Soal, Jawaban, dan Materi Sekolah dari SD sampai Universitas

English Conversation - Cara Menyatakan Kalimat : Lebih Tidak Menyenangkan, Kritik/Ketidakpuasan, dan Sangat Penting Sekali

Untuk menyatakan suatu kalimat yang lebih tidak menyenangkan, kritik, atau ketidakpuasan digunakan rumus sebagai berikut :

It + To be + high/about time + people + past (Verb II)

Kalimat tersebut biasanya untuk menyatakan suatu tindakan yang sering dilakukan, tetapi tidak pernah terbalas.

Contoh :
- It is high time you (leave) her, she just rakes your money.

Or

- It is time you left her, she just rakes your money.
(Sudah waktunya kamu meninggalkan dia, dia hanya memoroti uang kamu saja).

Latihan :

Buat kalimat dengan menggunakan bentuk :
It + to be + high/about time + verb II

1. After the regime of Orde Baru collapsed, it is high time our leaders (build) the clean goverment.

2. You've been working for the company for six years and never taken your leave. It time you (take) your annual leave.

3. That guy is so barbaric that he chides you many times and you never give a damn. It is high time you (fight) against him.

4. She is always cheated and fooled by people, it is high time she (not) trust people much.

5. You've quarreled with her, and never talked again. It is about time you reconciliate.

6. That man is educated, but he fails to manage people. It is high time he (read) much the psychological book and leadership.

7. She often breaks off with anybody in making date and she can't stand longer keeping in touch with anyone. It is about time she (change) her attitude or else.

8. That lady never works longer for any company. It is about time she (learn) to join with John Robert Power to improve her personnel development.

9. He always comes late to the office and is often reprimanded by the boss. It is time you (wake) up early.

10. You're getting old, still spend your money foolishly. It is high time you (skimp) your money for the future.

11. He's been rich now, he's never helped people. It is high time he (become) a generous person.

Memahami Float dalam Manajemen Kas

Dalam praktik bisnis, suatu perusahaan yang sudah besar pada umumnya menggunakan jasa bank untuk memfasilitasi berbagai transaksi yang dilakukan perusahaan. Sering kali terdapat perbedaan antara saldo kas yang ada dalam catatan buku perusahaan (firm's book balance) dan saldo yang ada pada rekening perusahaan di bank (available balance). Perbedaan inilah yang dikenal dengan istilah float, yang mencerminkan dampak dari adanya cek perusahaan yang masih dalam proses kliring.

Disbursement Float
Cek yanh ditulis perusahaan akan menimbulkan disbursement float, karena akn menurunkan saldo kas dalam catatan buku perusahaan, tetapi belum mengubah saldo kas perusahaan di bank sampai dengan cek tersebut diuangkan. Sebagai contoh, perusahaan General, mempunyai Rp 100 juta rekening giro di bank. Pada tanggal 8 Oktober 2008 perusahaan membeli bahan baku dan membayar menggunakan cek Rp 100 juta. Saldo kas pada catatan buku perusahaan akan berkurang sebesar Rp 100 juta.
Bank perusahaan General tidak akan mengetahui cek tersebut sampai saat diuangkan, saldo kas perusahaan di bank akan lebih tinggi sebesar Rp 100 juta dibandingkan dengan saldo kas dalam catatan buku perusahaan. Jadi sebelum tanggal 8 Oktober 2008 perusahaan General mempunyai zero float.
Float = Firm's available balance - Firm's book balance
         = Rp 100 juta - Rp 100 juta
         = Rp 0
Posisi perusahaan General antara 8 Oktober sampai dengan 15 Oktober 2008 adalah :
Disbursement float = Firm's available balance - Firm's book balance
                                  = Rp 100 juta - Rp 0
                                  = Rp 100 juta
Selama cek dalam proses kliring, perusahaan dapat memperoleh manfaat dengan menginvestasikan sementara kas yang ada di bank pada surat berharga, sehingga perusahaan memperoleh bunga.
Collection Float dan Net Float
Cek yang diterima perusahaan akan menimbulkan collection float, yang akan segera meningkatkan saldo kas dalam catatan buku perusahaan (book balance) tetapi tidak segera menimbulkan perubahan pada saldo kas perusahaan di bank (available balance).
Sebagai contoh, perusahaan General pada 20 Oktober 2008 menerima cek dari pelanggan Rp 100 juta. Perusahan mencatat penerimaan cek tersebut pada buku perusahaan General sehingga meningkatkan saldo kasnya sebesar Rp 100 juta menjadi Rp 200 juta. Akan tetapi tambahan saldo kas tidak tampak pada saldo kas perusahaan General di bank, sampai cek tersebut diuangkan ke bank pelanggan lada tanggal 30 Oktober 2008. Sebelum 20 Oktober 2008 posisi perusahaan General adalah :
Float = Firm's available balance - Firm's book balance
         = Rp 100 juta - Rp 100 juta
         = Rp 0
Posisi perusahaan General antara 20 Oktober sampai 30 Oktober 2008 adalah :
Collection float = Firm's available balance - Firm's book balance
                           = Rp 100 juta - Rp 200 juta
                           = Rp - 100 juta
Pada umumnya, aktifitas pembayaran (disbursement) akan menghasilkan disbursement float dan aktifitas pengumpulan (collection) akan menghasilkan collection float.
Jumlah dari disbursement float dan collection float disebut net float. Net float pada saat tertentu menunjukkan seluruh perbedaan antara firm's available balance dan firm's book balance.
Jika net float positif, berarti disbursement float lebih besar dari collection float, dan firm's available balance lebih besar dari firm's book balance. Jika available balance lebih kecil dari book balance berarti perusahaan mempunyai net collection float.
Perusahaan seharusnya lebih memperhatikan net float dan available balance lebih besar dari book balance. Jika manajer keuangan mengetahui cek yanh telah ditulis perusahaan belum dikliring selama beberapa hari, manajer keuangan dapat mempertahankan saldo kas yang rendah di bank, sehinhga memungkinkan perusahaan untuk menginvestasikannya.
Sebagai contoh, rata-rata penjualan perusahaan Exxon Mobil per hari mencapai USD 690 juta. Jika pengumpulan kas Exxon Mobil dapat dipercepat satu hari saja, maka perusahaan akan mempunyai kas USD 690 Juta untuj diinvestasikan. Misalkan tingkat keuntungan sebesar 0,01% per hari, maka jumlah bunga yang diperoleh setiap hari sebesar USD 69.000,-

Manajemen Kas - Motivasi Perusahaan Mengadakan Kas

Motivasi Perusahaan Mengadakan Kas

Kas sering disebut sebagai aktiva yang tidak menghasilkan (nonearning asset). Kas diperlukan untuk menjaga likuiditas perusahaan, seperti membayar tenaga kerja, membeli bahan baku, membayar utang, bunga, dan lain sebagainya. Akan tetapi jika kas yang dimiliki disimpan di brankas perusahaan, kas tersebut tidak menghasilkan. Dengan demikian tujuan manajemen kas adalah untuk menjaga saldo kas perusahaan yang cukup untuk menjalankan aktivitas usaha yang normal. Besar kecilnya saldo kas yang dianggal cukup oleh suatu perusahaan tergantung pada karakteristik perusahaan dan manajemen. Namun demikian secara umum ada beberapa alasan atau motivasi perusahaan untuk mengadakan sejumlah kas.

a. Motif transaksi ( Transaction motive)

Perusahaan mengadakan kas untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan transaksi yang dilakukan perusahaan sehubungan dengan kegiatan operasional perusahaan seperti membeli bahan baku, membayar upah atau gaji karyawan, membayar bunga, deviden, pajak, dan sebagainya. Pengeluaran dan penerimaan kas perusahaan tidak selamanya seimbang, sehingga dibutuhkan sejumlah kas untuk keperluan pengaman agar tidak mengganggu kelancaran kegiatan perusahaan.

b. Motif spekulasi (Speculative motive)

Kas untuk spekulasi diperlukan agar perusahaan dapat memanfaat peluang bisnis yang menguntungkan, seperti suki bunga yang menarik, perubahan nilai tukar mata uang, dan sebagainya. Pada kebanyakan perusahaan, cadangan kemampuan untuk meminjam dan surat-surat berharga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kas untuk motif spekulasi.

c. Motif berjaga-jaga (Precautionary motive)

Perusahaan mengadakan kas untuk mengamankan kegiatan perusahaan terhadap kondisi yang bersifat tidak pasti, seperti terjadinya bencana alam dan sebagainya. Karena nilai surat-surat berharga pasar uang seperti SBI relatif stabil, perusahaan tidak perlu mengadakan sejumlah kas yang cukup besar untuk motif berjaga-jaga, tetapi cukup menginvestasikan dalam bentuk surat berharga pasar uang yang sangat likuid.

d. Motif saldo kompensasi ( Compensating balances motive)

Motif saldo kompensasi merupakan salah satu alasan perusahaan untuk mengadakan kas. Perusahaan memiliki saldo kas tertentu di bank dalam bentuk rekening giro, sebagai kompensasi atas jasa pelayaban yang diberikan bank kepada perusahaan.

Ketika perusahaan memiliki kas melebihi kebutuhan minimum, perusahaan menanggung biaya kesempatan (opportunity cost). Opportunity cost atas kelebihan kas yang dimiliki perusahaan sama dengan pendapatan bunga yang seharusnya diperoleh perusahaan jika kelebihan kas tersebut disimpan dalam bentuk tabungan di bank. Dengan adanya opportunity cost, mengapa perusahaan tetap memiliki kas yang melebihi kebutuhannya? Ini karena saldo kas tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas transaksi perusahaan. Apabila perusahaan memiliko saldo kas yang terlalu sedikit, perusahaan dapat menghadapi kehabisan kas. Ini dapat menyebabkan perusahaan harus mencari dana jangka pendek, baik berupa pinjaman atau penjualan surat berharga, yang juga membutuhkan berbagai biaya. Untuk menentukan saldo kas yang tepat, perusahaan sebaiknya mempertimbangkan manfaat (benefit) mengadakan kas dan biaya yang timbul akibat dari pengadaan kas tersebut.

Manajemen Kas versus Manajemen Likuiditas

Dalam membahas manajemen kas perlu dibedakan antara manajemen kas yang sesungguhnya dan manajemen likuiditas. Perbedaan ini sering merupakan sumber ketidakjelasan karena istilah kas dalam praktik sering digunakan untuk dua pengertian yang berbeda.

Pertama, kas yang merujuk pada kas sesungguhnya yang ada di perusahaan. Kedua, manajer keuangan sering menggunakan istilah kas tetapi meliputi juga surat-surat berharga (marketable securities), yang kadang-kadang disebut setara kas (cash equivalents atau near cash).

Perbedaan manajemen kas dengan manajemen likuiditas adalah jelas. Manajemen luiditas berkaitan dengan jumlah optimal aktiva likuid yang harus dimiliki perusahaan, sedangkan manajemen kas lebih erat kaitannya dengan mengoptimalkan mekanisme untuk pengumpulan dan pendistribusian kas.