkasme.

1) Majas Ironi
Majas Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan denganmaksud menyindir.
Contoh:
a) Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.

c) Kamarmu sangat bersih, seperti kapal pecah
2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.

Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan
oleh orang terpelajar sepertimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat kelakuanmu itu.

3) Majas Sarkasme
Majas Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.

Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!

c. Majas Penegasan
Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.

1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara
berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.

Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat
tempur.

2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.

Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang
kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola
kita, marilah kita sambut putra bangsa.


3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam
puisi.

Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban

4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali
sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan.
Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.

Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar
pikiran saja.

b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan
bersaudara.


5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut
dan makin lama makin meningkat.

Contoh:
a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri
minyak.
b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun
tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.


6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut
yang makin lama menurun.

Contoh :
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran
itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan
HUT RI ke -62.


7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak
memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran,
atau menggugah.

Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal
saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?


d. Majas Pertentangan
Majas pertentangan terdiri atas empat bentuk berikut.

1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang
berlawanan artinya.

Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.


2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara
pernyataan dan fakta yang ada.

Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang
berlangsung ini.


3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan
dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam
atau meminta perhatian.

Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.


4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara
yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau
menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.

Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?